Badai Covid-19 Hantam BRI Liga 1, Akmal Marhali Sarankan Kompetisi Dihentikan Sementara
Salah satu akibat hantaman badai Covid-19 yang melanda BRI Liga 1 yakni tertundanya laga antara Persipura Jayapura kontra Madura United pada pekan 22.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri

TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi BRI Liga 1 yang tengah memasuki pekan 22 dihantam oleh badai Covid-19.
Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya angka positif yang dijangkit oleh beberapa personel tim baik pemain maupun staffnya.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sendiri telah menginformasikan bahwa 58 pemain yang terpapar oleh Covid-19.
Data tersebut kemungkinan bisa bertambah mengingat lonjakan kasus Covid-19 utamanya Omicron yang semakin bertambah setiap harinya.
Baca juga: PSM Makassar vs Persib Bandung di BRI Liga 1: Misi Tiga Poin & Melempemnya Daya Dobrak si Biru
Baca juga: Sorotan BRI Liga 1 - Lesu Tak Bergairah, Armada Persija Jakarta Kena Semprot Presiden Klub

Salah satu akibat hantaman badai Covid-19 tersebut tertundanya laga antara Persipura Jayapura kontra Madura United pada pekan 22, kemarin.
Laga kedua tim terpaksa ditunda lantaran 24 pemain dan offisial Madura United dinyatakan terkena Covid-19.
Menyikapi hal tersebut, Akmali Marhali selaku Koordinator Save Our Soccer (SOS) menghimbau agar kompetisi dihentikan terlebih dahulu.
Hal itu perlu dilakukan agar ada penanganan lebih lanjut lebih dahulu agar merebaknya Covid-19 yang menghiasi kompetisi BRI Liga 1 bisa maksimal.
"Sebaiknya kompetisi dihentikan dulu selama sepekan untuk dilalukan 3 T (Testing, Tracing, Treatment) kepada semua pemain di sistem bubble," ujar Akmal Mahrali berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews, Rabu (2/2/2022).
"19 sudah terkendali kompetisi bisa dilanjutkan lagi,".
"Bila perlu Seri 4 dipindahkan ke tempat yang lebih memungkinkan, misal Jawa Tengah misalnya," kata Koordinator Save Our Soccer tersebut.
Baca juga: Klasemen dan Top Skor BRI Liga 1: Arema FC & Bhayangkara FC Identik, Spaso Raja Gol

Lebih lanjut, Akmal Marhali menyoroti tiga masalah utama yang membuat banyak komponen tim yang terjangkit Covid-19.
Padahal jika ditelisik lebih dalam, tingginya Covid-19 seri keempat termasuk cukup tinggi dibandingkan seri sebelumnya di Jawa.
Akmal Marhali menganggap permasalahhan mengendurnya protokol kesehatan, konsep sistem gelembung dan jadwal tak beraturan dianggap penyebab meningkatnya angka Covid-19 di kalangan pemain maupun staff.