Efek Rotasi Brutal Didier Deschamps, Timnas Perancis Tak Berkutik di UEFA Nations League
Les Bleus, julukan Timnas Perancis seakan tak berkutik dalam melakoni perjalanannya di panggung UEFA Nations League edisi kali ini.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Niken Thalia
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Perancis berstatus sebagai juara bertahan di panggung UEFA Nations League 2022.
Hanya saja performa yang diperlihatkan Timnas Prancis tidak selayaknya tim yang berstatus sebagai juara bertahan.
Tim berjuluk Les Bleus itu bahkan seakan tak berkutik dalam melakoni perjalanannya di panggung UEFA Nations League edisi kali ini.
Timnas Prancis malah jadi bulan-bulanan dan kalah bersaing melawan tim seperti Denmark, Kroasia, dan Austria di Grup A.
Tim besutan Didier Deschamps tercatat belum pernah meraih kemenangan dalam empat laga yang dilakoni serta terdampar di dasar klasemen.
Baca juga: Sinyal Peringatan Timnas Perancis Kena Kutukan di Piala Dunia 2022, Ayo Berbenah Les Bleus!
Baca juga: Hasil UEFA Nations League: Prancis Gigit Jari di Kandang, Modric Bawa Kroasia Petik 3 Poin
Timnas Prancis sejauh ini baru mengoleksi dua poin saja, terpaut tujuh angka dari Denmark yang berstatus sebagai pemuncak klasemen.
Dengan menyisakan dua laga, Timnas Prancis terancam gagal lolos ke babak berikutnya.
Baca juga: Fakta Prancis Juara UEFA National League, Kisah Griezmann, Benzema, dan Deschamps Berujung Manis
Situasi pelik tersebut seakan menjadi sinyal bagi Perancis dimana mereka harus segera berbenah memperbaiki performanya.
Apalagi tak kurang dari lima bulan lagi, Perancis yang juga berstatus sebagai juara bertahan akan tampil di panggung Piala Dunia 2022, November mendatang.
Alhasil pembenahan performa wajib dilakukan Timnas Perancis sebelum menyesal di akhir cerita nantinya.
Jika ditelisik lebih dalam, barangkali salah satu penyebab terpuruknya performa Timnas Perancis dalam gelaran UEFA Nations League adalah rotasi brutal Deschamps.
Deschamps selaku juru taktik seakan selalu mencoba resep baru dalam meracik timnya dengan komposisi pemain yang berbeda setiap laga.
Pelatih asli Perancis itu seakan ingin memberi waktu bermain yang merata kepada para pemainnya yang masuk skuat Les Bleus.
Baca juga: Bak Habis Manis Sepah Dibuang, Pemain AC Milan Ini Dapat Warning dari Didier Deschamps
Kualitas merata yang dimiliki skuat Perancis seakan menjadi alasan ideal bagi Deschamps untuk menerapkan rotasi tersebut.
Hal itu terasa wajar mengingat setiap posisi pemain dalam skuat Timnas Perancis memiliki kualitas yang tak kalah bagus antara tim inti dan cadangan.
Sebagaimana misal posisi kiper yang selama ini ditempati Hugo Lloris, kini sudah ada sosok Mike Maignan sebagai pelapisnya.
Bek tangguh seperti Ibrahima Konate, Presnel Kimpembe, Lucas Hernandez, Jules Kounde, hingga Raphael Varane bisa tampil secara bergantian.
Bek sayap juga tak kalah apik dengan keberadaan pemain semacam Theo Hernandez, Benjamin Pavard, hingga Lucas Digne.
Di lini tengah, nama pemain muda semacam Matteo Guendouzi, Aurélien Tchouaméni, hingga Christopher Nkunku menjadi andalan baru skuat Les Bleus.
Karim Benzema dan Kylian Mbappe yang tampil meledak bersama klubnya menjadi duet yang mematikan Timnas Perancis.
Dengan kondisi skuat mewah yang dimiliki Timnas Perancis, nyatanya mereka justru kesulitan meraih kemenangan di panggung UEFA Nations League.
Rotasi brutal yang barangkali diterapkan Deschamps yang selalu rutin mengganti pemain starternya dalam setiap laga bisa jadi penyebabnya.
Seperti saat menelan kekalahan melawan Kroasia, Selasa (13/6/2022) dinihari tadi, Deschamps berani menurunkan Jules Kounde sebagai bek sayap kanan.
Duet Guendouzi dan Kamara di pasang pada pos lini tengah, sementara Rabiot secara tak terduga main di sayap kiri.
Hal itu seakan menunjukkan bahwa rotasi brutal yang diterapkan Deschamps barangkali belum berjalan dengan baik.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)