Xavi Terapkan Sistem Meritokrasi Terkait Persaingan Pemain, Tim Barca Dipilih Berdasarkan Prestasi
Sebelum pertandingan ada pesan Xavi Hernandez kepada seluruh pemain Barcelona. Dia menegaskan tentang sistem meritokrasi yang diterapkan di Barcelona.
Penulis: Muhammad Barir
Performa kedua tim memang bisa dibilang timpang. Barcelona belum ada kemajuan berarti di tangan pelatih anyar, Xavi Hernandez.
Dari sebelas laga di berbagai kompetisi, dia hanya bisa membawa Barca menang lima kali, empat seri, dan dua kali kalah, atau presentasi kemenangan 45,5%.
Itu belum cukup mendongkrak Barcelona yang kini masih di posisi enam dengan 32 poin dari 20 laga di klasemen sementara La Liga.
Bandingkan dengan Real Madrid yang kokoh di puncak klasemen dengan 49 poin dari 21 laga, atau berselisih 17 poin dari tim yang selama ini biasa jadi rival terberatnya.
Kunci melejitnya Madrid di antaranya ada pada tajamnya lini serang mereka yang dihuni Karim Benzema, dan Vinicius Junior.
Sebuah ironi jelang duel El Clasico ini, jumlah gol Vinicius Jr dan Benzema, sudah menyamai jumlah gol Barcelona di seluruh kompetisi sepanjang musim ini!
Duet dua bomber Madrid itu total sudah mengemas 35 gol.
Itu adalah jumlah gol yang sama yang dicetak Barca.
Di La Liga, duet Benzema-Vini sudah menembus dua digit, dengan Benzema 17 gol, dan Vini 12 gol. Bandingkan dengan para penyerang Barcelona.
Luuk de Jong baru bikin tiga gol, Ousmane Dembele masih nihil, Memphis Depay baru delapan gol, dan Ansu Fati baru tiga gol.
Barca memang kehilangan juru gedor handal setelah ditinggal Lionel Messi.
Sergio Aguero yang diharapkan jadi pengganti, sudah pensiun karena gangguan irama jantung.
Wajar karenanya Barca tak dijagokan dalam El Clasico kali ini.
Nyaris semua situs bursa prediksi di Eropa memasang angka tinggi untuk Madrid dalam duel ini.
Bek senior Barcelona, Gerard Pique juga mengakui kagum dengan performa skuat asuhan Carlo Ancelotti tersebut.