Adaptasi Brilian Xavi di Barcelona: Poles Atribut Eks Bintang Liga Inggris, Bekal Hadapi Real Madrid
Barcelona mampu tampil apik saat mempermalukan Galatasaray dalam leg kedua babak 16 besar Liga Europa pada (18/03/2022).
Penulis: deivor ismanto
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Dari statistik tersebut dapat dilihat, bagaimana cara Xavi meraih kejayaan bersama Al Sadd menggunakan cara yang elegan, menguasai pertandingan mengutamakan umpan dari kaki ke kaki.
Xavi adalah pelatih yang jenius dengan skemanya, ia dapat memainkan 2 formasi sekaligus dalam 1 pertandingan, hal yang juga sering dilakukan oleh Pep Guardiola.
Sampai saat ini sejak kedatangannya menuju Camp Nou, Barcelona selalu tampil dominan dengan rata-rata penguasaan bola sebanyak 59.43%.
Namun, aliran bola Barca hanya mandek di lini tengah, saat sampai di sepertiga akhir, mereka hanya mampu menciptakan rata-rata penguasaan 42% dengan rata-rata passing 78%.
Akan tetapi itu hanyalah masalah waktu, progres yang ia tunjukkan di permainan Barcelona begitu apik, Blaugrana mulai menemukan bagaimana cara menyerang dengan elegan dan mengutamakan kolektivitas permainan.
Peran full back dan gelandang yang ofensif
Saat memakai skema 4-2-3-1, Al Sadd sering kali terlihat mengubah skemanya di tengah laga menjadi 4-1-4-1 dan saat mengalami kebuntuan, Al Sadd tampil lebih menyerang dengan skema 2-1-4-3, ia menarik bek kanan dan bek kiri ke depan sejajar dengan para gelandang.
Skema yang Xavi terapkan untuk Al Sadd tentu saja sangat cocok untuk Barcelona. Dalam skuat Blaugrana, mereka memiliki dua full back dengan naluri menyerang yang tinggi, yaitu Dani Alves dan Jordi Alba.
Keduanya tentunya tak kesulitan untuk mendobrak lini serang Barca dari sisi tepi, atribusi yang mereka miliki cocok jika didorong lebih ke depan.
Dan benar saja, Jordi Alba sukses menyumbangkan 2 gol dari 3 pertandingan terakhirnya, pergerakannya yang lebih ke depan membuat ia banyak menciptakan peluang berbahaya.
Selain itu, di Al Sadd, saat pasukan Xavi membangun serangan, seorang gelandang akan turun menjadi single pivot untuk mengalirkan bola dari belakang.
Single pivot tersebut juga ditugaskan untuk membantu 2 bek tengah dalam fase bertahan sekaligus menjadi sosok pengatur tempo dan pendistribusi bola.
Ya, hal tersebut bisa dipakai Xavi saat mulai menukangi Barcelona, skuat Blaugrana memiliki dua pemain pivot mumpuni yaitu Sergio Busquets dan Frankie de Jong.
Keduanya handal dalam hal melakukan passing dan membuka pertahanan lawan lewat akurasi umpan dan visi bermain mereka.