PSSI Siap Hadapi Gugatan terkait Kasus Persipura Jayapura hingga Menpora Yakin Liga 1 2021 Bersih
Persipura Jayapura terdegradasi ke Liga 2 setelah hanya finish di posisi ke-16 dengan perolehan 36 poin dalam 34 laga di Liga 1 2021/2022.
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - PSSI siap menghadapi gugatan dari sejumlah individu terkait kasus Persipura Jayapura yang harus terdepak dari Kompetisi Liga 1.
Persipura Jayapura terdegradasi ke Liga 2 setelah hanya finish di posisi ke-16 dengan perolehan 36 poin dalam 34 laga di Liga 1 2021/2022.
Sedangkan tim Liga 2 yang promosi ke Liga 1 musim depan adalah Persis Solo, Rans Cilegon, dan Dewa United.
"PSSI tidak masalah bila ada yang mau menggugat. Karena setiap warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama," kata Sekjen PSSI Yunus Nusi.
"Kami siap menghadapi gugatan tersebut," tegasnya dikutip dari laman resmi PSSI.
"Jadi tim Liga 1 yang degradasi ke Liga 2 dan tim Liga 2 yang promosi ke Liga 1 itu sudah final berdasarkan kompetisi resmi yang diadakan oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB)," tambah Yunus.
Baca juga: Tak Hanya Ramai Rumakiek, Persipura Jayapura juga Bisa Kena Sanksi dari Komdis PSSI
Baca juga: Ramai Rumakiek Terancam Denda Rp 20 Juta hingga Larangan Bermain seusai Mangkir dari TC Timnas U-23
Selain PSSI yang digugat, ada Persib Bandung, Barito Putera, dan pemain Persib David Da Silva.
Diketahui, melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 14 April 2022 ada gugatan terdaftar dengan nomor 211/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst.
Kini, status perkara tersebut berada dalam tahap penunjukan jurusita hingga Senin (18/4/2022).
Dari laman resmi PN Jakarta Pusat, diketahui penggugatnya ada empat orang, yaitu Emilianus Tikuk, Yan Piet Sada, Yulianus Dwaa, serta Paul Finsen Mayor.
Keempat nama tersebut bukanlah bagian dari manajemen Persipura Jayapura.
Ada 6 Gugatan
Dalam isi gugatan yang dilayangkan, berisi pembatalan Persipura Jayapura terdegradasi ke Liga 2.
Kemudian pembatalan hasil pertandingan Persib Bandung dengan Barito Putera.
Hingga, melarang pemain Persib yakni Da Silva untuk bermain dalam kompetisi di Indonesia.
Berikut detail isi petitum gugatan dugaan sepak bola gajah terhadap PSSI, Persib Bandung, Barito Putera dan David da Silva:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Membatalkan Hasil Pertandingan Tergugat II (PERSIB) VS Tergugat III (BARITO PUTRA) atau setidak tidaknya digelar pertandingan ulang dan disaksikan penonton secara offline;
3. Menyatakan Pertandingan antara Persib dan Barito Putra adalah memainkan sepak bola gajah yang melanggar prinsip fair play dan merupakan Perbuatan Melawan Hukum yang sangat merugikan Para Penggugat;
4. Menyatakan Club kebanggaan Para Penggugat Persipura Jayapura Batal Degradasi dan Tetap sebagai Peserta Liga 1;
5. Melarang Pemain Persib Bandung Tergugat IV atas nama "DA SILVA" untuk bermain dalam Kompetisi sepak bola di seluruh Indonesia.
6. Menghukum Para Tergugat, karena salahnya untuk membayar ganti kerugian kepada Para Penggugat dengan perincian sebagai berikut;
Baca juga: Manchester United Kadang Lemah di Sisi Ini, Kelemahan ini Juga yang Membuat Rangnick Latih United
Kerugian Materiil
Kerugian karena mengeluarkan biaya biaya untuk pendaftaran perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menghadiri persidangan, menghadirkan saksi-saksi, membayar rental mobil, leges alat bukti, Foto copy, meterai, dsb. sebagai akibat adanya perkara ini sebesar 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah).
Kerugian Immateriil;
Bahwa akibat adanya perkara sepak bola gajah ini, Penggugat merasa sangat dirugikan dengan kerugian Immateriil atau Moriil berupa perasaan tidak menyenangkan, stress, tersitanya waktu dan pikiran selama pengurusan perkara ini sampai dengan proses persidangannya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang mana kerugian tersebut jika dikompensasi dengan nilai keuangan maka jumlahnya.
Komentar Menpora
Menanggapi kasus tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menegaskan bahwa Liga 1 2021/2022 berlangsung bersih.
Zainudin Amali mengatakan bahwa ia yakin PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah mengelar Liga 1 dengan ketat.
Bahkan ia yakin, Liga 1 2021/2022 berlangsung secara adil tanpa ada pengaturan skor ataupun sepak bola gajah.
Baca juga: Timnas Indonesia U-23 Gagal 4 Kali Uji Coba Jelang SEA Games 2022, Shin Tae-yong Beberkan 2 Agenda
Lanjut Zainudin Amali, ia mengatakan bahwa belum tahu apabila ada dugaan sepak bola gajah tersebut.
"Tidak tahu, saya belum tahu," ujar Zainudin Amali di Wisma Menpora, Senin (18/4/2022).
"Tapi saya yakin PSSI sekarang sudah sangat ketat ya, apalagi Liga 1," lanjut Amali, seperti dikutip dari Bolasport.com.
"Kalau Liga 3 ya seperti kemarin yang kita dengar. Kalau Liga 1 ini saya yakin benar-benar fair dan saya juga nonton kok," tambahnya.
Beberapa kali hadir di stadion untuk menonton pertandingan membuat Amali semakin yakin apa yang dikerjakan PSSI dan PT LIB bahwa Liga 1 berlangsung bersih.
"Enggak, enggak, saya tidak menyayangkan karena saya tahu persis apa yang dilakukan PSSI dan PT LIB," tuturnya.
"(Saya yakin) Liga 1 bersih," tegas Amali.
(Tribunnews.com/Claudia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.