SOS Minta PSSI dan PT LIB Beri Penjelasan Medis Soal Tes PCR Di Liga 1 Beda Hasil
Akmal Marhali meminta kepada PSSI dan PT LIB untuk memberikan penjelasan Medis terkait beda hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilakukan
Editor: Toni Bramantoro
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali meminta kepada PSSI dan PT LIB untuk memberikan penjelasan Medis terkait beda hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilakukan klub peserta BRI Liga 1, dengan yang dilakukan operator kompetisi.
Diketahui manajemen Persebaya Surabaya mengungkap perbedaan hasil tes PCR dari yang dilakukan oleh Satgas Covid-19 PT LIB dengan yang dilakukan secara mandiri oleh tim.
Pada Jumat (4/2) Persebaya melakukan tes PCR Mandiri di Laboratorium Klinik Diagnos.
Hasil tes tersebut menunjukkan tiga pemain Bajul ijo, yakni Samsul Arif, M. Hidayat, dan Satria Tama positif Covid-19.
Namun pada Sabtu (5/2), Persebaya menjalani tes PCR yang difasilitasi PT LIB pada pukul 17.30 WITA.
Hasil tes yang muncul pada Minggu (6/2) pukul 08.00 WITA, menunjukkan bahwa Bruno Moreira, Taisei Marukawa, Ricky Kambuaya, Alwi Slamat dan Arif Satria positif Covid-19.
Alhasil, lima pemain tersebut harus absen kala Persebaya berhadapan dengan Persipura Jayapura. Laga tersebut berakhir dengan skor 0-1 untuk kekalahan Bajul ijo.
Sedang Samsul, Satria dan Hidayat yang pada tes PCR mandiri, positif, dalam tes PCR, PT LIB malah dinyatakan negatif Covid-19.
Perbedaan hasil tes yang dilakukan LIB dan Persebaya juga sempat dialami juga oleh striker Arema, M.Rafli.
Tes PCR yang dilakukan timnas hasilnya positif, tapi tes mandiri di RSU Bali Jimbaran hasilnya negatif.
"Sayangnya, LIB tak bisa memberikan penjelasan secara ilmiah dan medis soal perbedaan hasil tes. Akhirnya jadi bola liar. Banyak opini yang muncul bahwa hasil tes PCR banyak direkayasa untuk kepentingan tertentu," kata Akmal kepada tribunnews.com, Senin (7/2/2022).
Akmal menekankan agar PT LIB memberikan penjelasan terkait beda hasil tes PCR yang dialami Persebaya.
"Harusnya LIB bisa menjelaskan secara medis dan ilmiah kenapa perbedaan bisa terjadi agar bisa diterima klub bahkan masyarakat. LIB punya Satgas yang terdiri dari para dokter. Ini harusnya diberdayakan untuk memberukan jawaban secara medik," tegas Akmal.
PT LIB sebenarnya memberikan rilis yang menjawab langsung ihwal penyebab beda hasil tes PCR yang dialami Persebaya.
Namun kata Akmal, jawaban PT LIB tersebut berbelit-belit dan tidak konkret.
"Sayangnya, jawaban melantur kemana-mana. Tidak konkret membahas terkait perbedaan hasil tes PCR," ujar dia.
Menurut Akmal penting bagi PT LIB dan PSSI untuk segera mengklarifikasi kejadian tes PCR yang memiliki hasil berbeda tersebut.
"Penting buat LIB dan PSSI segera mengambil langkah strategis yang bisa dipahami semua pihak terkait perbedaaan hasil swab. Apalagi LIB punya Satgas Covid-19," kata Akmal.
"Itulah pentingnya kompetisi diistirahatkan dulu sepekan untuk menyamakan persepsi dan regulasi agar tak jadi bola liar," pungkas dia.