Italia vs Swiss; Malam yang Magis, Pemenang Duel Ini Berpeluang Lolos Langsung ke Piala Dunia Qatar
Lagu penyemangat "Notti Magiche" (malam yang magis) disetel di dalam kereta api yang membawa pasukan Italia dari kamp latihan di Roma.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Direct Points
- Pemenang duel ini berpeluang lolos langsung ke Qatar
- Kedua tim sama-sama dilandai badai cedera
- Italia punya kedalaman skuat yang lebih menjanjikan
TRIBUNNEWS.COM, ROMA- Lagu penyemangat "Notti Magiche" (malam yang magis) disetel di dalam kereta api yang membawa pasukan Italia dari kamp latihan di Coverciano, Florence, ke Roma.
"Notti Magiche" adalah lagu keramatnya skuat Azzurri.
Lagu ciptaan Edoardo Bennato, dan Gianna Nannini yang judul aslinya "Un Estate Italian" ini adalah theme song pada Piala Dunia 1990.
Dikutip dari Football Italia, sepanjang perjalanan ke Stasiun Termini di Roma.
Lagu keramat itu terus diputar di speaker portabel yang sengaja dibawa asisten manajer Fausto Salsano, dan Attilio Lombardo.
Para pemain pun dengan penuh semangat ikut melantunkan lirik lagu berbahasa Italia tersebut, "Magic nights, following a goal, under the sky of an Italian summer.
And in your eyes, the desire to win a summer, one more adventure," demikian di antaranya liriknya dalam versi bahasa Inggris.
Lagu "Notti Magiche" ini dimainkan sepanjang musim panas di kamp Italia dalam perjalanan mereka menuju kemenangan di Wembley untuk EURO 2020 lalu.
Dinyanyikan juga setelah trofi diberikan kepada para pemain.
Kini, lagu keramat itu kembali digaungkan untuk membakar semangat pasukan Azzurri menghadapi "duel final" kontra Swiss di pekan ke-9 grup C kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa di Stadion Olimpico Roma, Sabtu (13/11) dini hari nanti.
Italia saat ini di puncak klasemen dengan 14 poin. Swiss di posisi dua dengan poin sama, hanya kalah selisih dua gol.
Keduanya sudah memastikan lolos, tak mungkin terkejar lagi oleh Bulgaria di peringkat tiga dengan delapan poin.
Masalahnya, hanya peringkat satu yang bisa lolos langsung ke Piala Dunia.
Peringkat dua harus berjuang dulu melalui jalur play-off.
Baik pelatih Italia, Roberto Mancini, maupun pelatih Swiss, Murat Yakin pastinya tak mau timnya berjudi dulu di jalur play-off. Mereka ingin langsung mendapat kepastian tiket lewat jalur peringkat pertama.
Karena itulah, kedua tim bakal mengerahkan segala cara untuk menang di Olympico dini hari nanti.
Usai big match, kedua tim bakal menjalani laga terakhir --dimana mereka diprediksi bakal menang: Italia menyambangi Irlandia Utara, dan Swiss menjamu Bulgaria.
Celakanya, kedua tim sama-sama kehilangan sejumlah pemain pilar untuk bigmatch ini.
Azzurri dilaporkan kehilangan sang mesin gol, Ciro Immobile yang cedera betis.
Mancini menggantikannya dengan Gianluca Scamacca.
Sebelumnya, dua penyerang Lorenzo Pellegrini, dan Nicolò Zaniolo juga meninggalkan tempat latihan di Coverciano karena cedera.
Swiss bernasib tidak lebih baik. Mereka juga punya segulung daftar pemain yang absen.
Granit Xhaka, Haris Seferovic, Nico Elvedi, Breel Embolo, Gregor Kobel, Zesiger, Christian Fassnacht, dan terakhir Zuber semuanya absen.
Zuber terakhir meninggalkan kamp kemarin, digantikan oleh Cedric Itten dari Greuther Furth.
Namun, seperti dikatakan playmaker Manchester City, Kevin de Bruyen, hanya segelintir tim yang sekalipun diterjang badai cedera, tetap bisa bertahan lantaran 24-25 pemain top di dalam skuatnya.
Italia termasuk dalam segelintir tim dengan kedalaman skuat, yang membuat mereka bisa menjuarai Piala Eropa 2020 lalu. Swiss, sayangnya, tak punya kedalaman seperti demikian.
Wajar karenanya, dalam pertempuran yang didominasi para pemain pelapis di Roma dini hari nanti, Italia yang akan menjadi favorit.
Azzurri berada di atas angin untuk mendapatkan tiket Piala Dunia, yang gagal mereka dapatkan pada 2018 di Rusia lalu.
Dalam pertemuan pertama di Bern lalu, Italia ditahan imbang Swiss 0-0.
Namun, dalam duel sebelumnya di Euro 2020, Italia menghancurkan La Nati 3-0 berkat dua gol Manuel Locatelli, dan Ciro Immobile.
Kendati difavoritkan, Mancini meminta skuatnya untuk tetap waspada, dan membumi.
"Swiss selalu jadi lawan yang menyulitkan. Jika kami bermain seperti saat laga pertama lalu, rasanya kami bisa mendapatkan hasil positif. Tapi, saya pikir kami bisa tampil lebih bagus lagi di Olimpico nanti," kata Mancini berjanji. (Tribunnews/den)
Live on
Mola TV
Sabtu (13/11) Pukul 02.45 WIB
Italia vs Swiss
Malam yang Magis
Kualifikasi Piala Dunia 2022
Zona Eropa
Pekan ke-9
Grup C
Stadion Olimpico Roma
Sabtu (13/11) dini hari
M-K-M-S-S
Italia 4-3-3
Donnarumma; Di Lorenzo, Bonucci, Chiellini, Emerson; Barella, Jorginho, Locatelli; Chiesa, Bernardeschi, Insigne
M-M-S-S-M
Swiss 4-3-3
Sommer; Widmer, Schar, Akanji, Rodriguez; Sow, Frei, Zakaria; Steffen, Gavranovic, Shaqiri
Head to Head
Main 22
Italia menang 10
Swiss menang 3
Seri 9
4 Duel Terakhir
06/09/21 Swiss 0 - 0 Italia
17/06/21 Italia 3 - 0 Swiss
06/06/10 Swiss 1 - 1 Italia
13/08/09 Swiss 0 - 0 Italia
Posisi Klasemen
No Tim M S K SG Poin
1 Italia 4 2 0 +11 14
2 Swiss 4 2 0 +9 14
Roberto Mancini
Pelatih Italia
15 Mei 2018- sekarang
44 main
30 menang
11 seri
3 kalah
101 gol
22 kegolan
+79 SG
68,8% menang
Top Ratings
Italia
Federico Bernardeschi 7.6
Giovanni di Lorenzo 7.52
Manuel Locatelli 7.28
Swiss
Breel Embolo 7.87
Xhardan Shaqiri 7.84
Ricardo Rodriguez 7.14
KLASEMEN KUALIFIKASI PIALA DUNIA QATAR 2022
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.