Striker Makedonia Utara, Aleksandar Trajkovski Incar Gol Kejutan Lagi ke Gawang Italia di Palermo
Striker Makedonia Utara, Aleksandar Trajkovski punya kenangan indah melawan Italia. Dia mencetak gol saat menahan imbang Italia 1-1 pada 2018 lalu.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, PALERMO- Striker Makedonia Utara, Aleksandar Trajkovski punya kenangan indah melawan Italia.
Dia mencetak gol saat negaranya secara mengejutkan menahan imbang tim Azzurri 1-1 di Turin saat kualifikasi Piala Dunia 2018.
Hasil imbang itu membuat Italia kehilangan dua poin penting yang ikut menggagalkan misi mereka mencapai Piala Dunia di Rusia, menandai pertama kalinya Azzurri melewatkan turnamen dalam enam dekade.
Trajkovski masih mengingat pertandingan itu dengan jelas, Ketika dia membungkam penonton tuan rumah dengan tendangan jarak dekat di babak kedua.
"Saya berharap jika gol itu terulang, itu akan menjadi kemenangan," katanya kepada AFP.
Duel dini hari nanti bakal digelar di Stadion Renzo Barbera yang merupakan markasnya Palermo. Kebetulan pula, Trajkovski bermain untuk Palermo selama empat tahun hingga 2019.
"Ini akan jadi reuni menyenangkan. Apalagi jik kami menang," ujarnya.
Sementara itu, Babak play-off belum dimulai, Pelatih Italia, Roberto Mancini dengan kepercayaan diri tinggi sudah mengincar trofi Piala Dunia 2022 di Qatar.
Sebelum terlalu jauh bermimpi, skuat Azzurri harus melalui jalur play-off yang menantang dan berbahaya.
Rintangan pertama adalah menjamu Makedonia Utara dalam semifinal patch C babak play-off di Stadion Renzo Barbera, Palermo, Jumat (25/3) dini hari nanti.
Jika bisa melewati rintangan pertama, juara Euro 2018 ini akan ke final menghadapi pemenang Portugal kontra Turki untuk mendapatkan tiket berlaga di Qatar nanti.
Format play-off ini adalah single leg, tak kenal sistem laga kandang-tandang.
Namun, Mancini sesumbar, target tertingginya adalah tetap memenangkan Piala Dunia. "Dan untuk bisa juara, kami harus memenangkan dua pertandingan ini. Itu saja," ujarnya menegaskan.
Menurutnya, tim memang harus membangun optimisme tinggi agar lebih termotivasi untuk menggapai target.
"Saya percaya diri. Saya memiliki pemain bagus, profesional, yang berhasil meraih trofi, yang tak pernah diprediksi orang sebelumnya," kata Mancini.
"Mereka berhasil membentuk diri mereka menjadi tim yang luar biasa. Kami perlu membangun kepercayaan diri kami dari itu, dari apa yang telah kami capai," ujarnya menegaskan.
Setelah apa yang disebut 'Notte Magiche' (malam magis) di Euro 2020, Italia sepertinya akan bisa mengusir hantu kegagalan di kualifikasi Piala Dunia, seperti yang mereka alami saat gagal lolos ke Piala Dunia 2018
Harapan yang ternyata tak menjadi kenyataan. Azzurri bermain imbang empat kali dari lima laga kualifikasi.
Dan dua penalti Jorginho yang gagal dalam dua laga kontra Swiss membuat mereka hanya mampu finis di peringkat kedua Grup C, di bawah Swiss.
Sementara Makedonia Utara finis sebagai runner-up grup J di bawah Jerman.
Kekuatan tim asuhan Blagoja Milevski ini tak boleh dianggap enteng. Mereka meraih 18 poin dari sepuluh laga setelah mengungguli Rumania, Armenia, Islandia, dan Liechtenstein.
Dua pemain yang paling menonjol yang berkiprah di liga terbaik Eropa adalah Gelandang Napoli, Eljif Elmas, dan Kiper Rayo Vallecano, Stole Dimitrievski.
Bagaimana pun, dengan reputasi sebagai juara Euro 2018, dan segudang pemain kelas dunia, Italia jauh lebih diunggulkan di laga ini. Hanya saja, Mancini ketar-ketir dengan kekuatan lini pertahanannya.
Dia terancam kehilangan empat bek pilihan pertamanya, dengan Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Leonardo Spinazzola, dan Giovanni Di Lorenzo semuanya absen karena cedera. Kondisi Chiellini mulai membaik setelah
Italia kemungkinan besar akan kehilangan empat bek pilihan pertama mereka, dengan Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Leonardo Spinazzola dan Giovanni Di Lorenzo diperkirakan akan tersingkir dari semifinal.
Kondisi Chiellini sebenarnya sudah membaik, ditandai dengan main di babak kedua saat Juventus menekuk Salernitana 2-0 (20/3). Itu merupakan penampilan pertamanya setelah dua bulan absen.
Namun, Mancini kemungkinan tak mau mengambil risiko untuk laga ini, mengingat laga selanjutnya bakal lebih berat, dan krusial.
"Giorgio cukup bagus, kita akan lihat apakah dia bisa memainkan kedua pertandingan, mungkin tidak, tapi kita akan membicarakannya bersama," kata Mancini. (Tribunnews/den)
Stats di Penyisihan Grup
Italia
8 Main
4 menang
4 ser1
13 gol
2 kegolan
6 clean sheet
Poin 16
* Runner-up Grup C
Makedonia
10 main
5 menang
3 seri
2 kalah
23 gol
11 kegolan
5 clean sheet
Poin 18
* Runner-up Grup J