Langkah Sadis Manajemen Selamatkan Nasib Barcelona, Tuding Javier Tebas Biang Keroknya
Langkah tak terduga disusun manajemen Barcelona untuk bisa menyelamatkan kondisi keuangan timnya sendiri di tengah ancaman bangkrut.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Langkah tak terduga disusun manajemen Barcelona untuk bisa menyelamatkan kondisi keuangan timnya sendiri di tengah ancaman bangkrut.
Setelah mengeluarkan kebijakan untuk menyewakan Stadion Camp Nou secara terbuka, langkah lanjutan dilakukan manajemen Barcelona untuk menyeimbangkan kondisi finansialnya.
Salah satu langkah terbaru yang diambil pihak manajemen adalah memangkas gaji seluruh pemain sebesar 50 % alias setengah dari yang mereka terima saat ini.
Pemangkasan gaji itu diharapkan Barcelona bisa mengurangi beban yang dirasakan manajemen untuk membayar para pemainnya.
Baca juga: Soal Inovasi, Barcelona Topnya Kemudian Real Madrid, Ini Daftar 25 Klub Paling Inovatif Musim 2022
Baca juga: Naksir Berat dengan Martinelli, Juventus Rela Korbankan Eks Gelandang Barcelona ke Arsenal
Adapun beban gaji Barcelona saat ini diperkirakan tembus angka 560 juta euro alias Rp. 8,6 trilliun per tahunnya.
Nilai tersebut berbanding jauh dengan Real Madrid yang berhasil meraih double winner pada musim ini dengan valuasi gaji senilai 400 juta euro.
Hal itu mengindikasikan ada yang salah dengan kebijakan manajemen Barcelona pada masa lalu dalam hal penentuan nominal gaji.
Baca juga: Getol Cari Uang Segar, Barcelona Sewakan Camp Nou untuk Umum
Kini, kebijakan yang terkesan sadis itu coba dibuat dan akan diterapkan pihak manajemen Barcelona.
Dilansir Marca, para pemain bergaji tinggi dan veteran menjadi sasaran utama Barcelona untuk menerapkan kebijakannya tersebut.
Nama-nama Ousmane Dembele, Samuel Umtiti, hingga Gerrard Pique menjadi deretan pemain yang masuk daftar tersebut.
Sementara itu, ada pengecualian bagi pemain yang baru saja menandatangani kontrak bersama Barcelona pada Januari lalu tidak akan terkena kebijakan tersebut.
Artinya ada pengecualian khusus bagi para pemain yang bergabung maupun menandatangani kontrak baru bersama Barcelona per Januari yang tidak akan kena dampak dari kebijakan tersebut.
Barcelona Tuding Javier Tebas Sebagai Biang Kerok Masalahnya
Manajemen Barcelona memang tampak sudah bermasalah sejak dipegang oleh Joseph Bartomeu, dan kini era Joan Laporta menerima konsekuensi.
Pembengkakan gaji pemain, hutang selangit dan ancaman bangkrut mewarnai perjuangan manajemen Barcelona untuk mengondisikan hal tersebut.
Pihak Blaugrana pun turut menuduh sosok Javier Tebas yang turut terlibat dalam permasalahan keuangan yang dirasakan Barcelona saat ini.
Hal itu diungkapkan oleh Eduard Romeu yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Ekonomi Barcelona.
Romeu menyebut Javier Tebas telah mengeluarkan kebijakan yang tidak berpihak kepada Barcelona termasuk proyek investasi antara Liga Spanyol dan CVC.
Barcelona menganggap kerjasama dengan CVC terasa lebih menguntungkan tanpa harus melalui peran pengelola Liga Spanyol yang dipimpin Javier Tebas.
“Kami sudah cukup bicara dengan CVC dan Tebas, orang tersebut harus bertanggung jawab atas situasi yang dialami Barcelona," ujar Romeu.
"Dia telah melihat ke arah lain dan telah bekerja melawan kepentingan klub,” cetus Romeu.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.