TRIBUNNEWS.COM - "Saya selalu ingin seperti Ronaldinho. Hal-hal yang dia lakukan, cara dia menikmati setiap menit di lapangan. Saya terpaku. Saya merasa dia memberi semua orang janji ketika dia bermain: beri saya bola dan saya akan membuat Anda tersenyum," ucap Raphinha saat menggambarkan sosok idolanya, Ronaldinho, dikutip dari Planetfootball.

Raphinha begitu mengidolakan Ronaldinho, pemain yang mentereng sejak era pertengahan 1990 itu.

Ronaldinho adalah atribut lengkap sebagai seorang pesepak bola yang berasal dari Brasil, sama seperti Raphinha.

Baca juga: Kelar Rekrut Raphinha, Waktunya Barcelona Jawab Rasa Penasaran Istri Lewandowski

Bahkan menurut cerita Raphinha, Ronaldinho lahir di tempat di mana ia besarkan, ayah dan pamanya tidak ada yang tidak mengenali Ronaldinho.

"Ronaldinho lahir di komunitas tempat saya dibesarkan, jadi ayah dan paman saya mengenalnya," beber Raphinha.

Raphinha dan Ronaldinho berasal dari distrik Restinga di Porto Alegre, Brasil.

Keduanya tumbuh di era yang berbeda, bermain di lapangan tanah yang kasar di sebuah daerah Varzea, Brasil.

Bagi Raphinha, Ronaldinho adalah idola, teman dan keluarga, hingga pria yang dia anggap sebagai pembawa semangat menuju Barcelona.

Pada satu momen awal musim panas ini, Ronaldinho mendesak Raphinha mengikuti jejaknya, bermain di tanah Spanyol, bersama tim Catalan, Barcelona.

"Saya sangat ingin dia datang," kata Ronaldinho kepada Sport.

"Dia memiliki banyak kualitas dan dia akan sangat cocok dengan sepakbola Spanyol karena karateristik permainannya," sambungnya.

Baca juga: Target Barcelona Selanjutnya Merekrut Pemain Ini Setelah Mereka Mendapatkan Raphinha

Tidak hanya karateristik, tetapi juga kegembiraan yang melekat pada Raphinha.

Sama seperti halnya Ronaldinho di atas lapangan seperti yang diucap Raphinha, "dia akan membuat Anda tersenyum dan membuat lawan menangis".

Momen itu pernah dirasakan oleh Gary Cahill, mantan pemain Chelsea yang kini berseragam Crystal Palace.

Pada Februari 2021, musim pertama Raphinha di Liga Inggris.

Dalam musim tersebut dia kerap merepotkan barisan pertahanan lawan dari pergerakannya.

Di sudut sempit di tepi lapangan, Gary mengadang Raphinha yang hendak menerima bola.

Pemain Brasil tersebut dengan tenang menerima bola, lalu memutarkan badanya dan dengan backheel menggocek bola lalu melewati adangan Gary Cahill.

"Saya bisa mengendalikan (situasi) ini," kata Cahill ketika itu.

Tapi apa yang terjadi, Raphinha justru melewatinya, dan Cahill tidak mampu mengendalikan pemain Brasil tersebut.

Momen berikutnya saat Leeds United melawan Brighton.

Dia melakukan tipu daya muslihat terhadap bek Brighton, Joel Veltman.

Di sisi kiri lawan, Raphinha berhadapan 1vs1 dengan Joel.

Dia menggocek bola dan membingungkan Velntman sebelum lepaskan umpan ke kotak penalti Brighton.

Musim impresifnya dengan Leeds United membawa Raphinha ke timnas Brasil.

Dia tampil dalam 9 caps dan mencetak tiga gol.

Raphinha mampu dengan cepat menarik perhatian Tite dengan olah bola khas pemain Samba.

Momen pada saat membela Brasil yang masih teringat ketika melawan Kolombia.

Dia diadang bek sayap berpengalaman tim papan atas Liga Spanyol, Johan Mojica.

Tapi, dengan gerakan dancer-nya di lapangan membuat Mojica terkecoh dan terjatuh sehingga meloloskan Raphinha.

Magis itulah yang kini dinantikan publik Camp Nou.

Ronaldinho era 2020-an yang sudah dirindukan sejak hengkangnya Neymar ke PSG.

Tak ada lagi pemain asal Brasil yang memiliki magis untuk Barcelona, termasuk ketika Coutinho datang dan diharapkan saat itu.

Coutinho lebih sering menepi karena bermasalah dengan cedera.

"Bagi saya, kehormatan besar untuk bermain di sini. Saya melihat semua yang dilakukan Ronaldinho di Barcelona, lalu Neymar datang," kata Raphinha, dikutip dari Mundo Deportivo.

"Menjadi satu lagi orang Brasil yang datang ke Bara adalah suatu kehormatan dan saya berharap untuk melakukan dari apa yang telah mereka lakukan di sini," jelasnya.

Dari Kaca Mata Kiko Casilla

Kiper Spanyol, Kiko Casilla pernah satu tim dengan Raphinha di Leeds United.

Ia memberikan gambaran bagaimana sosok pemain berusia 25 tahun tersebut.

"Dia adalah pemain yang suka berlatih dan banyak berlatih, dan tendangan bebas adalah sesuatu yang sering dia latih," kata Kiko saat dihubungi Stasiun Radio Catalan RAC1, dikutip dari Football Espana.

"Saya berpendapat bahwa jika dia bermain seperti yang dia lakukan untuk Leeds dan Brasil, dia bisa menjadi pemain yang sangat penting untuk Barcelona," jelas Casilla.

Etos kerja, fleksibilitas dari pergerakannya, serta kontrol bola yang melekat jadi poin plus untuk Raphinha, menurut Casilla.

Raphinha dan Barcelona sudah menemui kesepakatan untuk durasi kontrak lima tahun.

Dengan kehadiran Raphinha, bisa menjadi kebangkitan baru Barcelona era Xavi Hernandez untuk kembali bersaing titel juara.

Xavi memiliki banyak opsi untuk serangan, ditambah dengan Ousmane Dembele, dan Ferran Torres.

(Tribunnews.com/Sina)