BRI Liga 1 - Sudah Pakai Masker & Hindari Kerumunan, Pemain Persebaya Masih Aja Positif Covid-19
Samsul Arif, M Hidayat, dan Satria Tama jadi nama terbaru pemain Persebaya Surabaya yang terpapar Covid-19 jelang lawan Persipura Jayapura.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso heran, timnya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat tetapi masih aja ada yang positif Covid-19.
Pada sesi konferensi pers jelang pertandingan melawan Persipura, Aji Santoso mengungkapkan ada 3 tambahan pemain Persebaya yang positif Covid-19.
Mereka adalah Samsul Arif, M Hidayat, dan Satria Tama.
Hal itu diketahui setelah hasil tes keluar tadi malam.
Baca juga: Klasemen dan Top Skor BRI Liga 1: Bali United Langkahi Persebaya dan Persib, Spaso Menjauh
"Kalau untuk antisipaksi seperti itu, tapi kita faktanya tidak tahu," kata Aji soal pemain Persebaya yang sudah menerapkan protokol kesehatan, Sabtu (5/2/2022) siang.
Mulai dari menggunakan masker, tidak keluar hotel, hingga menghindari kerumunan di tempat penginapan.
"Ini sekarang ada dua lagi pemain Persebaya yang positif setelah pengecekan tadi malam, Samsul Arif dan Hidayat."
"Satria Tama juga, padahal mereka sudah pakai masker, tidak keluar hotel, dan jarang berkerumunan di hotel, itu pun masih positif," jelasnya.
Ini harus segera ditindaklanjuti oleh Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) dan LIB selaku operator BRI Liga 1.
Bagaimana kebaikan untuk tetap menjalankan kompetisi di tengah kasus Covid-19 yang terus meningkat di Bali dan di antara klub kontestan BRI Liga 1.
Karena setiap hari, hampir di setiap klub melaporkan kasus temuan baru yang terpapar virus tersebut.
"Ini perlu ditindaklanjuti karena semakin hari semakin masif masalah penyebaran Covid-19," sambungnya.
2 Usulan untuk PSSI dan LIB dari Aji Santoso
Menurut Aji Santoso, ada dua aspek yang harus dipertimbangkan PSSI dan LIB untuk terus menjalankan kompetisi di tengah situasi pelik musim ini.
Yang pertama aspek kualitas kompetisi dan yang kedua adalah aspek keadilan.
"Masukan untuk federasi (PSSI) dan LIB dengan menjaga dua aspek, aspek kualitas kompetisi dan aspek keadilan," ungkap Aji dalam konferensi pers jelang pertandingan lawan Persipura, Sabtu (5/2/2022) siang.
Ia mengungkapkan hal tersebut berdasarkan pengalaman di lapangan sebagai pelaku yang terlibat langsung dengan pemain dan pertandingan.
Baca juga: Beda Perlakuan Persib-Persebaya, Laga Maung Ditunda, Bajul Ijo Dipaksa Main Saat Badai Covid Melanda
Bermain dengan 14 pemain dan tanpa sejumlah pemain andalan atau pemain lainnya sangat kesulitan baginya untuk menemukan strategi yang pas.
Dan tentunya hal ini akan mempengaruhi kualitas permainan itu sendiri untuk kompetisi.
Begitu juga untuk aspek keadilan, ia mengambil contoh dari laga Persikabo vs bai United.
Persikabo datang dengan 14 pemain dibandingkan dengan Bali United yang full tim.
Tim Laskar Antasari menjadi bulan-bulanan skuat Serdadu Tridatu dan dihajar dengan skor 3-0.
Baca juga: Sorotan BRI Liga 1 - Kompatriot Egy Maulana & Witan Sulaeman Perkuat Persija Jakarta di Bali
"Apabila ada tim yang kena maksimal 5 pemain itu harus ditunda, kenapa? Satu, karena kita menjaga kualitas kompetisi, dengan beberapa pemain yang tidak bermain tentunya kualitas permainan akan menurun, pasti ada perbedaan ketika ada tim yang komplet," jelas Aji.
"Faktor keadilan, saya merasakan sekali betapa susahnyaa kita mengotak-atik taktikal strategi ketika pemain kami tidak legkap. Itu pun terjadi ketika laga Persikabo vs Bali United, dengan tidak adanya 9-10 pemain dipaksakan bermain, tim Persikabo jadi bulan-bulanan. Ini menurut saya tidak fair, tim yang satu komplet, tim lawannya pincang," tambahnya.
Baca juga: Prediksi Arema vs Persija Jakarta BRI Liga 1 Malam Ini, Wajah Baru Macan Kemayoran
Baca juga: Sorotan BRI Liga 1 - Kompatriot Egy Maulana & Witan Sulaeman Perkuat Persija Jakarta di Bali
Untuk itu, Aji juga menyarankan agar stakeholdder terkait, PSSI dengan LIB segera mengambil tindakan atau melakukan pertemuan untuk membahas kelanjutan kompetisi musim ini, menyusul tingkat menyebaran yang kian masih setiap harinya.
"Ini harus segera dimeetingkan pihak federasi (PSSI) dan LIB untuk kedepannya. Kalau kompetisi tetap berjalan saya sangat setuju, tetapi tentunya ada kisi-kisi yang harus ditindaklanjuti. Kita jujur saja kita merasa nyaman di Bali, tetapi di sini banyak sekali yang terkena covid, ini tentu menjadi pertimbangan untuk mencari soulsi," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Sina)