Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

AC Milan Bidik Lingard, Kecocokan dengan Skema Pioli, Replika Cara Moyes, Layani Zlatan & Giroud

Jesse Lingard tinggal selangkah lagi untuk keluar dari tim yang membesarkan namanya, Manchester United.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in AC Milan Bidik Lingard, Kecocokan dengan Skema Pioli, Replika Cara Moyes, Layani Zlatan & Giroud
Instagram @jesselingard
Jesse Lingard saat merayakan selebrasi atas kemenangan Manchester United melawan Leicester di pekan 38 Liga Inggris 

TRIBUNNEWS.COM - Jesse Lingard tinggal selangkah lagi untuk keluar dari tim yang membesarkan namanya, Manchester United.

Dilansir The Times, Lingard menolak sodoran kontrak yang diberikan oleh Manchester United, ia mempertimbangkan untuk hengkang pada bursa transfer Januari ini.

Ya, kesempatan bermain yang sedikit bersama Setan Merah membuat pemain berusia 28 tahun itu ingin mencari pelabuhan baru.

Selain Tottenham Hotspur dan FC Barcelona yang menunjukkan minatnya untuk memboyong Lingard, tim raksasa Italia, AC Milan pun menjadi tim yang serius untuk mendatangkan Jesse Lingard.

Dilansir ESPN, Rossoneri menganggap Lingard sebagai sosok yang pas untuk menjadi pesaing Brahim Diaz di posisi Trequartista utama AC Milan.

Gelandang Manchester United, Jesse Lingard (kanan) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Derby County dalam laga babak ketiga Piala FA 2017-2018 di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (6/1/2018) dini hari WIB.
Gelandang Manchester United, Jesse Lingard (kanan) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Derby County dalam laga babak ketiga Piala FA 2017-2018 di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Sabtu (6/1/2018) dini hari WIB. (BolaSport.com/AFP/Lindsey Parnaby)

Pria asal Inggris itu memang telah membuktikan kualitasnya sebagai playmaker handal saat dipinjamkan United di West Ham pada musim lalu.

Bermain menjadi gelandang serang bersama The Hammers, ia berhasil mencetak 9 gol dan 5 assist dari 16 pertandingan.

Berita Rekomendasi

sekaligus membawa West Ham bermain dalam kompetisi Liga Eropa untuk yang pertama kalinya.

Sebelum Lingard dipinjamkan ke West Ham. Pemain asal Inggris itu belum sekalipun membela United di kompetisi Liga Inggris musim 2020/2021.

Lingard hanya bermain sebanyak tiga kali, yaitu di Piala FA dan Piala Liga.

Sejak kedatangan Bruno Fernandes, Ole Gunnar Solskjaer mulai rutin mengaplikasi pakem dasar 4-2-3-1.

Dua slot gelandang serang dan sayap hampir pasti diisi Fernandes dan Marcus Rashford.

Lingard yang bermain di posisi tersebut hanya duduk manis di bangku cadangan Setan Merah.

Begitu juga saat kedatangan Rangnick, pelatih asal Jerman itu sama sekali tak menganggap Lingard sebagai pemain yang potensional.

Skema dasar 4-2-2-2 yang ia pakai lebih mengoptimalkan peran striker nomor 9 di depan serta pemain sayap murni yang memiliki kecepatan.

Alhasil, Lingard yang lebih berperan sebagai second striker dan playmaker tak masuk dalam skema yang dijalankan Rangnick.

Namun, melihat performa Lingard di tangan Moyes, dirinya sangatlah layak untuk hengkang ke tim lain yang mau menjadikan dia pemain vital.

"Lingard adalah pemain bagus, saya mengetahui tipikal dan posisi yan cocok untuk dia," ucap Moyes dilansir dari laman resmi West Ham.

"Saya akan menaruh Lingard dimana saja, sayap kiri, gelandang serang, saya juga akan memainkan dia sebagai striker jika perlu," lanjut Moyes.

Moyes mengetahui kelebihan dan kualitas Lingard yang selama musim tersebut tak dimanfaatkan Ole & Rangncik.

Pria Skotlandia itu memberikan kebebasan kepada Lingard untuk bergerak dinamis, alias tak terpaku kepada posisinya sebagai gelandang serang.

Lingard menjadi pemain yang bergerak bebas, walaupun dipasang menjadi seorang gelandang serang.

Ia bisa berada di kiri untuk mendapatkan bola sekaligus berada di paling depan untuk mencetak gol.

Lingard memang memiliki kemampuan untuk itu, kemampuan menggiring bola dan penyelesaian akhirnya sudah terbukti.

Pemain Manchester United, Jesse Lingard, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Arsenal dalam laga Liga Inggris di Stadion Emirates, London, pada 2 Desember 2017. IAN KINGTON/AFP/BOLASPORT.COM
Pemain Manchester United, Jesse Lingard, merayakan gol yang dia cetak ke gawang Arsenal dalam laga Liga Inggris di Stadion Emirates, London, pada 2 Desember 2017. IAN KINGTON/AFP/BOLASPORT.COM (Ian Kington/AFP/BolaSport.com)

Catatan gol dan assist Lingard untuk West Ham membuat Manchester United menahannya untuk dipermanenkan The Hammers.

Sebenarnya, penampilan sebagus itu juga pernah Lingard tunjukan sebelum ini.

Lingard pernah membawa United juara FA Youth 2010/2011, bersama Paul Pogba, Michael Keane, dan Ravel Morrison.

Sementara di laga internasional, Lingard juga sempat membela Timnas Inggris di Piala Dunia 2018.

Sekaligus mampu menyumbangkan gol untuk membantu The Three Lions membantai Panama dengan skor 6-1 di fase grup.

Kecocokan gaya bermain Lingard dengan skema Pioli

Di musim ini, Lingard kembali berseragam Setan Merah, namun menit bermainnya masih saja sedikit, Solskjaer tak menaruh kepercayaan penuh kepadanya.

Datangnya Jadon Sancho dan Cristiano Ronaldo membuat nama Lingard terpinggirkan, Ronaldo dipercaya sebagai starter, sedangkan Sancho menjadi pemain pertama yang dilirik Ole untuk masuk dari bangku cadangan.

Dikutip dari Transfermarkt, Lingard tampil sebanyak delapan kali untuk Setan Merah dengan menit bermain sebanyak 148 menit.

Lingard selalu tampil dari bangku cadangan, ia belum merasakan tampil starter selama kembali berseragam Setan Merah di ajang Liga Inggris dan Liga Champions.

Situasi pelik Lingard bersama United bisa saja dimanfaatkan AC Milan untuk menariknya ke San Siro, dengan iming-iming menit bermain yang lebih banyak.

Skema 4-2-3-1 yang diterapkan Pioli, hampir mirip dengan skema yang dimiliki Moyes bersama West Ham.

Dengan begitu, sudah jelas Pioli dapat memanfaatkan atribut Lingard seperti yang telah dilakukan Moyes. Lingard tak akan kesulitan untuk beradaptasi.

Sebagai seorang playmaker, Lingard memiliki insting menyerang yang tajam, pergerakannya mampu merusak fondasi yang telah dibangun pertahanan lawan.

Perannya yang fleksibel juga dapat membuka celah bagi Zlatan untuk bebas bergerak menjemput bola hingga ke tengah.

Hal tersebut menguntungkan Zlatan untuk mencetak gol dari lini kedua. Kemampuan Lingard merangsek ke kotak penalti lawan juga bisa menghadirkan kemelut di depan gawang.

Situasi itu menguntungkan Zlatan yang bagus perihal penempatan posisi dan melakukan finishing.

Hal tersebutlah yang dilakukan Moyes, Lingard menjadi kunci dari moncernya Michail Antonio di musim lalu.

Tak hanya itu, Lingard bisa menjadi pemecah kebuntuan, intuisi mencetak golnya juga tergolong tinggi untuk pemain yang berposisi sebagai playmaker.

Torehan 9 gol dari 16 pertandingan bersama West Ham adalah buktinya, ia memiliki kaki kiri dan kanan sama baiknya, itu membuat Lingard dapat mencetak gol dari situasi tak menguntungkan.

Apalagi, kemampuan dribble dan kecepatannya juga dapat membantu Milan ketika mengalami kebuntuan.

Dribble sukses Lingard berada di angka 2.34 per pertandingan saat masih bersama The Hammers, itu menjadi yang paling mencolok dibanding punggawa West Ham lainnya.

Lingard bisa menjadi solusi dari inkonsistensi AC Milan di musim lalu, kehadirannya dapat menambah opsi dan kedalaman skuat Rossoneri.

Dengan begitu, Pioli tak akan kesulitan untuk melakukan rotasi di setiap pertandingan yang dilakoni AC Milan.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Napoli
13
9
2
2
20
9
11
29
2
Atalanta
13
9
1
3
34
16
18
28
3
Inter Milan
13
8
4
1
31
14
17
28
4
Fiorentina
13
8
4
1
27
10
17
28
5
Lazio
13
9
1
3
28
14
14
28
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas