Kena Racun Chloropicrin yang Sebabkan Kebutaan, Abramovich Bertanya ke Dokter: Apa Saya Sekarat?
Kini diketahui kalau racun yang diberikan kepada Roman Abramovich merupakan peninggalan perang dunia pertama bernama Chloropicrin
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Kena Racun Chloropicrin yang Sebabkan Kebutaan, Roman Abramovich Bertanya ke Dokter: Apa Saya Sekarat?
TRIBUNNEWS.COM - Pemilik klub sepakbola Chelsea, Roman Abramovich, dilaporkan mengamai gejala keracunan zat kimia saat menghadiri acara negosiasi perdamaian Rusia-Ukraina.
Laporan menyebut, gelaja keracunan yang dialami Roman Abramovich berupa kebutaan dalam beberapa jam setelah ia menghadiri acara tersebut.
Tak hanya mengalami kebutaan sesaat, Roman Abramovich juga mengalami pengelupasan pada kulit di tangan dan wajahnya.
Usut punya usut, sebuah kelompok garis keras di Rusia merupakan biang kerok dari kejadian buruk yang dialami Abramovich.
Baca juga: Abramovich Diduga Keracunan Zat Kimia, Siapa yang Mau Sabotase Perundingan Damai Rusia-Ukraina?
Baca juga: AC Milan-Real Madrid Bahas Transfer Diaz-Hazard-Luka Jovic, Rossoneri Kepincut Bek Kiri dari Brasil
Kelompok garis keras tersebut menolak aksi damai yang akan dilakukan oleh Rusia dan Ukraina.
Kini diketahui kalau racun yang diberikan kepada Roman Abramovich merupakan peninggalan perang dunia pertama.
Jenis racun itu bernama Chloropicrin atau dosis rendah Novichock.
Aksi ini memang bukan direncanakan untuk membunuh Abramovich.
Para kelompok garis keras tersebut hanya ingin memberikan peringatan dengan racun dosis rendah itu.
Baca juga: Rusia Serbu Ukraina, Abramovic Diusir dari Chelsea, Rugi Hingga Rp 9,7 T, The Blues Dilego
Baca juga: Daftar Lengkap Nominasi Pemain Terbaik Liga 1, Ada 6 Pilar Persib, Mohammed Rashid Borong 3 Kategori
Abramovich diketahui hanya memakan sebuah coklat dan meminum air mineral saja sebelum acara berlangsung.
Ia bersama dengan dua perwakilan Ukraina lainnya lansung jatuh sakit setelah memakan coklat dan air mineral itu.
Mereka merasakan rasa terbakar pada mata hingga kulit mereka.
Juru bicara Roman Abramovich pun langsung mengonfirmasi bahwa bos mereka tersebut mengalami keracunan.
Baca juga: Pilar Persebaya Pindah ke Eropa, Enam Fakta Seputar Bruno Moreira, Idola Bonek yang Sempat Diragukan
Kondisi Roman Abramovich pun langsung ditangani oleh dokter ahli.
Setelah mengetahui bahwa dirinya keracunan, Abramovich menanyakan satu hal kepada dokter yang menanganinya.
Roman Abramovich bertanya apakah kondisinya saat ini sedang sekarat atau tidak.
"Apakah saya sedang sekarat," tanya Abramovich, sebagaimana yang dilansir SuperBall.id melalui Mirror.
Baca juga: Dahsyatnya Efek Cristiano Ronaldo Saat Portugal Ukir Rekor Lolos ke Piala Dunia 2022
Baca juga: Berita Milan, Dikaitkan Jordan Veretout yang Gerah di Roma, Rossoneri Segel Tiga Pemain
Untungnya Roman Abramovich didiagnosis mengalami keracunan dengan level yang rendah.
Dokter mengatakan kalau efek samping yang diberikan racun Chloropicirin atau Novichock tersebut tidak berbahaya.
Kini Abramovich dikabarkan telah beraktivitas seperti biasanya.
Ia juga dikabarkan tengah melanjutkan proses negosiasi terkait perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Abramovich ditunjuk sebagai perwakilan Rusia untuk menunjukan bahwa dia tak ada hubungan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Baca juga: Tagar #TaiseiMarukawaStay Menggema, Bakal Disambar Persib Buat Ajang AFC Cup?
Dugaan bahwa Roman Abramovich memiliki hubungan politik dengan Putin membuatnya mendapatkan sejumlah sanksi.
Sanksi yang membuat heboh adalah disitanya seluruh aset Abramovich oleh pemerintah Inggris.
Yang mana hal tersebut juga berdampak pada Chelsea yang dimiliki oleh Abramovich.
Abramovich juga dikabarkan telah bersedia menjual Chelsea akibat sanksi bertubi-tubi yang diterimanya.
Hal itu dikarenakan Abramovich tak ingin Chelsea terpuruk di Liga Inggris akibat dirinya.
Namun hingga kini Abramovich belum menemukan para pembeli yang cocok untuk menjadi pemilik Chelsea berikutnya. ( M Hadi Fathoni/SuperBall/Mirror)
Artikel Tayang di SuperBall.id dengan Judul "Diracun, Bos Chelsea Bicara dan Pertanyakan Satu Hal ini"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.