Hanya melawan Rayo Vallecano (17 kemenangan beruntun) dan Real Sociedad (13 kemenangan), Real Madrid memiliki catatan kemenangan lebih panjang.

Artinya Granada menjadi satu dari tiga lawan favorit yang menjadi sasaran Real Madrid di sejarah Liga Spanyol.

Kedua, gol pembuka Real Madrid yang dicetak Marco Asensio menyisakan cerita menarik bagi dirinya sendiri.

Baca juga: Apesnya Eden Hazard, Janjian Ketemu di Hotel Namun Kena Prank Bos Tottenham Hotspur

Baca juga: Berita Chelsea, Siapkan Low Budget Tarik Pulang Eden Hazard, Tuchel Cari Pelayan Lukaku

Asensio tercatat sudah mencetak empat gol dalam 11 pertandingan bersama Real Madrid musim ini.

Catatan tersebut hanya terpaut satu gol saja dari performanya musim lalu yang hanya mencetak lima gol dari 35 laga.

Itu pertanda bahwa Asensio sudah mulai kembali menemukan performa terbaiknya setelah sempat mengalami cedera panjang ACL beberapa waktu lalu.

Ketiga, performa menawan kembali diperlihatkan Vinicius saat diturunkan sebagai starter oleh Ancelotti.

Pemain asal Brasil itu mampu memperlihatkan berbagai tusukan berbahaya yang merepotkan lini pertahanan Granada.

Vinicius akhirnya berhasil mencatatkan namanya pada papan skor setelah menyelesaikan kerjasama apik antara Benzema, Modric dan dirinya sendiri.

Baca juga: Benci Berubah Cinta Ala Benzema dan Vinicius: Duet Mematikan Eropa Tuah Magis Ancelotti

Gol Vinicius ke gawang Granada secara tidak langsung membuat dirinya telah mencetak 10 gol bersama Real Madrid di semua kompetisi musim ini.

Catatan tersebut membuat Vinicius menjadi pemain Liga Spanyol pertama yang lahir pada tahun 2000 yang mencapai dua digit gol pada musim yang sama.

Ketajaman Vinicius pun seakan menjadi jawaban dari sang pemain yang ingin membuktikan kualitas terbaiknya sebagai pemain masa depan Los Blancos.

Keempat, soal ukiran assist brilian yang diciptakan Toni Kroos untuk gol kedua Real Madrid.

Kroos saat ini memegang status sebagai pencetak assist terbanyak keempat sejak kedatangannya di Real Madrid.