Ditanya Prediksi Liga 1 Musim Depan, Pelatih Arema FC Sebut Awal Kompetisi Selayaknya Ilusi
Eduardo Almedia yang membantu Arema FC menyelesaikan musim lalu di peringkat keempat menjelaskan bahwa tak mudah menebak calon juara pada awal musim.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi Liga 1 musim depan sejauh ini memang belum diketahui kapan akan dimulai, namun persaingan ketat antar tim diprediksi akan tetap terjadi.
Tim-tim mapan seperti Persib Bandung, Bali United, Persebaya Surabaya, Arema FC dan Bhayangkara FC kemungkinan akan tetap menjadi pesaing utama gelar juara.
Persija Jakarta, PSM Makassar, dan Barito Putera yang tampil melempem musim lalu secara tidak langsung mengusung misi bangkit musim depan.
Baca juga: Arema FC Dibombardir Jadwal Padat Pramusim, Almedia Tak Ingin Singo Edan Telat Panas
Persis Solo, RANS Nusantara FC, dan Dewa United sebagai tim promosi juga pasti tak ingin kalah begitu saja.
Meskipun ada rasa hambar lantaran tak ada wakil sama sekali dari Pulau Sumatera dan Papua, kompetisi Liga 1 musim depan diyakini tetap seru.
Pelatih Arema FC, Eduardo Almedia pun melayangkan pendapatnya soal persaingan musim depan di kompetisi Liga 1.
Juru taktik yang mengantarkan Arema FC menyelesaikan musim lalu di peringkat keempat tersebut menjelaskan bahwa tak mudah menebak calon juara pada awal musim.
Hal ini dikarenakan setiap tim butuh proses untuk mencapai konsistensinya masing-masing.
Baca juga: Persebaya Segrup dengan Persib, Bali United, dan Bhayangkara FC, Aji Santoso: Ujian Mental Pemain
Baca juga: PSIS Semarang vs Arema FC - Hasrat Membara Jumpa Mantan, Fortes Inginkan Momen Spesial
Pelatih asal Portugal itupun mengingatkan kompetisi awal musim selayaknya sebuah ilusi yang tak bisa dijadikan dasar untuk menilai kandidat juara.
“Seperti yang saya bilang di musim sebelumnya, ketika kompetisi dimulai kita baru memulai ide sesungguhnya untuk tim," ujar Almedia dilansir We Aremania.
"Tentunya, seperti umumnya, hanya setelah lima sampai enam laga tim dapat menunjukkan potensi mereka yang sesungguhnya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Almedia menegaskan pernyataannya itu tak hanya berlaku di liga lokal saja, melainkan juga kompetisi luar negeri termasuk lima liga top Eropa.
Meskipun pada akhirnya ada pengerucutan kandidat juara, kompetisi awal musim tetaplah seperti ilusi.
“Jadi, tidak bisa langsung terlihat kemampuan sesungguhnya tim tersebut," tegas Almeida.
"Di Indonesia dan Eropa, bahkan belahan dunia lainnya sama saja, di awal semua tim saling bersaing,"
"Baru setelah lima-enam laga akan terlihat ada perbedaan,"
"Ada yang tadinya start tidak bagus, tapi akhinya bisa melesat di klasemen,” tegasnya.
Baca juga: Peluang Arema FC Lolos Fase Grup Turnamen Pramusim Liga 1 2022: Status Singo Edan Bikin Lawan Keder
Apa yang disampaikan Almedia barangkali tidak salah mengingat tak sedikit tim kejutan biasa menguasai puncak klasemen pada awal musim.
Hanya saja seiring berjalannya waktu, tim tersebut mengalami kemerosotan performa dan tak lagi mampu meraih hasil konsisten pada pertengahan musim.
Hal itu juga mewarnai perhelatan kompetisi Liga 1 musim lalu, dimana sang juara kompetisi yakni Bali United tak memiliki start yang bagus.
Tim berjuluk Serdadu Tridatu itu baru meledak saat kompetisi musim lalu telah memasuki fase pertengahan hingga akhir.
Hal itu menjadi bukti bahwa awal musim memang tak bisa dijadikan sebagai patokan utama dalam menentukan kandidat juara sebuah kompetisi terutama sepak bola.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.