Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Real Madrid Menuju Singgasana, Tuah Ancelotti, Duet Benzema & Vinicius, Esensial Rekrutan Anyar

Real Madrid jauh meninggalkan Atletico Madrid yang baru mengumpulkan 29 angka, dan rival abadi mereka, Barcelona yang masih berjuang di papan tengah.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Real Madrid Menuju Singgasana, Tuah Ancelotti, Duet Benzema & Vinicius, Esensial Rekrutan Anyar
GABRIEL BOUYS / AFP
Pemain depan Real Madrid asal Prancis Karim Benzema (kiri) merayakan dengan rekan setimnya setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola liga Spanyol antara Real Madrid CF dan Sevilla FC di stadion Santiago Bernabeu di Madrid pada 28 November 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Real Madrid berhasil tampil meyakinkan di musim ini bersama juru taktik anyar mereka Carlo Ancelotti.

Pertandingan terakhir, pasukan Ancelotti sukses mengandaskan perlawanan tim tamu Athletic Bilbao dengan skor 1-0 pada (2/12/2021).

Berkat hasil tersebut, Real Madrid berhasil memuncaki klasemen La Liga Spanyol hingga jornada ke-15 dengan torehan 36 poin.

Real Madrid jauh meninggalkan Atletico Madrid yang baru mengumpulkan 29 angka, dan rival abadi mereka, Barcelona yang masih berjuang di papan tengah.

Baca juga: Sorotan Hasil Liga Spanyol: Real Madric Cap Status Raja Comeback, Duet Gacor Benzema & Vinicius

Baca juga: Superioritas Mohamed Salah, Berkah Liverpool, Pujian Jurgen Klopp, dan Puncak Top Skor Liga Inggris

Ya, Los Blancos memang telah menjalani era baru mereka bersama Carlo Ancelotti.

Setelah rangkaian kesuksesan Real Madrid bersama Zinedine Zidane, pihak klub sepakat untuk menggantikannya dengan sosok baru dengan wajah lama, Carlo Ancelotti.

Juru taktik asal Italia itu pernah menukangi Los Blancos pada musim 2013 hingga 2015 dengan sumbangan empat gelar berengsi.

Berita Rekomendasi

Di antaranya, Liga Champions, Piala Dunia Antar Klub, Piala Super UEFA, dan Copa Del Rey.

Tangan dinginnya kembali diuji musim ini, ia didatangkan dengan misi besar untuk memulangkan gelar Liga Champions serta La Liga Spanyol yang dicuri Chelsea dan Atletico Madrid musim lalu.

Ada dua hal mencolok yang membuat Real Madrid di tangan Ancelotti berhasil tampil lebih meyakinkan dari musim 2020/2021 meski ditinggal banyak pemain bintangnya.

Menggodok Vinicius & menduetkannya dengan Benzema

Satu hal magis yang mampu ia buat adalah, menduetkan Karim Benzema dan Vinicius Junior menjadi duet mematikan di Eropa.

Karim Benzema merupakan salah satu penyerang terbaik di Dunia saat ini.

Gelontoran gol dan berbagai gelar prestis berhasil ia sumbangkan untuk Real Madrid.

Musim ini saja, Benzema sudah terlibat dalam 25 gol untuk Real Madrid, lewat catatan 17 gol dan 8 assist.

Itu membuatnya berada dalam daftar puncak top skor dan top assist Liga Spanyol hingga jornada kesebelas.

Dari 25 kontribusi gol yang ia sumbangkan, 6 diantaranya tercipta di ajang Liga Champions dengan catatan 5 gol dan 1 assist.

“Dia adalah salah satu pemain terbaik dalam satu dekade terakhir, karena dia melakukan banyak hal, bukan hanya gol,” puji Xabi Alonso dilansir Marca.

“Permainannya spektakuler dan sebagai pelatih aku akan senang jika memiliki pemain seperti dia. Saat Karim bermain baik, tim akan bermain baik," lanjutnya.

Pernyataan mantan pemain Real Madrid memang benar adanya, kualitas Karim benzema mampu mendongkrak performa Real Madrid selama beberapa musim.

Pada musim lalu, ia mampu menyamai rekor yang ditorehkan oleh Cristiano Ronaldo.

Dilansir Marca, Pemain asal Prancis tersebut berhasil mencetak rata-rata 22 gol di kompetisi Liga Spanyol dalam tiga musim terakhir.

Dengan rincian 21 gol di musim 2018/2019, 21 gol di musim 2019/2020, dan 23 gol di musim 2020/2021.

Di musim ini, sang striker jelas akan lebih moncer dibanding musim-musim sebelumnya, tandem sepadan dan mempesona berhasil Ancelotti poles untuk menemaninya di depan.

Selebrasi Karim Benzema dan Vinicius Junior untuk Real Madrid
Selebrasi Karim Benzema dan Vinicius Junior untuk Real Madrid (Twitter/jdristajr)

Adalah Vinicius Junior, secara mengejutkan, pemain asal Brasil tersebut berhasil menunjukan performa mentereng untuk Real Madrid di awal musim ini.

Catatan 11 gol dan 7 assist sukses Vinicius sumbangkan untuk Los Galaticos hanya dalam 20 pertandingan.

Catatan tersebut merupakan torehan terbaiknya sepanjang membela Real Madrid selama 3 musim, ia menemukan sentuhan magisnya bersama Los Blancos di musim ini.

Ancelotti tidak pernah meragukan kemampuan Vinicius. Ia menilai Vinicus sebagai salah satu pemain muda paling berbakat di Dunia.

Kemampuan menggiring dan kecepatan Vinicius menjadi senjatanya untuk melewati lawan dan menyisir dari sisi sayap.

Namun, hal itu saja tidak cukup, untuk menjadi bintang Vinicius harus mampu berkontribusi dalam hal mencetak gol.

"Saya telah mengatakan kepadanya (Vinicius) bahwa untuk mencetak gol, ia harus melakukan satu atau dua sentuhan. Sulit untuk mencetak gol dengan empat atau lima sentuhan," kata Ancelotti dilansir dari BT Sport.

Vinicius pun berhasil mejawab saran Ancelotti di dalam lapangan, ia juga merasa kehadiran Ancelotti memberi dampak besar bagi karirnya.

“Carlo Ancelotti memberi saran kepada saya untuk mengurangi sentuhan sebelum menendang bola," kata Vinicius Junior dalam wawancaranya bersama AS.

"Sang pelatih terus memberi bantuan kepada saya ketika kami bekerja sama di Valdebebas dan itu membuat saya terus berkembang di dalam lapangan,” lanjutnya.

Sejumlah 18 pertandingan Vinicus dan Benzema telah bermain bersama di lapangan, jika dikalkulasi keduanya telah sukses menyumbangkan 28 gol dan 15 assist untuk Los Galaticos. Mempesona!

Terakhir, kerja sama apik antar keduanya terjadi dalam pertandingan Liga Champions saat Real Madrid sukses mengandaskan perlawanan Shakhtar Donetsk di Bernabeu.

Dua gol yang diciptakan Benzema adalah hasil kerja keras Vinicius yang memeberikan dua asisst manja kepada striker berusia 33 tahun tersebut.

Ya, mereka telah melupakan kejadian di musim lalu. Benzema tak lagi berjuang sendiri di depan, selalu ada Vinicius dengan gocekan menawannya mampu melayani sang bomber untuk mencetak gol.

Ketika Benzema paceklik, maka Vinicius mampu hadir sebagai sang pemecah kebuntuan untuk Real Madrid.

Dengan akurnya dan penampilan moncer kedua penyerang Los Galaticos itu. Tim asuhan Ancelotti sukses mendominasi liga domestik dan kontinental.

Baik di kompetisi La Liga Spanyol maupun Liga Champions, Real Madrid berada di posisi menguntungkan untuk meraih gelar juara.

Membeli DNA Juara Eropa, David Alaba

Kualitas Alaba memang tak diragukan dalam sepak bola Eropa, ia didatangakan Los Blancos dari tim raksasa Jerman, Bayern Munchen.

Selama berada di Allianz Arena, Alaba telah mempersembahkan 9 gelar Bundesliga, 6 DFB-Pokal, dan 2 Liga Champions.Ia juga menjadi pemain penting saat Die Rotten meraih predikat treble winners di musim 2019/2020.

Sang pemain menjadi andalan lini belakang Bayern Munchen di era kepelatihan Hansi Flick, pelatih yang kini menjabat sebagai juru taktik Timnas Jerman tersebut sangat mengagumi sosok Alaba.

“Dia (Alaba) sangat penting bagi tim di lapangan juga di luar lapangan, dia mewujudkan nilai-nilai tertentu dan sangat populer dengan tim dan penggemar, dia pemain yang luar biasa," Kata Hansi Flick dilansir The Guardian.

David Alaba sengaja didatangkan Real Madrid untuk mengisi lubang yang ditinggalkan Sergio Ramos, pemain berusia 35 tahun tersebut memilih hengkang ke klub asal Prancis, Paris Sain-germain (PSG).

Sebagai pemain yang berposisi sebagai pemain belakang, Alaba memiliki sejumlah keunggulan yang tak dimiliki Ramos. Alaba merupakan pemain serba bisa atau biasa disebut versatile.

Pemain berkaki kidal tersebut dapat bermain di berbagai posisi yang berbeda dengan sama baiknya.

Pada musim lalu saat dirinya masih berkostum Die Rotten, Alaba tampil dalam 23 laga sebagai bek tengah, enam kali sebagai bek kiri, dan delapan kali sebagai gelandang bertahan. Sisanya, dia bermain dalam posisi lain.

Selain menjadi pemain serba bisa, keunggulan yang dimiliki Alaba adalah kecerdasannya dalam mengambil keputusan.

Ia paham betul kapan harus bertahanan dan kapan harus membantu tim untuk menyerang. Keputusannya di lapangan sangat cepat dan akurat.

Satu golnya ke bawang Barcelona adalah contohnya, saat Real Madrid mendapatkan momen untuk melakukan serangan balik, Alaba dengan cerdas berlari ke depan untuk mengisi ruang yang ditinggalkan Vinicius yang berada di belakang.

Bek Real Madrid asal Austria David Alaba (tengah) melakukan selebrasi setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara FC Barcelona dan Real Madrid CF di stadion Camp Nou di Barcelona pada 24 Oktober 2021.
Bek Real Madrid asal Austria David Alaba (tengah) melakukan selebrasi setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara FC Barcelona dan Real Madrid CF di stadion Camp Nou di Barcelona pada 24 Oktober 2021. (LLUIS GENE / AFP)

Ia pun sukses menciptakan gol spektakuler lewat tendangan keras kaki kirinya yang menghujam gawang Ter Stegen.

Gol seperti itu adalah gol yang sulit atau bahkan tidak pernah diciptakan Ramos untuk Real Madrid, gol-gol Ramos banyak tercipta dari proses set piece memanfaatkan kemampuan menyundul bolanya yang memang luar biasa.

Alaba juga memiliki atribut lain yang lebih mentereng dari Sergio Ramos, yaitu kecermatannya dalam mengeksekusi bola mati.

Dilansir FBref dan Squawka, David Alaba berhasil mencetak 10 gol dari 124 kesempatan tendangan bebas. Torehan terbaiknya terjadi pada musim 2014/2015 ketika pemain berpostur 180 cm itu berhasil mencetak tiga gol tendangan bebas dari 12 kesempatan yang didapat.

Dengan jumlah gol yang diciptakan dari tendangan bebas, nama Alaba bahkan lebih hebat dari seorang Cristiano Ronaldo.

Jika dirata-rata Alaba berhasil mencetak satu gol dalam setiap 12,4 percobaan, sementara Cristiano Ronaldo hanya mampu mencetak satu gol dalam setiap 13,4 percobaan.

Tak hanya handal melakukan set piece untuk terjadinya gol, Alaba juga terbukti efektif dalam hal memberi umpan matang kepada pemain Los Blancos.

Di musim ini, catatan xA-nya berada di angka 1.2 per pertandingan. Menjadi yang tertinggi diantara pemain belakang Real madrid lainnya.

David Alaba juga sukses menyumbangkan dua assist untuk Real Madrid musim ini, kembali menjadi yang terbanyak diantara pemain belakang Los Blancos yang lain.

Tak hanya itu, atribusi lain yang tak dimiliki Sergio Ramos adalah kemampuan Alaba dalam mengatur tempo serangan sekaligus visinya dalam mengirim umpan.

Kapten Timnas Austria tersebut menjadi sosok penting bagi Los Blancos dalam hal membagi bola, itu sangat membantu Real Madrid untuk membangun serangan dari belakang.

Catatan umpan bawah sukses Alaba berada di angka 92,13%, sedangkan umpan udara berada di angka 77%.

Kelebihan Alaba sangat efektif dalam Real Madrid untuk menguasai pertandingan, tim asuhan Carlo Ancelotti mencatatkan penguasaan bola 62,13% di musim ini.

Dengan kelebihannya tersebut, ia juga aktif mengirim umpan diagonal ke depan untuk memberi bola ke full back Real Madrid yang aktif membantu serangan.

Ya, usia Alaba baru 28 tahun dan dalam kondisi yang prima, hampir di tiap laga yang dijalani Real Madrid musim ini, Alaba selalu menjadi pilihan utama Ancelotti untuk mengawal lini belakang Los Blancos.

Bukan tak mungkin, belasan gelar yang berhasil Alaba sumbangkan untuk Bayern Munchen juga bisa ia torehkan bersama Los Blancos di musim-musim ke depan.

(Tribunnews.com/Deivor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Barcelona
14
11
1
2
42
14
28
34
2
Real Madrid
13
9
3
1
28
11
17
30
3
Atlético Madrid
14
8
5
1
21
8
13
29
4
Villarreal
13
7
4
2
25
21
4
25
5
Athletic Club
14
6
5
3
20
13
7
23
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas