TRIBUNNEWS.COM - Paulo Dybala telah menjatuhkan pilihan tim masa depannya setelah meninggalkan Juventus pada bursa transfer musim panas ini.

Kontrak Paulo Dybala bersama Bianconeri akan usang akhir Juni ini.

Juventus tak memiliki keinginan untuk menambah masa bakti pemain yang terkenal dekat dengan Juventini tersebut.

Keputusan Dybala untuk meninggalkan klub asal Turin sempat menjadi bahan perbincangan pendukung setia Juventus.

Baca juga: Berita Milan, Pemain Asli Italia Kurang Satu, Roma Diskon Florenzi, Maldini Temui Agen Hamed Traore

Baca juga: Bernafsu Bikin Inter Milan KW di Liga Inggris, Antonio Conte Rayu Skriniar Jadi Bek Reguler Spurs

Maklum, suporter Bianconeri memang sangat mencintai pemain berjuluk La Joya tersebur, kendati penampilannya dalam dua musim terakhir memang menukik drastis.

Menjadi pertanyaan tentunya ke mana penggawa Timnas Argentina itu akan berlabuh, mengingat sejumlah tim-tim Liga Inggris manruh hati kepadanya.

Untung bagi Inter Milan. Nerazzurri dikabarkan menjadi klub yang diprioritaskan oleh Dybala untuk menjadi pelabuhan bagi karier sepak bola selanjutnya.

Apalagi Inter Milan bisa mendapatkan jasa eks pemain Palermo ini gratisan, alias tak perlu merogoh kocek sama sekali.

Diwartakan oleh pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano, Dybala memilih membelot ke Inter Milan yang tak lain rival utama dari Juventus.

"Paulo Dybala ingin bergabung dengan Inter sebagai prioritas. Obrolan telah berjalan dengan agennya - masih ada sesuatu yang perlu diselesaikan soal gajinya dengan tambahan dan bonus," tulis Fabrizio Romano di media sosial Twitter.

"Negosiasi akan diteruskan dalam beberapa hari ke depan dengan pertemuan baru untuk mencapai kesepakatan penuh," lanjutnya.

Kedatangan Dybala jelas menjadi tambahan besar bagi lini penyerangan La Beneamata.

Sang Attacante akan berduet dengan rekan senegaranya di lini depan, Lautaro Martinez.

Namun ada label baru yang disematkan kepada Inter Milan.

Juara Liga Italia 2021/2022 ini dicap sebagai tempatnya para pembelot.

Bagaimana tidak, sebelum Paulo Dybala, ada aksi serupa yang dilakukan oleh seorang pemain.

Yap, Hakan Calhanoglu juga memutuskan untuk menjadi pembelot.

Dia meninggalkan AC Milan, yang notabene-nya adalah klub sekota Inter Milan.

Hakan Calhanoglu memilih langkah penuh risiko dengan cabut ke Inter setelah kontraknya habis di musim panas lalu.

Kejadiannya hampir mirip dengan Paulo Dybala yang tak mau menambah masa baktinya di Juventus.

Memang bukan hal yang tabu dalam sebuah sepak bola berpindah ke tim yang berada di kompetisi sama.

Namun Serie A merupakan kompetisi yang dihuni tim-tim dengan rivalitas yang snagat kental, baik itu meliputi sejarah, prestasi, suporter hingga budaya menjadi bumbu pemanas.

Apalagi AC Milan, Inter Milan dan Juventus dipandang sebagai tim paling elite di Serie A.

Kepindahan Hakan Calhanoglu dan Paulo Dybala menambah rivalitas dan gengsi dalam derbi di setiap pertandingannya.

(Tribunnews.com/Giri)