Lembar Baru Shevchenko di Genoa Tercoreng Karena Bocah 18 Tahun AS Roma
Bocah berusia 18 tahun, Felix Afena-Gyan menjadi aktor penting kemenangan AS Roma atas Genoa di bawah kepemimpinan baru, Andrey Shevchenko.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Bocah berusia 18 tahun milik AS Roma menorehkan tinta hitam pada lembaran putih yang dimiliki Andriy Shevchenko.
Dia adalah Felix Afena-Gyan.
As Roma bertandang ke markas Genoa di Luigi Ferraris dalam lanjutan Liga Italia tadi malam, Senin (22/11/2021).
Tim asuhan Jose Mourinho menang dengan skor 2-0 atas skuat Andriy Shevchenko berkat brace Felix Afena-Gyan.
Baca juga: Kualitas Solskjaer Bersama Manchester United, Bukan Penerus Ferguson, Pendekatan ala Mourinho
Felix tercatat sebagai pemain kelahiran 2003 pertama yang mencetak gol di Serie A Liga Italia.
Tidak hanya satu gol melainkan mampu mencetak brace alias dua gol.
Menariknya lagi, pemain yang baru masuk pada menit ke-75 itu mencetak gol hanya dalam waktu tujuh menit.
Dia memanfaatkan assist Henrikh Mkhitaryan dengan baik, kemudian mengkonversikan gol dengan tembakan melengkung ke sudut jauh atas gawang Genoa yang gagal diantisipasi kiper.
Gol Felix memberi noda pada debut Shevchenko sebagai pelatih baru Genoa yang menggantikan Davide Ballardini.
"Saya tahu itu akan menjadi pertandingan yang sangat sulit," kata Shevchenko, dikutip dari Football Italia.
"Kami kehilangan banyak pemain, yang lain tidak sepenuhnya fit, dan saya pikir para pemain memberikan segalanya, tetapi kehabisan energi di 10 menit terakhir pertandingan," ungkapnya soal kekalahaan dari AS Roma.
Genoa sudah menunjukkan kemajuan, 82 menit pertama di bawah asuhan Shevchenko dengan materi pemain seadanya berhasil tanpa kebobolan.
Ini menjadi langkah awal yang baik bagi mantan pelatih timnas Ukraina untuk membawa Genoa yang saat ini berada di zona merah keluar dan bertahan di Serie A.
"Ini adalah awal, kami perlu banyak meningkatkan dan kami tahu itu. Saya pikir dengan para pemain yang kami miliki dan karateristik mereka, pertahanan tiga orang adalah pilihan terbaik, tetapi kita akan lihat di masa depan.
"Saya melihat tim bermain solid, menjaga ruang tetap ketat dan berjuang untuk setiap bola.
"Apa yang kurang dari kami adalah bagaimana mengontrol permainan dan kami perlu memberikan sesuatu yang lebih, terutama ketika menyerang, karena kami bisa menciptakan lebih banyak peluang mencetak gol," pungkasnya.
Kembali dengan Felix, penemuannya tidak lepas dari pengamatan sang profesor, The Special One yang menarik dirinya dari tim junior Primavera.
"Mourinho adalah orang yang hebat, manajer yang hebat, dan pelatih yang hebat. Dia memberi Anda motivasi untuk belajar setiap hari. Saya sangat senang dia ada di sini," kata Felix usai pertandingan soal Jose Mourinho.
"Malam ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Itu adalah gol pertama saya, saya berharap untuk waktu yang sangat lama. Saya ingin melanjutkan penampilan saya, membuktikan diri dan berbuat lebih banyak di masa depan," jelasnya.
Dengan kemenangan ini, AS Roma berada di peringkat 5 klasemen Liga Italia dengan koleksi 22 poin dari 13 pertandingan.
Giallorossi tertinggal tiga angka dari Atalanta yang berada di batas zona Liga Champions.
(Tribunnews.com/Sina)