Depak Pemain Uzur Barcelona, Xavi Mencari Kejayaan Lewat La Masia, Siapa Saja Mereka?
Seperti filosofi Barcelona di era-nya, Xavi akan mengembalikan wajah La Masia yang sebenarnya.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Telah resmi menjabat sebagai juru taktik anyar Barcelona, Xavi Hernandez langsung membuat gebrakan dengan memberi 10 aturan ketat kepada anak asuhnya.
Namun, ada hal yang lebih mencolok. Dilansir El Nacional, Xavi berencana untuk mendepak barisan pemain uzur untuk melakukan peremajaan skuat Blaugrana.
Nama-nama yang terancam terdepak adalah Gerrard Pique, Jordi Alba, Sergio Busquets, dan Sergi Roberto.
Ya, berkaca dari situ, Xavi memang benar-benar ingin melakukan perombakan di skuat Barcelona imbas dari performa buruk mereka di musim ini bersama Ronald Koeman.
Baca juga: Pidato Pertama Xavi Hernandez di Barcelona, Ingatkan Skuat Blaugrana untuk Percaya Diri
Baca juga: 10 Aturan Super Ketat agar Barcelona Kembali Tangguh - Xavi Duplikat Kiat Sukses Guardiola
"Barcelona adalah klub terbaik di dunia dan kami akan bekerja keras untuk mencapai kejayaan, kami harus selalu menang di setiap pertandingan," Kata Xavi saat melakukan pidato.
Seperti filosofi Barcelona di era-nya. Xavi akan mengembalikan wajah La Masia yang sebenarnya, dengan lebih banyak mempercayakan pemain akademi Blaugrana untuk tampil di lapangan.
Faktanya, ada deretan pemain asli La Masia, yang potensinya bisa saja digodok Xavi untuk menjadi juru selamat Barcelona di musim ini dan menjadi bintang di masa depan.
Siapa saja mereka? Bagaimana kualitasnya? Berikut ulasannya!
Alejandro Balde (Bek Kiri)
Nama Alejandro Balde mungkin masih asing ditelinga para penikmat sepak bola.
Namun, pemain berusia 17 tahun tersebut memiliki kans yang cukup besar untuk menjadi salah satu bek kiri terbik di Barcelona.
Ia adalah sosok bek kiri modern yang memiliki skill dan kecepatan untuk melakukan penetrasi ke depan, ia juga mempunyai kelebihan dalam mengirimkan umpan lambung ke kotak penalti.
Klub-klub elit Liga Inggris seperti Chelsea, Liverpool, dan Manchester United dikabarkan sedang memantau prospek Balde dalam beberapa waktu terakhir.
Dengan Jordi Alba yang mulai pesakitan di musim ini, ditambah usia pemain asal Spanyol tersebut yang sudah menginjak 32 tahun, kans Balde untuk sering bermain bersama Blaugrana semakin besar.
Sejauh ini pemain muda kelahiran Spanyol tersebut telah mendapatkan dua kali kesempatan bermain bersama Barcelona.
Ia dipercaya eks juru taktik Blaugarana, Ronald Koeman untuk bermain selama 16 menit di Liga Champions dan 44 menit di La Liga.
Jumlah menit bermain Balde akan terus bertambah, mengingat kualitasnya yang mumpuni dan karakter Xavi yang mempercayai pemain-pemain muda membuat pemain berpostur 175 cm tersebut memiliki prospek cerah bersama Blaugrana.
Nico Gonzalez (Gelandang)
Nico Gonzalez sudah melakoni 11 pertandingan bersama Barcelona musim ini, meski tak selalu diilih untuk menjadi starter, Nico selalu mampu menunjukkan performa apik saat diberi menit bermain.
Nico terlihat mampu beradaptasi dan memainkan peran yang penting bersama Sergio Busquets, yang jauh lebih berpengalaman di lini tengah.
Ia tak canggung untuk bekerja sama bersama Busquets, justru kehadiran captain kedua Blaugrana tersebut membuat peran Nico di lini tengah lebih cair.
Jika mampu tampil konsisten, dan tak mengalami cedera yang serius, Nico bisa saja dipercaya Xavi untuk selalu tampil reguler di tiap minggunya, ia memiliki potensi yang besar.
Secara karakter permainan, Nico Gonzalez adalah tipe gelandang bertahan modern. Ia cakap dalam hal membagi bola.
Pelatih Barcelona B, Garcia Pimienta sering memainkannya sebagai jangkar selama dalam asuhannya. walaupun pada praktik di lapangan, Nico terkadang berperan sebagai pemain nomor 8.
Kemampuan dalam mencari dan menempati ruang, serta distribusi bolanya yang begitu menonjol membuat ia kerap disamakan dengan Sergio Busquets.
Itu juga menjadi alasan mengapa Barcelona memberikan nomor punggung 28 kepada Nico, angka tersebut adalah nomor punggung pertama Busquets saat membela Blaugrana.
Besar kans Nico untuk berkembang di Barcelona pada musim ini, apalagi ditambah hengkangnya Miralem Pjanic dan Ilaix Moriba ke Besiktas dan RB Leipzig, itu membuat persaingan di lini tengah Blaugrana semakin sedikit.
Praktis, Nico Gonzalez menjadi opsi utama untuk meng-cover Busquets dan Frenkie de Jong di area sentral, bahkan menduetkannya dengan dua pemain senior tersebut.
Apalagi, adanya isu ditendangnya Busquets dari skuat pilihan Xavi akan membuat saingan Nico di lini tengah Barcelona semakin sedikit.
Gavi (Gelandang)
Gavi, pemain bernama panjang Pablo Martin Paez Gavira ini sebenarnya sudah menarik perhatian saat ia berhasil menembus skuat utama Barcelona.
Pemain berusia 17 tahun itu telah bermain sebanyak 14 pertandingan untuk Barcelona dengan total 784 menit dengan sumbangan 1 assist.
Gavi bermain di posisi gelandang dan digadang-gadang sebagai titisan Andreas Iniesta.
Kreativitas dan kemampuan dribelnya yang mumpuni membuat Gavi digadang-gadang menjadi penerus maestro Barcelona itu.
Di awal-awal kariernya, Gavi bermain sebagai penyerang sayap dan penyerang tengah.
Namun, berkat visi bermainnya yang di atas rata-rata membuat ia digeser sebagai seorang gelandang.
Perpindahan posisi tersebut menjadi berkah sendiri untuk Gavi, ia dipanggil ke skuat utama Barcelona dan akan melakoni debutnya untuk Timnas Spanyol di usia 17 tahun.
Gavi datang sebagai bukti bahwa La Masia belum habis, kepercayaan Enrique memanggilnya ke dalam skuat Timnas Spanyol menjadi bukti ia adalah bakat yang menjanjikan.
"Dia sangatlah berbakat, Gavi mampu mengubah apa yang akan dia lakukan dalam sekian detik, visinya bermainnya sangat baik," Puji Franc Antiga, salah satu pelatih La Masia dilansir Goal International.
Dia juga dapat berimprovisasi dalam situasi permainan apa pun, ia adalah pemain langka dengan kemampuan seperti ini,"lanjutnya
Bermain sebagai gelandang dengan skema 4-3-3 bersama Cadete A dua musim lalu, Gavi sukses mencetak lebih dari 10 gol.
Torehannya tersebut membawanya tampil untuk Barcelona dalam laga pramusim saat usianya masih 16 tahun.
Setahun kemudian, ia berhasil masuk skuat utama Barcelona untuk melakoni laga-laga di Liga Spanyol dan Liga Champions.
Performanya terus melesat hingga menjadi bagian Timnas Spanyol untuk laga UEFA Nations League tahun ini, menggeser gelandang-gelandang elit seperti Fabian Ruiz dan Brahim Diaz.
Total, ia telah mengemas 3 caps bersama timnas Spanyol, Enrique tak segan memasang Gavi untuk tampil di laga semi final dan final di turnamen sebesar UEFA Nations League.
Gavi pun mampu menjawab kepercayaan Enrique dengan ciamik, ia tak malu-malu bermain bersama para pemain senior di La Furia Roja.
Gavi menjadi pemain paling potensial untuk Barcelona dan eropa musim ini, di usia yang baru menginjak 17 tahun, ia mampu menunjukkan kualitas dan mentalitas bermain yang luar biasa.
Ansu Fati (Winger/Striker)
Baru-baru ini nama Ansu Fati ramai dibicarakan lantaran Barcelona telah meneken kontrak jangka panjang sang pemain dengan klausul pelepasan sebanyak 1 miiliar euro.
Sebelumnya, tim asal Catalan itu juga memberikan nomor punggung 10 peninggalan Lionel Messi yang hijrah ke tim kaya rasa Prancis, Paris Saint-germain (PSG).
Bicara soal kelayakan dan kualitas, Ansu Fati adalah bintang Barcelona di masa depan, ia memiliki kemampuan istimewa di usianya yang baru menginjak 18 tahun.
Beberapa rekor mentereng telah ia torehkan di musim lalu dan musim ini, ia tak henti-hentinya membuat dunia takjub dengan catatannya.
Fati mencetak gol debut bagi Barcelona saat bermain imbang melawan Osasuna 2-2 pada musim 2019/2020.
Golnya itu menjadikannya sebagai pencetak gol termuda Barca di tim senior dengan usia 16 tahun 304 hari.
Tak lama berselang, rekor lain mampu diciptakan sang pemain, Ia menjadi pemain termuda dalam sejarah Liga Spanyol yang mencetak gol dan assist dalam satu pertandingan.
Momen tersebut terjadi ketika Barcelona mengalahkan Valencia 5-2 di Camp Nou. Saat itu usia Fati baru menginjak 16 tahun 318 hari.
Ansu Fati pun semakin percaya diri dan dipercaya Barcelona untuk beberapa kali tampil menjadi starter untuk mengisi pos sisi sebelah kiri penyerangan Blaugrana.
Hal tersebut mampu membuat Fati tampil lebih nyetel bersama deretan pemain senior Barcelona, penampilannya pun terus meningkat.
Rekor pun kembali diukir oleh sang pemain di bulan Desember 2019, Fati menorehkan rekor di ajang Liga Champions ketika mengalahkan Inter Milan.
Di usia 17 tahun 40 hari, Fati menjadi pencetak gol termuda di ajang paling bergengsi sepakbola Eropa tersebut.
"Pelatih bilang ke saya soal rekor, saya sangat bahagia dengan gol itu dan tentu karena tim bisa menang," kata Fati sesaat setelah rekornya tercatat.
"Anda mungkin berpikir, apa yang sudah saya lakukan? Saya sangat bahagia. Ini mimpi yang menjadi kenyataan," lanjutnya.
Ya, rekor demi rekor yang berhasil ditorehkan oleh Ansu Fati memang menunjukkan kualitas pemain kelahiran 31 Oktober 2022 tersebut.
Hal itu pun juga diakui oleh pelatih Timnas Spanyol, Luis Enrique yang beberapa kali sudah memanggil sang pemain untuk mengisi skuat La Furia Roja.
“Ketika kami memilih pemain untuk mengisi tempat di skuad Timnas Spanyol, saya sama sekali tidak melihat usia," Kata Enrique dilansir Marca.
"Tetapi itu bukan berarti kami akan memaklumi jika Ansu Fati tampil buruk dan melakukan banyak kesalahan,”
“Ini bagian dari pembelajaran, tapi saya pikir rasa percaya diri dan kemampuan untuk anak seusia dia miliki benar-benar tidak normal,” lanjut eks juru taktik Barcelona tersebut.
Atribusi Ansu Fati adalah pada kemampuan dribel dan akurasi umpannya yang begitu ciamik, untuk bocah seusianya, atribusi tersebut memang tak normal, begitu istimewa.
Dilansir Fbref, dribbles completed Fati berada di angka 3.14 per pertandingan, ia menjadi pemain Barcelona yang paling sibuk melakukan dribel di lini depan.
Tak hanya itu, ia juga mencatatkan rata-rata tendangan ke gawang di angka 4.28 per pertandingannya, seperti yang dikatakan oleh Enrique, Fati memiliki kepercayaan diri yang luar biasa.
Sentuhan di kotak penalti sang pemain juga begitu mencolok, yaitu 9.72 per pertandingan.
Sebagai pemain yang berposisi asli sebagai winger, Fati juga bisa dimainkan sebagai penyerang tengah di depan.
Ia juga tak kesulitan dengan peran yang dimainkan oleh juru taktik Barcelona, rentetan gol dan assist mampu ia sumbangkan dari berbagai posisi bermain.
Bermain di tim sebesar Barcelona yang mengedepankan permain atraktif melalui umpan-umpan pendek membuat kemampuan passing Fati juga terasah.
Pass completion sang pemain berada di angka 86.5% per pertandingan, catatan yang luar biasa untuk pemain yang berposisi sebagai penyerang apalagi di usia 18 tahun.
Total, dari 46 pertandingan yang sudah Fati jalani bersama Barcelona, ia sukses menyumbangkan 16 gol 6 assist.
Torehan tersebut jelas akan bertambah, mengingat kualitas yang dimiliki sang pemain, apalagi di usianya yang akan semakin matang.
Ia adalah bintang Barcelona di masa depan, usianya baru belasan tahun, tapi atribusi dan kontribusinya untuk Blaugrana begitu istimewa.
(Tribunnews.com/Deivor)