Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Michael Weiss Bawa Sepakbola Laos Berevolusi Memang Tak Mulus

Pelatih Tim Nasional (Timnas) sepak bola Laos, Hans Michael Weiss menceritakan kisahnya membawa perubahan di negara yang tak memiliki garis pantai itu

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Michael Weiss Bawa Sepakbola Laos Berevolusi Memang Tak Mulus
Tribunnews.com/Alfarizy AF
Pelatih Timnas Laos, Hans Michael Weiss saat konferensi pers sehari jelang pertandingan semifinal kontra Thailand di Piala AFF U-19 2022, Selasa (12/7/2022) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Tim Nasional (Timnas) sepak bola Laos, Hans Michael Weiss menceritakan kisahnya membawa perubahan di negara yang tak memiliki garis pantai itu.

Laos bukanlah negara pertama yang ia tapaki di Asia Tenggara. Michael Weiss, begitu ia disapa, sebelumnya sempat mengarsiteki The Azkals, julukan tim Filipina.

Pertemuan Weiss dengam Timnas Filipina terjadi pada tahun 2011. Kala itu, Weiss mengambil alih The Azkals setelah mendapat rekomendasi dari Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB).

Di bawah kepemimpinan Weiss, Filipina waktu itu sempat menembus ranking tertingginya di FIFA, yaitu 127. Belakangan ranking tersebut dibalap oleh pelatih baru Filipina yang membawa The Azkals naik tiga ranking menjadi 111 pada Mei, 2018.

Tepat 1095 hari ia bertugas untuk The Azkals, pada 15 Januari 2014, Federasi Sepak Bola Filipina secara resmi mengumumkan bahwa kontrak Weiss telah dihentikan dan tak diperpanjang.

Sebelum akhirnya kembali ke Asean, Weiss terlebih dahulu kembali ke Eropa, Weiss sempat menetap sebentar di Rumania, kemudian ia hijrah di negara Afrika Timur, seperti Burundi dan Rwanda.

Berita Rekomendasi

Weiss juga sempat membawa harum nama Mongolia. Pada 18 Januari 2017 ia ditunjuk oleh Timnas Sepak Bola Mongolia sebagai pelatih kepala.

Komite Eksekutif Federasi Sepak Bola Mongolia saat itu mengontrak Weiss dalam jangka waktu satu tahun dan langsung difokuskan untuk memimpin Timnas U-23 untuk kualifikasi AFC U-23 2018.

Setelah tiga tahun, ia meninggalkan posisi kepelatihan Mongolia, Weiss mendapatkan rasa hormat atas perannya dalam mengembangkan sepak bola Mongolia.

Michael Weiss, memulai perjalanan baru bersama Timnas Laos pada tahun 2022. Weiss dipercaya mengisi bangku kepelatihan di semua level usia U-19, U-23, dan senior.

Saat ini Laos menempati ranking 183 FIFA, bukan posisi yang baik, setidaknya Laos berada di atas ranking Brunei Darussalam (190) dan Timor Leste (199).

Perbandingan Kualitas Dengan Negara Tetangga

Michael Weiss membandingkan perkembangan sepak bola di Laos dengan satu diantara tetangganya, Thailand.

"Membandingkan Thailand dan Laos seperti membandingkan La Liga dan Liga Andorra atau San Marino, itupun jika anda tahu," ujar Weiss saat konferensi pers sehari jelang pertandingan kontra Thailand di Semifinal AFF U-19 2022, Selasa (12/7/2022).

"Kalau membandingkan Thailand dengan Laos, perbandingannya sangat jauh. Kami (Laos) mengambil beberapa pemain dari beberapa kota. Mereka tidak memiliki sistem perkembangan pemain muda yang baik," lanjutnya.

Weiss pun mengatakan jika banyak pemain Timnas Laos mulanya adalah pesepakbola jalanan yang tak mengikuti sekolah sepak bola ataupun kursus sejenisnya.

Pelatih berusia 57 tahun itu pun merasa takjub karena kebanyakan pemainnya belajar secara otodidak. Kendati belakangan diketahui mereka sempat memiliki pelatih.

"Mereka pemain sepak bola jalanan. Menarik, karena mereka kurang lebih belajar secara otodidak. Ada pelatih dan sebagaimana, tetapi saya tidak melihat mereka membantu para pemain secara signifikan. Bahkan, mungkin bisa dibilang para pemain tidak diajarkan apa-apa," ungkap Weiss di hadapan awak media.

"Terkadang, saya tidak ingin mengatakan diri saya sebagai superhero, tetapi menurut saya, kami (Laos) melakukan pekerjaan yang baik," lanjutnya.

WEISS BAWA PERUBAHAN 

Pemilik nama lengkap Hans Michael Weiss itu pun mengatakan, ialah yang pertama merombak total pola permainan Laos menjadi sedemikian rupa.

Hemat Weiss, Laos sebelumnya menerapkan permainan yang pasif, cenderung bertahan dan tak percaya diri untuk tampil ofensif.

"Kami yang pertama mengubah cara bermain, di beberapa turnamen sebelumnya, terlihat tim hanya bermain pasif dan diam di belakang. Saya mengatakan kalau masih bermain seperti itu, berarti kalian (pemain) tidak membutuhkan saya karena permainan seperti itu tidak menarik," ujar Weiss, tegas.

"Saya ingin kalaupun kalah, kalahnya dengan terhormat. Beberapa kali kami memang terlalu bermain dan berlari secara naif dalam melakukan tekanan. Jadi, kami melakukam sedikit modifikasi di bagian itu. Menurut saya potensi tim ini sangat besar," lanjutnya.

Lolos Semifinal Piala AFF U-19 2022

Kepada awak media Weiss mengatakan bahwa tugasnya di Laos adalah untuk memperbaiki kinerja tim secara menyeluruh.

Weiss tak berbicara target ataupun stigma yang masih melekat pada Timnas Laos yang memang dapat dikatakan tim underdog di Asean.

"Mengenai underdog, saya tidak terlalu memikirkan itu. Tugas saya adalah terus memperbaiki tim secara keseluruhan," ucap Weiss 

"Di SEA Games kami bermain cukup baik walaupun hasilnya kurang, sementara itu di Piala AFF U-19, kami bermain kurang baik, tetapi hasilnya lumayan baik," lanjutnya.

"Saya harap para pemain bisa mengambil momentum untuk melawan Thailand nanti. Mereka suka bermain melawan Thailand, ada rivalitas di sana," tutur Weiss.

Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh Federasi Sepak Bola Laos (LFF). Mulai dari manajerial hingga fasilitas penunjang.

Sementara ini, setidaknya Weiss memiliki dua pelatih tambahan. Yaitu pelatih kiper dan pelatih kebugaran (fitness) yang keduanya berasal Jerman. Weiss pun dibantu oleh seorang asisten pelatih.

"Saya memiliki dua pelatih tambahan dari Jerman, pelatih kiper dan pelatih kebugaran (fitness) dan juga asisten pelatih," ujar Weiss.

"Menurut saya itu penting karena kami masih tertinggal jauh dari Thailand ataupun Indonesia. Secara fasilitas kami juga masih kalah, kami harus meningkatkan hal itu kalau ingin terus berkembang," ujarnya. 

Laos masuk ke babak semifinal setelah keluar sebagai juara grup B diatas Malaysia, Timor Leste, Kamboja Singapura.

Skuad asuhan Michael Weiss itu berhasil menggulung seluruh lawannya di grup B.

Total poin yang dikoleksi oleh Laos menjadi 12 poin, dengan mencetak delapan gol dan dua kemasukan gol, Laos surplus enam gol pada fase grup.

Pencetak gol terbanyak Laos U-19 ialah Peter Phanthavong yang masih berusia 16 tahun. Peter Phanthavong sejauh ini telah mengoleksi tiga gol di Piala AFF U-19 2022. (Alfarizy AF/M39)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persebaya
11
7
3
1
11
6
5
24
2
Persib
11
6
5
0
19
8
11
23
3
Borneo
11
6
3
2
16
7
9
21
4
Persija Jakarta
12
6
3
3
18
11
7
21
5
Bali United
11
6
2
3
16
9
7
20
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas