TRIBUNNEWS.COM - "Badai" masalah terus menerpa klub Liga Italia asal Turin, Juventus.

Klub yang berjuluk Bianconeri ini sedang dalam penyelidikan terkait kasus dugaan pemalsuan keuangan.

Hukumannya pun terbilang tak tanggung-tanggung, Juventus bakal kembali merasakan berkompetisi di Serie B alias terdegradasi dari Serie A Liga Italia.

Borok Juventus mulai tercium ketika Jaksa Penuntut Umum di Turin membuka kasus ini setelah badan pemerinta Italia yang mengawasi sekuritas pasar (CONSOB) melakukan pemeriksaan, terhitung sejak Juli lalu.

Pun gerakan yang sama juga dilakukan oleh badan pengawas klub di Liga Italia alias COVISOC.

Baca juga: Massimiliano Allegri Berharap Juventus Kembali Ke Jalur Kemenangan Hingga Natal

Baca juga: Juventus yang Kehilangan Arah, Masalah Skema Allegri, Kejutan Bonucci, Beban Dybala dan Chiesa

COVISOC beranggapan ada kasus yang terkait dengan pengambilan keuntungan dari aktivitas transfer pemain. Oleh karena itu, Juventus dipandang perlu dilakukan investigasi.

Satu di antara aktivitas transfer pemain ialah pertukaran Miralem Pjanic dengan Arthur Melo pada bursa transfer 2020 lalu.

Dilansir laman Dailymail, Juventus dalam kondisi di ujung tanduk jika benar kesalahan mereka perbuat. Imbasnya, Si Nyonya Tua bakal dijebloskan ke Serie B.

Tak hanya sampai di situ, raihan gelar juara, termasuk Scudetto yang diraih Juventus dari musim 2018 hingga 2021 akan dilepas.

Jika Juventus terdegradasi ke Serie B dan gelar Scudetto mereka dicopot, itu akan menjadi kedua kalinya Nyonya Tua diberi sanksi dengan cara ini selama abad ke-21.

Juventus pernah mengalami hal yang sama diturunkan ke Serie B lantaran melakukan pengaturan skor atau terkenal dengan Calciopoli pada musim 2005.

Imbasnya, trofi juara tahun 2005 tidak diberikan kepada Juventus. Sedangkan gelar Scudetto 2006 menjadi milik Inter Milan.

Skandal Calciopoli juga membuat AC Milan, Fiorentina, Lazio dan Reggina terjebak dalam masalah tersebut. Untungnya, mereka tak ikut terjun ke Serie B dan hanya menerima hukuman pengurangan poin saja.

Kondisi ini mengingatkan kepada langkah berani yang dilakukan oleh Cristiano Ronaldo.

CR7 pada bursa transfer musim panas lalu memilih cabut dari klub asal Turin itu.

Ia memutuskan bergabung ke Manchester United setelah musimnya terakhirnya di Bianconeri tak benar-benar bagus.

Ronaldo menjadi kambing hitam pada musim terakhirnya lantaran Bianconeri gagal mengamankan gelar Scudetto. Babak belurnya Juventus di Liga Champions makin membuat posisi Ronaldo tersudut.

Namun jika merujuk langkah yang dilakukan Ronaldo, tentu menjadi keuntungan bagi sang kapten Timnas Portugal melihat situasi yang dialami Bianconeri.

Wajar, jika dia memilih bertahan, maka Ronaldo terancam berkiprah di Serie B bersama Si Nyonya Tua.

(Tribunnews.com/Giri)