Mengenal Tokyo Verdy, Klub Pratama Arhan yang Pernah Diperkuat Bintang Brasil & Juara J1 League
Bek kiri andalan Timnas Indonesia, Pratama Arhan, telah resmi diumumkan menjadi pemain milik klub Liga Jepang, Tokyo Verdy.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Bek kiri andalan Timnas Indonesia, Pratama Arhan, telah resmi diumumkan menjadi pemain milik klub Liga Jepang, Tokyo Verdy.
Tokyo Verdy mengumumkan perekrutan Pratama Arhan pada hari ini, Rabu (16/2/2022) lewat laman resmi mereka.
"Dengan senang hati kami menginformasikan bahwa Arhan yang bermain di PSIS Semarang telah memutuskan untuk bergabung dengan Tokyo Verdy dengan transfer penuh,"
Pratama Arhan menjadi pemain Indonesia keempat yang pernah berkarir di Liga Jepang setelah Ricky Yakobi, Irfan Bachdim, dan Stefano Lilipaly.
Baca juga: Tokyo Verdy Rekrut Pratama Arhan, J League Senang Karena Kini Makin Banyak Penggemar dari Indonesia
Baca juga: Bruno Cantanhede Gagal Beri Kontribusi saat Persib Diimbangi PSIS, Robert Mulai Hilang Kesabaran?
Tokyo Verdy yang saat ini bermain di J2 League memiliki perjalanan karir yang luar biasa di Jepang.
Klub dengan nama lengkap Tokyo Verdy 1969 Football Club itu terakhir kali bermain di J1 League pada tahun 2008.
Di tahun tersebut, Tokyo Verdy harus rela terdegradasi menuju J2 League usai hanya menduduki peringkat 17 dari 18 tim yang ada.
Meski begitu, tim yang bermarkas di Stadion Ajinomoto sempat merasakan kejayaan di awal musim J League digelar.
Tepatnya pada tahun 1993, Tokyo Verdy yang saat itu masih bernama Verdy Kawasaki, tampil sebagai juara J1 League usai mengalahkan Kashima Antlers dengan agregat 3-1.
Di tahun selanjutnya, 1994, Verdy Kawasaki tak kehilangan kejayaan, mereka kembali mampu mengangkat trofi J1 League dengan meyakinkan.
Namun, setelah sukses meraih gelar juara di dua musim secara berturut-turut, Verdy Kawasaki kehilangan pamor mereka dan harus ditinggal oleh barisan pemain andalan.
Nama-nama seperti Nobuhiro Takeda, Ruy Ramos, hingga King Kazu pergi meninggalkan Verdy Kawasaki secara bergantian.
Situasi tersebut membuat pamor Verdy Kawasaki semakin jatuh, mereka pun akhirnya memilih memindahkan basecamp ke kota Tokyo sekaligus mengubah nama klub menjadi Tokyo Verdy hingga sekarang.
Hingga akhirnya karena situasi yang semakin buruk, Tokyo Verdy akhirnya terdegradasi menuju J2 League pada tahun 2006.
Namun, Tokyo Verdy tak berhenti disitu, secara mengejutkan mereka mendatangkan bintang Brazil, Hulk menuju Ajinomoto Stadium di tahun 2007.
Baca juga: Liga Champions - Berkah Kedatangan Luis Diaz ke Liverpool, Jurgen Klopp Sebut Ia Pemain Gila
Baca juga: Inter Vs Liverpool: Reuni Mantan Penggawa Roma, Edin Dzeko dan Mo Salah Siap Duel di Liga Champions
Bermain di J2 League di usia emasnya, Hulk tampil begitu spartan dengan mencetak 37 gol untuk mengantar Tokyo Verdy kembali naik ke kasta tertinggi sepakbola Jepang.
Sayangnya, Hulk hanya bertahan setengah musim di tahun selanjutnya, pemain yang kini berusia 35 tahun itu memutuskan untuk kembali ke Eropa dan bermain untuk FC Porto.
Ditinggal oleh striker andalannya, membuat Tokyo Verdy kelimpuangan, mereka akhirnya kembali terdegradasi ke J2 League di tahun 2008 dan tak pernah naik kasta sampai sekarang.
Melihat kondisi tersebut, Pratama Arhan memiliki tekad besar untuk mengembalikan kejayaan Tokyo Verdy.
"Saya ingin berkontribusi maksimal untuk Tokyo Verdy yang sedang memperjuangkan untuk tembus Liga tertinggi di Jepang,
"Dengan kecepatan saya di sisi kiri, kemampuan crossing, dan lemparan ke dalam saya, saya yakin dapat memberikan yang terbaik," Kata Arhan dilansir laman resmi Tokyo Verdy.
Suksesnya Pratama Arhan berkarir menuju Liga Jepang tak lepas dari peran sang agen yang mampu bekerja dengan baik.
Kabar kepindahan Arhan ke Liga Jepang pun juga diunggah oleh sang agen, Dusan Bogdanovic.
"Tahun yang sangat hebat bagi Pratama Arhan," kata Dusan.
"Debutan Timnas, Pemain Muda terbaik Piala Menpora dan Pemain Muda Terbaik Piala AFF."
"Sekarang, saya dengan senang hati mengumumkan kepindahannya ke Tokyo Verdy, satu di antara klub paling sukses di Liga Jepang dengan durasi kontrak 2 tahun," lanjutnya.
Selain mengabarkan berita tersebut, Dusan turut memuji sumbangsih PSIS Semarang dan sang CEO, Yoyok Sukawi dalam transfer ini.
Dusan memuji kedua belah pihak yang tak mempersulit proses kepindahan Pratama Arhan ke Liga Jepang.
"Terima kasih kepada kedua belah klub, PSIS Semarang dan Yoyok Sukawi yang membuat negosiasi ini lancar," tulis Dusan lagi.
"Terbukti, mereka (PSIS dan Yoyok) sangat peduli pada karier dan perkembangan karier sang pemain."
"(Terima kasih) kepada Tokyo verdy yang mengenali bakat sang pemain dan memberinya kesempatan untuk berkembang lebih jauh."
Ya, Yoyok Sukawi memang begitu peduli dengan karir para pemainnya, khususnya Pratama Arhan yang sedang melejit.
Yoyok berkomitmen tak akan mempersulit karir pemainnya yang ingin bermain ke luar negeri agar sang pemain mampu terus berkembang.
Ia tak memasang harga sepersen pun untuk pemain PSIS Semarang yang diincar klub Luar Negeri, dan orang pertama yang menjadi bukti komitmennya adalah Pratama Arhan.
"PSIS tidak akan mempersulit karir pemain binaan kami yang akan berkarier ke luar negeri, apalagi ke Japan. Arhan kami lepas tanpa biaya transfer satu rupiah pun," kata Yoyok dilansir akun Instagram Pribadinya.
"Arhan anak baik sepakat berkomitmen dengan PSIS bahwa sejauh mana Arhan pergi, Arhan tetap memiliki rumah di Indonesia yakni PSIS Semarang," lanjutnya.
Ya, menarik dinanti bagaimana kirah arhan bersama Tokyo Verdy di J2 League, dengan kualitas dan usianya yan baru menginjak 20 tahun.
Pratama Arhan tak akan kesulitan untuk beradaptasi dengan gaya bermain Tokyo Verdy sekaligus menjadi pilihan utama untuk bermain di sisi kiri pertahanan salah satu tim tersukses Liga Jepang tersebut.
(Tribunnews.com/Deivor)