Menanti Gelar Pertama Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia, Proses Itu Masih Berjalan
Shin Tae-yong dan pelatih Thailand Mano Polking percaya, Timnas Indonesia bakal mencapai momen meraih kesuksesan untuk meraih gelar juara.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia U-23 gagal melaju ke final sepak bola SEA Games 2022 setelah dikalahkan Thailand 1-0, Kamis (19/5) sore.
Selama lebih dari 45x2 menit waktu normal pertandingan, hingga harus dilalui perpanjangan waktu, Garuda Muda tidak bisa membalas gol Thailand yang gagal mewujudkan medali emas SEA Games tahun ini.
Kekalahan ini memupus asa Shin Tae-yong mempersembahkan gelar pertama sejak dirinya diangkat jadi pelatih Timnas Sepak Bola Indonesia sejak Desember 2019 lalu.
Sebelum SEA Games 2022, Timnas Indonesia gagal di final Piala AFF tahun lalu.
Baca juga: Timnas U-23 Indonesia Vs Malaysia, Garuda Compang-camping, Cuma Punya 4 Pemain Cadangan
Lagi, tim yang mengalahkan mereka adalah Thailand besutan Mano Polking.
Segenap upaya Shin Tae-yong merubah wajah sepak bola Indonesia melalui timnas memang tidak mudah.
Banyak stakeholder yang terlibat di dalamnya, termasuk para pemain itu sendiri.
Serangkaian pemusatan latihan di luar negeri, uji coba lawan tim asing ketika pemusatan latihan tersebut, pemain abroad ke luar negeri, hingga naturalisasi pemain berkebangsaan Indonesia yang dianggap Shin Tae-yong bisa menyukseskan timnas.
Namun, butuh waktu berapa lama lagi untuk menunggu gelar pertama yang dipersembahkan Shin Tae-yong melalui pemain pilihannya di timnas Indonesia?
Satu kesempatan terdekat adalah medali perunggu SEA Games 2022.
Baca juga: Timnas U-23 Indonesia Vs Malaysia, Shin Tae-yong Sakit Kepala, Ragu-ragu Bisa Rebut Medali
Itu bisa diraih Shin Tae-yong jika berhasil mengalahkan Malaysia dalam perebutan tempat ketiga pada Minggu (22/5) nanti.
Pelatih asal Korea Selatan berusia 52 tahun itu yakin dengan potensi perkembangan sepak bola Tanah Air melalui pemainnya.
Indonesia tidak kehabisan bakat, talenta muda Tanah Air kini banyak berbicara dan menjadi tumpuan di kompetisi sepak bola Indonesia.
Klub-klub pun tak sedikit yang berbenah dengan mengorbitkan pemain muda mereka.
Itulah yang diharapkan Shin Tae-yong.
Perjalanannya meregenerasi skuat Timnas Indonesia dengan mengandalkan 17-20.
"Indonesia akan menjadi masa depan kawasan serta sepak bola Asia," ungkap Shin Tae-yong jelang lawan Malaysia, dikutip dari Zingnews.
"Indonesia memiliki potensi untuk berkembang," sambungnya.
Hal itu juga pernah diungkap oleh pelatih Thailand, Alexandre Polking atau yang kerap disebut Mano Polking.
Pelatih kelahiran Montenegro itu sepakat dengan Shin Tae-yong soal kesuksesan Indonesia di masa depan.
Baca juga: Indonesia vs Malaysia Sepak Bola SEA Games 2022, Keterbatas Untuk Raih Medali Perunggu
Dalam beberapa tahun terakhir, ia merasakan bagaimana peremajaan yang dilakukan Shin Tae-yong berdampak terhadap permainan tim.
Meskipun masih meninggalkan evaluasi yang harus dan terus dibenahi.
"Saya yakin mereka akan mencapai kesuksesan di masa depan. kami telah bertemu mereka berkali-kali selama bertahun-tahun dan skuat Indonesia sedang diremajakan dengan kuat," kata Mano Polking kepada Zingnews.
"Mereka telah diremajakan sejak Piala AFF 2020 dan masih terus menciptakan peluang bagi pemain muda di SEA Games 2022."
"Pelatih bahkan menggunakan pemain berusia 17-20 tahun."
"Tim ini akan memiliki masa depan yang cerah jika terus bekerja keras. Cept atau lambat, saya percaya mereka akan memenangkan sesuatu," jelasnya.
Dari penilaian Polking, penampilan Egy Maulana Vikri dan kolega di SEA Games 2022 bahkan lebih baik dari tuan rumah Vietnam.
"Pendapat saya di mata pelatih bahwa Indonesia bermain sedikit lebih baik dari Vietnam," bebernya.
"Setelah Indonesia, jelas Vietnam menjadi tim selanjutnya," pungkasnya.
Keejayaan Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong masih proses, cepat atau lambat semua tergantung banyak pihak, terlebih pemain itu sendiri.
Yang jelas, tahun 2022 agenda timnas tidak hanya berhenti di SEA Games, masih banyak event yang harus dijalani dan dilalui.
(Tribunnews.com/Sina)