Pergi Tidaknya Franck Kessie dari AC Milan, Stefano Pioli Masih Punya Dua Regista Andal yang Setia
Kini, di tengah tawaran kontrak baru yang disodorkan Rossoneri, Kessie masih saja belum terpikat untung menandatanginya.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Drama kontrak Franck Kessie dengan AC Milan tak kunjung usai.
Kini, di tengah tawaran kontrak baru yang disodorkan Rossoneri, Kessie masih saja belum terpikat untuk menandatanginya.
Kontrak Franck Kessie bersama AC Milan akan habis pada Juni mendatang, Pihak AC Milan pun tak tinggal diam.
Dilansir il Corriere dello Sport, direktur teknik AC Milan, Paolo Maldini telah menawarkan kesepakatan senilai 6,5 juta euro per musim selama lima tahun.
Namun, kabarnya Kessie meminta gaji lebih dari yang ditawarkan, yaitu sekitar 8 juta euro per musim.
Faktanya, drama kontrak pria asal Pantai Gading tersebut memang sudah terjadi sejak awal musim, Kessie yang namanya memang menjadi incaran tim-tim elit membuat dirinya sedikit jual mahal.
Baca juga: Tak Perlu Cari-cari Alasan, Masalah Inter Milan Ada di Tubuh Nerazzurri Sendiri
Baca juga: AC Milan 9 Laga Menuju Scudetto, Bertengger di Puncak Klasemen Serie A, Ini Daftar 9 Laga Tersisa
Barisan tim elite Liga Inggris berburu tanda tangan Kessie, juga tak tertinggal, tim raksasa Spanyol, Barcelona juga serius menginginkan jasanya untuk mengisi li i tengah Blaugarana.
Terlepas dari penampilan positif AC Milan di Liga Italia, performa Kessie yang tak konsisten tak lepas dari sorotan.
Pemain berusia 24 tahun itu menunjukkan performa yang naik turun.
Yang paling mencolok, di laga bertajuk Derby della Madonnina, ia melakukan blunder konyol yang berakibat penalti untuk Inter Milan.
Ia juga gagal memanfaatkan peluang emas yang bisa saja memenangkan Rossoneri dalam laga yang berkesudahan dengan skor 1-1 tersebut.
Sebenarnya, AC Milan seharusnya tak perlu khawatir tentang bagaimana masa depan Kessie bersama mereka.
Rossoneri masih memiliki dua gelandang bertahan yang tampil mempesona di musim ini.
Adalah Sandro Tonali dan Ismael Bennacer, dua regista yang menjadi denyut nadi dan sutradara handal dalam mengatur tempo permainan AC Milan.
Mereka berdua bahu membahu menjadi tumpuan di lini tengah Rossoneri, baik saat dipasangkan, ataupun bermain bergantian mengawal lini tengah AC Milan. Keduanya selalu mampu menampilkan permainan yang mengesankan.
Banyak yang menyebut Tonali merupakan titisan Andrea Pirlo, dari posisi, cara bermain dan gaya rambutnya yang memang 11 12 dengan Pirlo.
Nyatanya, kemiripan tersebut bukan sekedar omongan belaka, dari segi kemampuan, Tonali punya kans untuk menjadi salah satu gelandang komplet yang dimiliki Milan.
Baca juga: Milan Intensif Rayu Mamadou Coulibaly, Dua Pemain Muda Impresif dari Lecce Jadi Incaran
Visi bermainnya sangat baik, ia juga memiliki kemampuan passing dan dribel yang mumpuni.
Kemampuan passing dan dribel Tonali membuat aliran bola di lini tengah menjadi lebih encer.
Tonali dapat membantu Milan keluar dari pressing lawan ketika menerima bola di kedalaman.
Sejauh ini, Tonali sebagai gelandang memiliki akurasi passing yang apik, yakni ada di angka 81,2 persen.
Tak cuma itu, progresi umpan lambungnya juga mentereng yaitu di angka 15.1, ia hanya kalah dari gelandang AS Roma, Bryan Crstante dan winger Napoli, Lorenzo Insigne.
Tonali pun sering diandalkan Milan untuk menjadi eksekutor bola mati utama, satu gol dari tendangan bebas ia cetak saat Milan menumbangkan Cagliari di giornata kedua Liga Italia.
Kemampuan bertahan dan etos kerja Tonali juga sepantasnya mendapatkan pujian, ia menjadi penghalau serangan lawan dari lini tengah. Pioli yang sering bermain pragmatis bagi mengandalkan kinerga gelandangnya dalam urusan bertahan.
Catatan pressures Tonali berada di angka 19.56 per pertandingan, sedangkan catatan blocks eks pemain Brescia ini berada di angka 2.18 per pertandingan.
Tonali begitu ngotot dalam bermain, ia tak pernah berhenti berlari untuk mengalirkan bola dari tengah, sang pemain juga tak lupa akan tugasnya membantu Milan dalam bertahan.
"Jika bisa memiliki kemampuan para legenda, aku akan jadi pemain yang sempurna. Kupikir aku punya kesamaan dengan Pirlo,"
"Namun, aku pun selalu ngotot dalam bermain. Jadi, aku juga punya sedikit Gattuso dalam diriku," kata Tonali dilansir Football Italia.
Pioli memang pantas sumringah, kedalaman skuat Milan di lini tengah tak perlu diragukan lagi, ia juga memiliki satu regista handal untuk mendongkrak efisiensi skema yang diusungnya.
Ismael Bennacer adalah jawaban saat Milan membutuhkan keseimbangan dan kreatifitas permainan. Pemain berdarah Aljazair tersebut memiliki karakter permainan ofensif dan apik dalam hal mengatur tempo serangan.
Bennacer di Milan bermain sebagai penghubung antara lini tengah dan depan, ia kerap turun menjemput bola kemudian melakukan progresi ke depan dengan umpan-umpan pendek dan melakukan dribel untuk menerobos lini tengah lawan.
Baca juga: Jadwal Bola Hari Ini: Liga 1 PSS Sleman vs PSIS Semarang, 16 Besar UCL Juventus vs Villarreal
Pass completion sang pemain berada di angka 88.7% per pertandingan, kemampuan dribelnya juga mengesankan, dribbles completed pemain berusia 24 tahun tersebut berada di angka 2.9 per pertandingannya.
Dengan atribut semegah itu membuat Bennacer bermain begitu ofensif, ia juga sering dimainkan Pioli untuk menjadi playmaker yang mendongkrak lini depan Milan saat mengalami kebuntuan.
Contohnya adalah saat AC Milan bertemu Bologna pada giornata kesembilan, saat skor imbang 2-2, Pioli mendorong Bennacer untuk bermain lebih ke depan untuk berada di belakang Ibrahimovic.
Dan benar saja, melakukan dribel dari tengah hingga ke sepertiga akhir, Bennacer dengan pintar memberi umpan matang kepada Ibrahimovic yang membuka ruang di depan kotak penalti, dengan dingin, striker berusia 40 tahun tersebut mengonversi umpan Bennacer untuk membawa Rossoneri unggul.
Tak hanya menyumbang assist, pemain yang menimba ilmu bersama akademi Arsenal tersebut juga sukses mencetak gol lewat tendangan spektakuler dari luar kotak 16.
Bahkan, kehebatan Bennacer juga pernah mendapatkan pujian dari Cristiano Ronaldo saat keduanya masih bermain untuk Empoli dan Juventus.
"Saya sangat kagum dengan pemain Empoli yang bernomor punggung 10 (Bennacer), dia bisa menjadi seorang pemenang di masa depan," kata kapten Timnas Portugal tersebut dilansir Football Italia.
Apa yang dilontarkan Ronaldo dua tahun lalu pun perlahan mampu dibuktikan Bennacer, mentalitas bertandingan dan kontribusinya untuk AC Milan terus memberikan hasil positif untuk Rossoneri.
Ya, selain Franck Kessie, Ismael Bennacer dan Sandro Tonali adalah dua regista yang menjadi kunci gemilangnya performa Milan di musim ini.
Dalam skema 4-2-3-1 yang dipakai Pioli, Bennacer dan Tonali saling terhubung, lewat kemampuan bertahan dan menyerang yang baik dari keduanya, membuat Pioli mampu melakukan transisi bertahan ke menyerang dengan baik.
Tak hanya itu, pergerakan dan penempatan posisi Bennacer dan Tonali membuat Rossoneri memiliki banyak opsi saat membangun serangan dari belakang.
Keduanya dapat membuka jalur umpan dan memudahkan para pemain bertahan Milan untuk melakukan passing dari kaki ke kaki.
Bennacer dan Tonali juga mampu membuat serangan Milan lebih bervariasi dan agresif. Keduanya memiliki visi bermain dan dribel yang mumpuni untuk merusak sistem pertahanan lawan.
Dengan melejitnya dua penampilan dua regista milik Rossneri tersebut, AC Milan tak harus khawatir tentang kontrak Kessie yang di ujung tanduk.
Hilangnya Kessie dari skuat justru dapat memberi kesempatan untuk Bennacer dan Tonali agar lebih sering berduet di lini tengah Rossoneri.
Mereka tinggal mencari gelandang lain sebagai pengganti Kessie dan serep untuk dua regista tersebut.
(Tribunnews.com/Deivor)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.