Milan Pasang Mata ke Jesse Lingard, Pioli Punya Dua Pemain Cerdas, Rossoneri Tak Cocok Main Bertahan
Setelah Divock Origi, Milan akan merekrut Jesse Lingard yang kontraknya habis di Manchester United akhir musim ini
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Berita Milan, Pasang Mata ke Jesse Lingard, Pioli Punya Dua Pemain Cerdas, Rossoneri Tak Cocok Main Bertahan
TRIBUNNEWS.COM - AC Milan dilaporkan tengah memantau situasi kontrak playmaker Manchester United Jesse Lingard menjelang jendela transfer musim panas mendatang.
Disebutkan, Milan membutuhkan pemain baru yang bisa bermain dalam skema trisula serang di belakang penyerang tengah.
Di posisi tersebut, Rossoneri sebenarnya sudah punya dua Brahim Diaz dan Yacine Adli.
Namun, kedua nama itu masih sangat rentan untuk mengisi skuad utama musim depan.
Baca juga: Berita Milan, Nama-Nama Besar yang Potensial Merapat ke San Siro di Jendela Transfer Mendatang
Baca juga: Berita Milan, Lampu Hijau Buat Divock Origi, Kessie Kerjai Rossoneri, PSG Sodori Rp 1 T Buat Leao
Brahim Diaz tampak kepayahan dan angin-anginan musim ini.
Adapun Yacine Adli juga belum bisa diandalkan mengingat pemain muda itu berusia 21 tahun itu baru akan merasakan atmosfer San Siro setelah 'disekolahkan' ke Bordeaux.
Kedua nama itu dikhawatirkan akan memiliki masalah yang sama, inkonsistensi.
Terkait itu, Milan tengah membidik satu nama yang diyakini akan bermain solid sebagai gelandang serang.
Baca juga: Honda Bingung Marc Marquez Jatuh Melulu di MotoGP Mandalika, Benarkah Baby Alien Gegar Otak?
PianetaMilan melaporkan, satu di antara nama yang paling menarik dari perspektif Milan adalah Jesse Lingard.
Penyerang Manchester United berusia 29 tahun itu segera meninggalkan Man United saat kontraknya berakhir pada 30 Juni mendatang.
Man United diketahui belum mau mengajukan perpanjangan kontrak untuk sang pemain hingga saat ini.
Atas situasi Lingard tersebut, manajemen Rossoneri disebut sedang pasang mata buat Jesse Lingard.
Baca juga: Karpet Merah Juara Liga 1 Sudah Digelar Buat Bali United, Persib Tersandung Kartu Merah dan Penalti
Baca juga: Berita Milan, 4 Pemain Empoli Bikin Silau, Mau Depak Ballo-Toure, Transfer Botman Tinggal Eksekusi
Pemain Timnas Inggris itu sebagai rekrutan yang potensial menjadi pemain penting di San Siro mengingat kualitasnya yang tidak diragukan lagi.
Peforma mengilap dan bersinar saat dipinjamkan ke West Ham musim lalu menjadi satu bukti kalau Lingard memang pas buat Milan.
Jika benar Milan mengincarnya, sepertinya tak susah-susah amat merayu sang pemain.
Baca juga: Berita Milan, Tonali-Leao Jalan Rossoneri Menuju Scudetto, Peluang Gaet Dani Ceballos dari Madrid
Banderol gaji sekitar 4 juta euro bersih per musim sepertinya masih angka yang sangta terjangkau bagi Milan.
Terlebih, sang pemain juga seperti sudah memberi kode agar Milan melamarnya.
Baru-baru ini Jesse Lingard diketahui berfoto bersama Zlatan Ibrahimovic di Milano di tengah santernya kabar soal isu transfernya ke San Siro.
Baca juga: Berita Milan, Pantau 9 Pemain di Liga Prancis, Gaji Icardi Ketinggian, Winger Spurs Pas Buat Pioli
Pioli Ungkap Dua Pemain Cerdas, MIlan Tak Pantas Main Bertahan
Baca juga: Karpet Merah Juara Liga 1 Sudah Digelar Buat Bali United, Persib Tersandung Kartu Merah dan Penalti
AC Milan boleh jadi memimpin klasemen Serie A Liga Italia 2021/2022 hingga pekan ke-30.
Namun, pelatih Rossoneri, Stefano Pioli mewanti-wanti skuadnya kalau masih ada empat tim yang berpeluang menyegel gelar juara di akhir musim.
Hal itu dia ungkapkan seusai Milan menekuk Cagliari 1-0 di kandang lawan.
Kemenangan Milan ditentukan oleh tendangan voli Ismael Bennacer yang menakjubkan dari tepi kotak penalti.
Atas hasil ini, berarti Milan telah mendapatkan 10 poin lebih banyak dari Inter dalam tujuh laga terakhir.
Milan memimpin tiga poin atas Napoli dan enam poin dari Inter di klasemen dengan 66 poin.
Baca juga: Kejadian Tak Menyenangkan Ini Dialami Marc Klok Baik Saat di Persija Maupun di Persib
Stefano Pioli menekankan, Milan dan pra rivalnya akan melalui fase krusial perburuan juara Liga Italia.
“Setiap pertandingan adalah persimpangan penting sekarang. Saya menyukai tim ini (sekarang), bahkan ketika kami tidak mencetak gol di babak pertama, kami bermain dengan kualitas dan intensitas," kata Pioli kepada Sky Sport Italia.
“Cagliari menyebabkan masalah bagi kami, tetapi itu tidak dapat dihindari ketika Anda memiliki dua tim dengan motivasi yang kuat.”
Itu adalah hasil 1-0 ketiga berturut-turut untuk Milan, jadi apakah ini kunci untuk menjadi juara?
“Kami ingin mencetak lebih banyak gol dan nyaris lagi beberapa kali hari ini (melawan Cagliari), tetapi yang penting adalah menang."
“Kami melakukan hal-hal hebat, tetapi kami juga tahu ada empat tim yang masih bisa memenangkan Scudetto. Tidak ada gunanya melihat terlalu jauh ke depan, jalan masih panjang dan kami hanya perlu berkonsentrasi pada jalan kami sendiri.”
Stefano Pioli juga ditanya tentang peran Theo Hernandez dan Davide Calabria sebagai bek sayap yang cenderung merangsek ke dalam area lawan.
Baca juga: Berita Milan, 4 Pemain Empoli Bikin Silau, Mau Depak Ballo-Toure, Transfer Botman Tinggal Eksekusi
Keduanya kerap menjadi bagian penting dalam peluang mencetak gol.
Pioli menyebut, Theo Hernandez dan Davide Calabria adalah dua pemain pintar yang dimiliki Rossoneri.
Kepintaran mereka terutama lantaran lihai membaca permaianan. Hal ini pula yang membuat Milan secara komprehensif lebih stabil dan seimbang baik dalam menyerang maupun saat bertahan.
“Saya beruntung memiliki dua pemain yang sangat cerdas dan bisa membaca ruang. Cagliari sangat agresif di sayap hari ini, jadi kami memiliki lebih banyak ruang di dalam dan mereka mengejar ruang. Semuanya menjadi lebih mudah ketika Anda memiliki pemain pintar yang bisa membaca permainan dengan baik,".
Pioli menekankan perbedaan Milan dulu dan saat ini. Permainan bertahan seusai unggul duluan, kata Pioli, bukanlah karakter yang cocok buat Milan.
“Apa yang kurang dari kami di pertandingan sebelumnya adalah kami akan mencetak gol dan kemudian mencoba mengendalikan keunggulan itu, yang sebenarnya bukan sifat kami. Saya senang hari ini kami memimpin dan terus berusaha untuk mencetak lebih banyak, itulah sikap yang kami butuhkan," kata Pioli.
“Kami menganalisis pertandingan terakhir dan menyadari bahwa itu membahayakan hasil kami. Jika kami menyerang dengan baik, kami bertahan lebih baik. Kami sama sekali tidak cocok untuk bertahan lebih dalam.”
Pioli juga mengonfirmasi bahwa perkelahian yang terjadi di laga tersebut pada menit- akhir dipicu oleh pelecehan rasis terhadap kiper Mike Maignan dari ultras Cagliari.
“Mike memberi tahu saya ada pelecehan rasis dari belakang gawang. Selalu menyedihkan ketika hal-hal ini terjadi, tidak ada yang pantas mendapatkannya,” kata Stefano Pioli. (oln/*)