Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Masa Depan Barcelona Ada di Kepala Pening Xavi Hernandez dan Kaki-kaki Klinis La Masia

Ansu Fati, Nico Gonzales, hingga Gavi datang untuk membantu Xavi menghapus predikat medioker yang mulai tertanam pada Blaugrana.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Masa Depan Barcelona Ada di Kepala Pening Xavi Hernandez dan Kaki-kaki Klinis La Masia
PAU BARRENA / AFP
Pelatih Barcelona Spanyol Xavi (kanan) berbicara dengan Gerard Pique (C) dan Sergio Busquets (kiri) selama pertandingan sepak bola liga Spanyol antara FC Barcelona dan RCD Espanyol, di stadion Camp Nou di Barcelona pada 20 November, 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Xavi Hernandez telah melakoni dua laga awal bersama Barcelona baik dalam ajang Liga Spanyol maupun Liga Champions.

Dari dua laga tersebut, Xavi sukses meraih satu kemenangan kala Barcelona berjumpa Espanyol pada (21/11/2021).

Namun saat pasukan Xavi bertemu Benfica di Camp Nou, mereka hanya mampu bermain imbang dengan skor kaca mata.

Ya, Xavi gagal membalaskan dendam Blaugrana yang dipertemuan pertama mereka dibantai tiga gol tanpa balas.

Peluang untuk lolos ke babak 16 besar pun makin abu-abu, karena di laga penentuan, Barcelona bertemu dengan raksasa Jerman, Bayern Munchen. Di Allianz Stadium pula!

Pelatih baru Barcelona FC Barcelona, ????Xavi Hernandez berpose untuk foto selama upacara presentasinya di stadion Camp Nou di Barcelona pada 8 November 2021.
Pelatih baru Barcelona FC Barcelona, ????Xavi Hernandez berpose untuk foto selama upacara presentasinya di stadion Camp Nou di Barcelona pada 8 November 2021. (LLUIS GEN / AFP)

Baca juga: Pelatih Baru Barcelona, Xavi Optimistis Bisa Libas Bayern Muenchen Usai Imbang 0-0 Lawan Benfica

Baca juga: Christopher Nkunku, Buangan PSG yang Dipoles RB Leipzig menjadi Kandidat Top Skor Liga Champions

Namun alih-alih gemetar, Xavi justru memberi komentar yang mencolok, menurutnya, Blaugrana adalah tim besar yang tak kalah hebat dengan Die Roten.

"Kami memiliki satu laga sisa, dan kami harus pergi ke Jerman untuk menang, kami datang ke Munchen untuk menang, karena kami adalah Barcelona," sesumbar Xavi dilansir Football Espana.

BERITA REKOMENDASI

Kepercayaan diri Xavi memang pantas diacungi jempol, namun ia juga dihadapkan dengan deretan rapor merah yang menghantui langkah optimisnya.

Apa yang menjadi keterpurukan Barcelona musim ini, sejatinya sudah dirasakan sejak terakhir kali mereka menjuarai Liga Champions pada tahun 2015 silam.

Di era kepelatihan Luis Enrique, dengan trio Messi, Suarez, Neymar (MSN) Blaugrana mampu tampil perkasa.

Namun selepas itu, mereka tampil angin-anginan dan tak pernah menicipi gelar Liga Champions lagi.

Justru, perjalanan Blaugrana dalam beberapa tahun berikutnya kian memburuk dan mengkhawatirkan.


Pada tahun 2018, Barcelona secara mengejutkan menelan kekalahan melawan AS Roma dalam perempat final Liga Champions.

Gol kostas Manolas di menit akhir membuat langkah Blaugrana terhenti, karena kalah agregat gol tandang dari i Giallorossi.

Padahal di leg pertama Barcelona mampu unggul 4-1 melawan Roma, namun kedigdayaan i Giallorossi mampu membuat tim ibu kota tersebut comeback di leg kedua dengan skor 3-0.

Belum move on dari kekalahan menyakitkan melawan AS Roma, Barcelona kembali terkena come back di musim selanjutnya. 

Bermodal tiga gol saat bermain di Camp Nou menghadapi Liverpool, Blaugrana justru keok saat bertandang ke kandang The Reds, Anfield.

Barcelona terbantai dengan skor empat gol tanpa balas dan harus merelakan satu tempat di babak final kepada Liverpool.

Dua kekalahan secara mengejutkan, dalam kurun waktu dua tahun beruntun membuat Barcelona mulai dipandang sebelah mata.

Apalagi setelah mereka menelan kekalahan memalukan 8-2 dari Bayern Munchen di babak perempat final Liga Champions tahun 2020.

Pahitnya lagi, pembelian pemain yang dilakukan Barcelona tak pernah mencapai kata berhasil, justru dana ratusan juta dollar yang mereka gelontorkan berakhir sia-sia.

Para pemain yang mereka beli dengan harga selangit tak mampu memberi kontribusi maksimal untuk Blaugrana.

Padahal, pemain-pemain yang Barcelona beli bukanlah nama sembarangan, mereka berhasil tampil impresif di tim sebelumnya, namun saat membela Barcelona kemampuan terbaik mereka justru terkubur.

Sebut saja, Philippe Coutinho, Ousmane Dembele, Malcom, sampai Antoine Griezmann.

Winger Atletico Madrid asal Prancis Antoine Griezmann merayakan setelah mencetak gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara Atletico Madrid dan Liverpool di stadion Wanda Metropolitano di Madrid pada 19 Oktober 2021.
Winger Atletico Madrid asal Prancis Antoine Griezmann merayakan setelah mencetak gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola Grup B Liga Champions UEFA antara Atletico Madrid dan Liverpool di stadion Wanda Metropolitano di Madrid pada 19 Oktober 2021. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Baca juga: Pesona yang Ditawarkan Simone Inzaghi di Inter Milan: Melangkah Lebih Jauh dari Era Antonio Conte

Baca juga: Magis Nagelsmann di Bayern Munchen: Superioritas Lewandowski, Ketajaman Lini Sayap & Peran Baru Sane

Nama yang disebutkan terakhir tak mampu memberi kontribusi maksimal untuk Barcelona dan memilih hengkang ke tim lamanya, Atletico Madrid dengan status pinjaman.

Sedangkan Philippe Coutinho dan Ousmane Dembele lebih banyak menghabiskan waktunya di Blaugrana di ruang perawatan.

Akhirnya, situasi klub yang kian memburuk, memaksa Josep Bartomeu untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden Barcelona.

Dengan warisan buruk yang ditinggalkan Bartomeu, Barcelona dipaksa bertahan di keadaan yang tiap harinya semakin mengkhawatirkan.

Joan Laporta yang kemudian terpilih sebagai presiden selanjutnya, berusaha untuk membersihkan kekacauan yang ditinggalkan Bartomeu.

Laporta dipilih karena ia berpengalaman menjadi presiden Barcelona dan sukses membuat Blaugrana berjaya dari tahun ke tahun.

Pria berusia 58 tahun tersebut adalah orang yang menunjuk Pep Guardiola melatih Barcelona pada musim 2008/2009.

Keadaan buruk Barcelona pun sedikit menemui titik terang sesaat Laporta kembali menjabat sebagai presiden di Barcelona musim ini.

Namun, alih-alih ingin bangkit dari keterpurukan, Barcelona harus menerima kenyataan ditinggal oleh mega bintang mereka, Lionel Messi.

Mau tak mau Messi harus angkat kaki dari Barcelona karena keadaan klub yang memburuk serta peraturan finansial La Liga.

Tak hanya itu, Barcelona juga harus memangkas gaji skuat mereka karena finansial klub yang melemah dan untuk memenuhi aturan finansial LaLiga.

Skuat Blaugrana pun mengalami perubahan cukup besar musim ini.

Selain ditinggal oleh Lionel Messi yang hengkang ke Paris Saint-Germain, Blaugrana juga menjual beberapa pemain lainnya.

Emerson Royal yang disiapkan untuk mengisi plot bek kanan, justru dijual ke Tottenham Hotspur, meski Blaugrana baru membelinya dari Real Betis pada bulan Juni.

Miralem Pjanic yang berseteru dengan klub masalah gaji, akhirnya memilih hengkang untuk memperkuat tim asal Turki, Besiktas.

Yang paling baru, Antoine Griezmann dipulangkan ke Atletico Madrid dengan status pinjaman.

Pengganti Griezmann pun tidak sepadan. Setelah kepergiannya, Blaugrana justru meminjam striker Sevilla, Luuk De Jong.

Di Sevilla, pemain asal Belanda itu lebih sering duduk di bangku cadangan karena kalah saing dengan striker Sevilla lainnya, Youssef En-Nesyiri.

Untungnya, Barcelona di musim ini diberkahi dengan bangkitnya La Masia yang melahirkan barisan nama-nama mentereng.

Ansu Fati, Nico Gonzales, hingga Gavi datang untuk membantu Xavi menghapus predikat medioker yang mulai tertanam pada Blaugrana.

Seperti sesumbar yang dikatakannya di atas, Barcelona memang harus menang melawan Munchen, peduli setan dengan fakta di atas kertas dan rekor pertemuan yang menyedihkan.

Barcelona adalah tim raksasa yang namanya tak boleh terus disepelekan. Langkah klinis dan efisien coba Xavi ramu ditengah penyakit Blaugrana.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas