Transformasi Vinicius Junior di Real Madrid: Tuah Wejangan Cristiano Ronaldo & Sentuhan Ancelotti
Dari 45 pertandingan bersama Real Madrid musim ini, ia sukses menyumbangkan 17 gol dan 18 assist.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Vinicius Junior telah mengalami peningkatan performa yang luar biasa, dari 45 pertandingan bersama Real Madrid musim ini, ia sukses menyumbangkan 17 gol dan 18 assist.
Nama Vinicius pun bertengger dalam daftar top skor Liga Spanyol dan Liga Champions musim 2021/2022.
Real Madrid pun dibawanya bertengger di posisi puncak klasemen Liga Spanyol dan hanya membutuhkan 4 angka untuk meraih gelar.
Sedangkan di Liga Champions, hadirnya Vinicius sukses membuat Real Madrid menembus babak semi final dengan menyingkirkan sang juara bertahan, Chelsea di perempat final.
Ya, Vinicius Junior telah bertransformasi menjadi sosok winger tajam dan begitu klinis di depan gawang.
Baca juga: Berita Transfer: Keluarga Kylian Mbappe Temui Real Madrid Pekan Depan
Baca juga: Gegara Real Madrid, Lionel Messi Hapus Impian Tambah Gelar Liga Champions Bareng PSG
Benyak kalangan dibuat terkejut dengan transformasi pemain asal Brasil tersebut, itu merupakan capaian terbaiknya selama berkostum Real Madrid selama tiga musim.
"Dia (Vinicius) luar biasa, jujur saya sedikit terkejut dengan penampilannya, semoga performa bagusnya dapat bertahan hingga akhir musim," kata Benzema, dilansir 90min.
Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, Vinicius terlihat begitu matang, visi bermain dan ketenangannya di depan gawang terus meningkat.
Raihan gelar Ballon d'Or di masa depan pun menjadi tujuan winger asal Brasil itu, bakatnya istimewa, misinya tersebut bukanlah isapan jempol semata.
"Saya harus bekerja keras untuk itu, saya harus terus bermain di sini, terus melakukan hal-hal dengan baik dan selalu menjadi versi terbaik dari diri saya sendiri," kata Vinicius, dilansir Marca.
“Jika saya terus bermain seperti itu, tentu saja saya bisa memenangkannya (Ballon d'Or), tetapi yang utama bagi saya adalah tim dan memenangkan banyak gelar bersama Real Madrid," lanjutnya.
Vinicius Junior didatangkan Real Madrid dengan mahar 45 juta euro pada transfer musim panas (24/5/2017), dengan tujuan mengisi lubang di sisi kiri yang ditinggalkan Cristiano Ronaldo.
Pada saat itu, peraih lima Ballon d'Or tersebut memilih hijrah ke Juventus sebelum berseragam Manchester United saat ini.
Vinicius mulai menarik perhatian Madrid saat dirinya membela timnas Brasil di Piala Amerika Latin U-17.
Dalam turnamen itu, ia mampu mengemas tujuh gol dan membawa Brasil menjadi juara.
Lalu, ia juga melakoni debutnya bersama tim utama Flamengo pada usia 17 tahun.
Skill olah bola dan kecepatan yang dimikinya membuat ia disamakan dengan Neymar Jr.
Datang di klub sebesar Real Madrid di usia 18 tahun dengan ekspektasi setinggi itu membuat Vinicius terbebani.
Alhasil, kariernya bersama Los Blancos tak berjalan mulus. Dirinya sulit untuk mendapatkan menit bermain di tim utama dan lebih sering dilempar ke tim U-23 Real Madrid.
Karier Vinicus bertambah berat ketika ia mengalami pecah ligamen lutut dan harus absen selama dua bulan.
Ia pun menutup musim 2018/2019 dengan hanya menorehkan 2 gol di Liga Spanyol.
Baca juga: Manchester United Butuh Sukses Kilat, Ten Hag Diminta Adopsi Cara Tuchel Lambungkan Chelsea
Di musim selanjutnya, Vinicius semakin mendapakan kepercayaan dari pelatih Real Madrid musim itu, Zinedine Zidane.
Dirinya diberi kesempatan bermain sebanyak 38 laga dengan sumbangan 5 gol, sebuah pencapaian yang lumayan untuk pemain seusianya.
Namun, segala kritikan tetap menghampiri pemain yang berposisi di sayap kiri tersebut, ia dianggap pemain tanpa visi dengan terlalu banyak menggiring bola.
Rekan setimnya di Los Blancos, Karim Benzema pun sempat menganggapnya egois.
Karim Benzema terekam sedang berbicara kepada Ferland Mendy soal egoisme Vinicius di Lorong Stadion Borussia Park, Jerman.
"Dia cuma melakukan apa yang dia inginkan, jangan beri dia bola. Dia bermain melawan kita," kata Benzema kepada Mendy dilansir Goal.
Peran Cristiano Ronaldo
Hal tersebut, semakin membuat keraguan dan kritikan terus menghampiri Vinicius, orang-orang semakin membenarkan bahwa ia adalah pemain yang egois.
Di musim tersebut, penyelesaian akhir dan ketahanan tubuh merupakan masalah utama Vinicius.
Urusan menggiring bola dan melewati lawan kualitasnya memang di atas rata-rata, tapi keran golnya masih tersumbat.
Di setiap musim, walaupun rajin dimainkan Zidane, golnya tidak pernah lebih mencapai angka lima.
Melihat hal tersebut, Vinicius pun begitu bernafsu untuk meningkatan performanya, ia melihat sosok Cristiano Ronaldo sebagai motivasi utama.
Dalam akun Instagramnya, ia memamerkan latihan tambahan yang ia jalani di kediamannya dengan caption:
"125 kali latihan otot inti di hari Minggu, tidak terlalu buruk. terima kasih atas tantangannya!" tulis Vinicius sambil menandai akun Instagram Cristiano Ronaldo.
Ya, dari tahun 2020, Vinicius memang menambah porsi latihannya guna memperkuat otot dan ketahanan tubuhnya agar prima seperti CR7.
Dilansir AS, ia merekrut seorang fisioterapis dan pelatih fisik asal Brasil bernama Thiago Lobo.
Tak hanya melatih fisik pemain berusia 21 tahun tersebut, Lobo juga mengawasi nutrisi yang dikonsumsi oleh Vinicius setiap harinya.
"Saya tidak pernah melakukannya hanya untuk uang, ini merupakan peluang bagi saya untuk membantu pemain dalam urusan kesehatan dan fisik mereka," kata Lobo dilansir AS.
Hasilnya? Istimewa. Setelah absen dua bulan karena alami cedera lulut di musim 2018/2019 saat Los Blancos bermain melawan Ajax Amsterdam di Liga Champions, Vinicius tak pernah masuk ruang perawatan lagi.
Ketahanan fisik yang prima membuat penampilan Vinicius semakin garang, ia menjadi sosok winger lincah dan produktif yang begitu merepotkan pertahanan lawan.
Sentuhan Carlo Ancelotti
Ditambah sentuhan magis pelatih anyar Real Madrid, Carlo Ancelotti, Vinicius yang dulu diremehkan, sekarang namanya diperhitungkan sebagai salah satu winger terbaik di Dunia.
Pergantian kursi kepelatihan Real Madrid dari Zidane ke Carlo Ancelotti menghadirkan tanda tanya soal bagaimana Vinicius dapat berkembang.
Ancelotti bukan nama asing bagi Los Blancos. Ia pernah bekerja di Santiago Bernabeu pada musim 2013/2015.
Pelatih asal Italia itu dikenal sebagai pelatih yang handal dalam memaksimalkan kapasitas pemain di timnya.
Itu menjadi alasan kenapa Real Madrid tak terlalu agresif di transfer musim ini meski kehilangan banyak pemain inti.
Di lini depan, Ancelotti memilih memulangkan Gareth Bale yang dipinjamkan ke Tottenham Hotspur.
Kedatangan Bale membuat saingan Vinicius semakin banyak, menit bermainnya pun diprediksi akan semakin sedikit.
Benar saja, di laga perdana Liga Spanyol yang mempertemukan Real Madrid melawan Alaves, Ancelotti lebih memilih trio Hazard-Benzema-Bale, Vinicius duduk di bangku cadangan.
Kesempatan bermain Vinicius pun datang pada menit ke-66 dengan menggantikan Eden Hazard.
Pemain berusia 21 tahun itu berhasil tampil impresif dengan mencatatkan dua dribble sukses.
Tak hanya itu, ia juga berhasil mencetak gol di menit akhir pertandingan.
Menyambut umpan Alaba dari sisi kiri, Vinicus berhasil menyundul bola untuk menaklukan kiper Alaves.
Los Blancos pun sukses meraih kemenangan dengan skor 4-1.
Sebuah start manis untuk Real Madrid dan Vinicius.
Penampilan Vinicius semakin bertaji di pekan kedua Liga Spanyol saat Los Blancos bertemu Levante.
Kembali masuk dari bangku cadangan, Vinicius berhasil mencatatkan namanya di papan skor sebanyak dua kali.
Gol pertama berhasil ia cetak dengan cara yang berkelas, lepas dari jebakan offside, Vinicius mampu berlali lebih cepat dari bek Levante dan melakukan finishing dengan kaki kiri.
Di menit akhir, saat orang-orang mengira bahwa Real Madrid akan kalah, Vinicius datang sebagai penyelamat.
Gol keduannya berhasil menghindarkan Los Blancos dari kekalahan yang memalukan.
Berkat penamilan gemilang Vinicius di dua laga awal, dirinya dipercaya Ancelotti untuk bermain sebagai starter di tiga laga selanjutnya, baik untuk Liga Spanyol maupun Liga Champions.
Ia berhasil membuat Bale dan Rodrygo lebih banyak duduk di bangku cadangan sekaligus menggeser Eden Hazard untuk bermain di kanan.
Ancelotti tidak pernah meragukan kemampuan Vinicius. Ia menilai Vinicus sebagai salah satu pemain muda paling berbakat di Dunia.
Kemampuan menggiring dan kecepatan Vinicius menjadi senjatanya untuk melewati lawan dan menyisir dari sisi sayap.
Namun, hal itu saja tidak cukup, untuk menjadi bintang Vinicius harus mampu berkontribusi dalam hal mencetak gol.
"Saya telah mengatakan kepadanya (Vinicius) bahwa untuk mencetak gol, ia harus melakukan satu atau dua sentuhan. Sulit untuk mencetak gol dengan empat atau lima sentuhan," kata Ancelotti, dilansir BT Sport.
Vinicius pun berhasil mejawab saran Ancelotti di dalam lapangan, ia juga merasa kehadiran Ancelotti memberi dampak besar bagi karirnya.
“Carlo Ancelotti memberi saran kepada saya untuk mengurangi sentuhan sebelum menendang bola,"
"Sang pelatih terus memberi bantuan kepada saya ketika kami bekerja sama di Valdebebas dan itu membuat saya terus berkembang di dalam lapangan,” kata Vinicius Junior dalam wawancaranya bersama AS.
(Tribunnews.com/Deivor)