Berita Chelsea, Striker Incaran Puji The Blues, Lukaku Dikira 'Suhu' Ternyata 'Cupu'
Bak gayung bersambut, Chelsea pun dilaporkan tertarik pada Jonathan David seiring Romelu Lukaku yang melempem, dikira suhu ternyata cupu!
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Berita Chelsea, Striker Incaran Puji The Blues, Lukaku Dikira 'Suhu' Ternyata 'Cupu'
TRIBUNNNEWS.COM - Striker Lille yang dikaitkan dengan kepindahannya ke Chelsea, Jonathan David memberikan pujian terhadap skuad asuhan Thomas Tuchel tersebut.
Pujian itu dia lontarkan setelah timnya dibekap Chelsea 0-2 di Stamford Bridge pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2021-2022, Selasa (22/2/2022) waktu setempat atau Rabu dini hari WIB.
Seperti dikutip dari situs Ligue 1, David seusai pertandingan menyebut The Blues adalah tim yang lebih baik pada laga tersebut.
Adapun pencetak gol terbanyak Lille musim ini tersebut nyaris tak memiliki peluang dan seperti cuma menjadi penonton hampir sepanjang laga saking dominannya Chelsea di laga itu.
Baca juga: Evolusi Lini Serang AC Milan, Rencana Penyempurnaan Baris Depan Libatkan Penyerang Liverpool-Madrid
Baca juga: Berita Milan, Skenario Perburuan Berardi Korbankan Messias, Harga Pobega Naik 2 Kali Lipat
Dari situs resmi UEFA, Chelsea mampu menguasai penguasaan bola mencapai 51 persen.
Sementara itu, Lille hanya sanggup memegang 49 persen pengusaan bola.
Dari sisi peluang, Chelsea berhasil membuat 8 peluang dengan 4 di antaranya yang tepat sasaran.
Adapun Lille mampu menciptakan 15 peluang dengan hanya 2 tembakan ke arah gawang.
Chelsea mencetak dua gol kemenangan mereka melalui Kai Havertz (menit ke-8) dan Christian Pulisic (63').
Kedudukan 2-0 bertahan hingga akhir pertandingan.
Baca juga: Persib Bekap PSM Makassar 2-0, David da Silva Bikin Gol Kilat, Zalnando Nyekor di Sentuhan Pertama
Kemenangan Chelsea atas Lille, menciptakan catatan rekor baru untuk Chelsea.
Opta Joe melansir, The Blues menjadi tim pertama dari Inggris dalam sejarah Piala Champions (Liga Champions sekarang) yang mampu memenangkan lima pertandingan kandang berturut-turut tanpa kebobolan.
Mengomentari penampilan Chelsea pada laga itu, David secara jujur memuji Chelsea adalah tim yang sangat berkualitas.
“Mereka adalah juara bertahan dan (punya) pemain berkualitas; kami tahu itu akan menjadi pertandingan yang sulit,” aku Jonathan David.
Baca juga: Analisis Kemenangan 2-0 Persib atas PSM Makassar, Teja Paku Alam Ciamik, Bruno Tak Ada Kemajuan
“Kami kurang berkualitas dalam penyelesaian terakhir, dan itu merugikan kami,” katanya dikutip dari The Chelsea Chronicle.
Apakah lontaran pujian itu merupakan sinyal dari David buat Chelsea yang memang berminat meminangnya?
Pemain berusia 22 tahun itu tampaknya memang memimpikan untuk bisa bermain secara reguler di Stamford Bridge.
“Real Madrid, Man United, dan Chelsea adalah bagian dari mimpinya, tetapi untuk saat ini kami harus tetap rendah hati,” kata agen sang pemain pada 2020 silam.
Bak gayung bersambut, Chelsea pun dilaporkan tertarik pada Jonathan David.
Baca juga: Klasemen Liga 1 Usai Persib Menang 2-0 dari PSM, Profil Zalnando yang Bikin Gol di Sentuhan Pertama
Baca juga: Berita AC Milan, Franck Kessie Bikin Keki, Jordan Veretout Jadi Serep Jika Renato Sanches Jual Mahal
Menurut ESPN, sang juara Eropa dilaporkan telah menyatakan minatnya pada pemain Timnas Kanada itu dan bisa mendapatkannya hanya dengan mahar 37 juta poundsterling atau sekitar Rp 721 miliar.
Meski melempem pada laga semalam di Stamfod Bridge, David tampaknya tetap menarik minat The Blues.
Sejauh ini, David sudah mencetak 20 gol untuk klub dan negara musim ini, meski gol terakhir ia buat untuk Lille terjadi pada Desember silam.
Baca juga: Berita Milan, 3 Pemain Jebolan Piala Afrika yang Bisa Menarik Minat Rossoneri, Ada Winger 17 Tahun
Dia perlu menemukan kembali performanya menjelang leg kedua bulan depan jika tim Ligue 1 yang dibelanya itu ingin melakukan comeback sekaligus untuk meningkatkan peluangnya bergabung dengan Chelsea.
“Kami tahu bahwa apa pun masih bisa terjadi, meskipun mereka adalah tim yang sangat bagus,” lanjut David.
“Kami akan bermain di kandang di depan para penggemar kami, jadi pertandingan masih bisa diperebutkan,” kata Jonathan David.
Baca juga: Berita Milan, Skenario Perburuan Berardi Korbankan Messias, Harga Pobega Naik 2 Kali Lipat
Lukaku Dikira Suhu Ternyata Cupu, Apa Penyebabnya?
Baca juga: Berita Milan, Messias Bilang Rossoneri Gak Jelas, Para Protagonista Mendadak Jeblok
Satu di antara niat Chelsea mencari penyerang baru tentu saja terkait dengan produktivitas striker mereka saat ini, Romelu Lukaku yang jauh dari harapan.
Lukaku yang moncer di Inter, meminjam istilah kekinian -suhu- master soal mencetak gol, ternyata melempem dan cupu (payah).
Mantan pelatih timnas Inggris, Fabio Capello, menganalisis penyebab Romelu Lukaku bisa jago bareng Inter Milan, tapi melempem bersama Chelsea.
Romelu Lukaku dipulangkan Chelsea dari Inter Milan pada bursa transfer musim panas 2021.
Baca juga: Berita Chelsea, Siap Terkam Sule yang Patah Hati, Bek Nyaris Rp 1 T Gabung, Tuchel Mengendur
Kembali ke Chelsea, Romelu Lukaku membawa status sebagai juara Liga Italia 2020-2021 bersama Inter Milan.
Romelu Lukaku menjadi pilar andalan Inter Milan dalam meraih gelar di kompetisi terelite Negeri Piza itu.
Hal itu yang membuat Chelsea rela memboyong Romelu Lukaku dengan biaya fantastis, yakni 115 juta euro (sekitar Rp 1,86 triliun).
Namun, penampilan Lukaku dalam periode keduanya bersama The Blues masih belum memenuhi ekspektasi.
Baca juga: Robert Alberts: Persib Mestinya Menang Lebih dari 2-0 Lawan PSM, Save Teja Cuma dari Tendangan Jauh
Sejauh ini, bomber asal Belgia tersebut baru mencetak 10 gol dan 2 assist dari 28 penampilan untuk The Blues di semua kompetisi.
Lukaku juga baru-baru ini mendapatkan sorotan lantaran menorehkan catatan terburuk dalam sejarah Premier League sejak musim 2003-2004.
Pasalnya, striker berusia 28 tahun ini hanya melakukan tujuh sentuhan dengan bola meski bermain penuh selama dua babak saat Chelsea menang 1-0 atas Crystal Palace dalam laga pekan ke-26 Liga Inggris 2021-2022 pada 19 Februari lalu.
Baca juga: Evolusi Lini Serang AC Milan, Rencana Penyempurnaan Baris Depan Libatkan Penyerang Liverpool-Madrid
Statistik buruk Lukaku itu jelas menimbulkan tanda tanya, terutama setelah penampilan memukaunya bersama Inter Milan di Italia.
Lukaku berhasil mencatatkan 64 gol dan 17 assist dalam 95 penampilan untuk Inter sebelum mengamankan transfer ke Chelsea.
Mantan pelatih timnas Inggris, Fabio Capello, pun mencoba menganalisis penyebab penampilan Lukaku di Chelsea berbanding terbalik dengan performanya di Inter.
Menurut Capello, Lukaku kesulitan di Chelsea karena tim tersebut tidak bermain dalam serangan balik seperti Inter asuhan Antonio Conte.
Pria yang pernah berkarier di Italia bersama AC Milan, AS Roma, dan Juventus ini mengatakan bahwa Lukaku juga tidak bisa menandingi para bek Liga Inggris.
"Lukaku sangat cocok dengan gaya serangan balik (Antonio) Conte di Inter, karena ada banyak ruang, dia memiliki kekuatan fisik dan kecepatan yang memungkinkannya untuk meratakan pertahanan lawan di Serie A," tutur Capello, dikutip dari Football Italia.
"Namun, Chelsea memainkan jenis sepak bola yang sangat berbeda dengan banyak umpan pendek dan Lukaku tidak memiliki ruang yang sama untuk bergerak."
"Dia juga menemukan bahwa di Inggris para bek memiliki fisik yang mirip dengannya dan lebih banyak bertahan."
"Lukaku merupakan pemain yang memiliki kekuatan dan ruang untuk berlari ke arah pemain bertahan dan membalikkan permainan," ujarnya. (oln/*/bolasport)