Kualitas Persebaya di BRI Liga 1: Perusak Rekor Tim Elite, Bermain Kolektif, Tatap Play Off AFC Cup
Bali United boleh saja menjadi kampiun BRI Liga 1 musim ini, tapi pesta gelar juara mereka dinodai oleh Persebaya Surabaya yang tampil menggila.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Bali United boleh saja menjadi kampiun BRI Liga 1 musim ini, tapi pesta gelar juara mereka dinodai oleh Persebaya Surabaya yang tampil menggila.
Bali United yang telah memastikan gelar juara sebelum laga digelar, secara mengejutkan menelan kekalahan mencolok dengan skor tiga gol tanpa balas melawan Persebaya Surabaya.
Dua dari tiga gol yang dicetak Persebaya diboyong oleh Samsul Arif, dan satu gol lainnya dicetak oleh winger asing mereka, Bruno.
Persebaya pun menjadi satu-satunya tim yang sukses mengalahkan Bali United sebanyak dua kali musim ini.
Tak hanya itu, pasukan Aji Santoso tu juga menjadi tim pertama tim pertama yang mempermalukan Bali United selama putaran kedua.
Baca juga: Bali United Juara Liga 1 2021, Ukir Sejarah Baru Sejak 28 Tahun Silam, Teco Hat-trick!
Baca juga: Bali United Vs Persebaya, Percobaan Gol Ala Maradona Gagal, Skor Imbang Babak Pertama
Rekor mentereng berhasil dicetak, opsi untuk tampil di play off AFC Cup pun di depan mata.
Atas tambahan tiga poin, Persebaya kini naik ke peringkat tiga klasemen BRI Liga 1 dengan torehan 63 poin.
Jika di laga pamungkas Bajol Ijo kembali mampu meraih kemenangan, satu tiket untuk berlaga di play off AFC Cup pun sukses dibawa pulang.
Ya, meski tak mampu meraih gelar juara, Persebaya Surabaya dikenal sebagai tim perusak pesta klub elite.
Sebelum sukses membuyarkan kemenangan Persib bandung dan mempermalukan Bali United, Bajol Ijo juga menjadi tim yang merusak rekor tak terkalahkan Arema FC di 23 pertandingan.
Hasil positif yang ditorehkan Persebaya saat menghadapi Bali United, Persib, dan Arema musim ini tak terlepas dari kecerdasan Aji Santoso dalam meracik strategi dan melakukan bongkar pasang pemainnya.
Saat melawan Bali United, Bajol Ijo tak sama sekali berkeringat dingin dengan status Serdadu Tridatu sebagai kampiun.
Justru sebaliknya, Persebaya tampil ganas dengan mengutamakan kolektivitas dan kecepatan pemain sayap mereka.
Statistik penguasaan bola sebanyak 54% dan 6 kali melakukan tendangan shot on target menuju gawang Nadeo Argawinata adalah bukti bahwa Bajol Ijo layak meraih tiga poin dari sang kampiun.
Contohnya lain dari kecerdasan Aji adalah kala ia melakukan kontra strategi saat menghentikan rekor Arema FC yang tak pernah kalah selama 23 pertandingan di BRI liga 1.
Baca juga: Kebangkitan Persipura di BRI Liga 1, Kecerdasan Alfredo Vera & Skenario Selamat dari Degradasi
Baca juga: Bali United Juara BRI Liga 1, Duel Segitiga Zona Degradasi Libatkan PSS, Persipura & Barito Putera
Meski harus tampil tanpa sang playmaker andalan, Marselino Ferdinan dan cederanya Ricky Kambuaya pada babak pertama, Aji mampu melakukan kontra strategi yang apik.
Peran playmaker ia berikan kepada Alwi Slamet yang memiliki visi bermain dan dribel yang mumpuni.
Kerja Alwi di lini tengah juga dibantu Taisei Marukawa yang ia perankan menjadi false nine dan menggeser Valpoort untuk lebih banyak bergerak di sisi sayap.
Bermain tanpa gol di babak pertama, membuat Aji Santoso melakukan perubahan dengan memasukkan dua pemain cepat di babak kedua.
Adalah Samsul Arif dan Supriadi, nama yang disebutkan pertama menjadi penentu kemenangan dengan 1 golnya.
Sedangkan Supriadi sukses menjadi pembeda lewat aksi-aksi individunya yang mengacak pertahanan arema di sisi kanan.
Coach Aji pun menerangkan sengaja melakukan perubahan di babak kedua untuk membuat para pemain Arema terkecoh.
"Tentunya saya yakin pelatih punya rencana A, B, dan C, sama dengan saya memasukkan Samsul itu bagian dari strategi," kata Aji Santoso di konferensi pers pasca pertandingan dilansir TribunBali.com.
"Saya memainkan Valpoort dulu, nanti di babak kedua memang harus ada tenaga baru dan saya memasukkan Supriadi serta Samsul," lanjut eks juru taktik Persema Malang tersebut.
Ya, kecerdasannya dalam meracik strategi dan memaksimalkan momentum juga tak hanya ia tunjukkan saat melawan Arema FC.
Namun juga di pertandingan sebelumnya, saat Persebaya ditantang Persiraja Banda Aceh dalam pekan ke-26 BRI Liga 1.
Persebaya Surabaya berhasil meraih kemenangan kala menumbangkan Persiraja Banda Aceh dengan skor 1-0 pada Sabtu, (19/02/2022).
Gol semata wayang Pesebaya tercipta pada menit ke 62' lewat eksekusi penalti Bruno Moreira.
Bajul Ijo mendapat hadiah penalti usai pelanggaran yang dilakukan oleh kiper Persiraja, Bayu Putra kepada Supriadi.
Nampaknya Aji Santoso sengaja menyimpan nama-nama pemain andalannya di partai menghadapi Persiraja guna persiapan menghadapi Arema FC.
Nama-nama mentereng yang biasanya selalu tampil dari menit awal seperti Taisei Marukawa, Alwi Slamat, hingga Arsenio Valpoort baru coach Aji masukkan di penghujung babak kedua.
Peran Taisei Marukawa digantikan oleh Supriadi yang berhasil memenangkan penalti di laga tersebut.
Sedangkan peran Alwi Slamat dan Valpoort ditambal oleh Rachmat Irianto dan Samsul Arif yang sama-sama mampu menunjukkan permainan yang apik.
Meski tanpa 3 pemain inti, Aji Santoso tetap bermain dengan pakem 4-2-3-1 dengan menaruh Rachmat Irianto dan Hidayat sebagai double pivot.
Sedangkan di trio lini depan, Samsul Arif, Bruno, dan Supriadi bahu membahu mencoba merusak fondasi pertahanan Persiraja yang bermain begitu rapat.
Bajul itu pun menguasai pertandingan hingga 64% dan menciptakan 4 shoot on target.
Bahkan, kiper Persebaya, Ernando Ari dibuat menjadi pengangguran karena tak ada sebiji bola pun yang diarahkan barisan pemain Persiraja menuju gawangnya.
Rotasi yang dilakukan Aji Santoso pun berjalan mulus, meraih 3 poin, mencatatkan clean sheet, sekaligus memiliki skuat yang bugar kala ditantang Arema FC.
Bugarnya 3 pemain kunci Persebaya saat melawan Arema FC mampu membuat Bajul Ijo tampil lebih percaya diri dan kolektif.
Mereka berjuang mati-matian guna mengalahkan Arema FC untuk menjaga asa menjuarai BRI Liga 1.
Peran Taisei Marukawa dan Alwi Slamat menjadi kunci Bajul Ijo untuk merebut 3 angka dari Singo Edan.
Baca juga: Deretan Bek Tangguh di Liga Inggris, Kumpul di Chelsea dan Liverpool, Ada Harry Maguire?
Baca juga: Liga Inggris: Mimpi Arsenal Tembus Liga Champions Bisa Buyar Karena Satu Hal Ini
Nama yang disebutkan pertama adalah top skor Persebaya musim ini dengan torehan 16 gol.
Dan nama yang disebutkan kedua merupakan gelandang serba bisa yang mampu bertahan dan menyerang dengan sama baiknya.
Atribut Taisei dan Alwi sangat dibutuhkan Aji Santoso untuk membuka celah pertahanan Arema yang terkenal begitu kokoh.
Ya, status perusak rekor tim besar patut dinobatkan kepada Persebaya Surabaya, gelar juara memang tak berhasil digapai, namun permainan cantik dan energik menjadi daya tarik sendiri dari skuat Aji Santoso tersebut.
(Tribunnews.com/Deivor)