TRIBUNNEWS.COM- Di tengah spekulasi bakal pindah ke Barcelona, Cesar Azpilicueta ternyata akhirnya memilih bertahan bersama Chelsea.

Kapten The Blues, Cesar Azpilicueta menandatangani kontrak anyar berdurasi dua tahun, yang membuatnya bertahan di Stamford Bridge sampai 2025.

"Cesar Azpilicueta telah menandatangani kontrak baru dengan Chelsea. Dia melanjutkan kariernya selama satu dekade bersama The Blues setidaknya untuk dua tahun lagi," demikian pernyataan kubu Chelsea.

Kontrak baru Cesar Azpilicueta ini menjadi pukulan bagi Barcelona.

Pasalnya, wing-back timnas Spanyol berusia 32 tahun ini sudah lama menjadi incaran Barcelona.

Bahkan, tim Catalan itu telah mencapai kesepakatan pribadi dengan Azpilicueta sejak Februari 2022.

Namun, Chelsea tak mau melepasnya.

Ini jadi semacam pembalasan dendam lantaran upaya Chelsea menelikung dua pemain incarannya, sama-sama disalip oleh Barcelona.

Kedua pemain yang dimaksud adalah Raphinha, dan Jules Kounde yang kini sudah berseragam Barcelona. 

Pembuktian Raheem Sterling dan Kalidou Koulibaly

Dua pemain baru Chelsea, Raheem Sterling dan Kalidou Koulibaly akan menjadi pusat perhatian pada laga Everton melawan Chelsea.

Raheem Sterling dan Kalidou Koulibaly menjadi sorotan dari fans lantara Everton tanpa sejumlah pemain pilar.

Ini akan menjadi semacam audisi bagi dua pemain anyar Chelsea, Raheem Sterling dan Kalidou Koulibaly.

Laga perdana Liga Primer kontra Everton di Stadion Goodison Park, Liverpool, Sabtu (6/8) akan menjadi audisi dua pemain anyar Chelsea, Raheem Sterling, dan Kalidou Koulibaly.

Sterling datang dengan harga 47,5 juta pound setelah tujuh tahun yang sukses di Manchester City.

Pencapaiannya berupa 131 gol dan 94 assist dalam 337 pertandingan, serta memenangi lima medali kompetisi utama, yaitu empat Premier League dan satu Piala FA.

Dia diharapkan bisa jadi pengganti Romelu Lukaku di lini depan Chelsea, setelah bomber Belgia itu dipinjamkan ke Inter Milan.

Namun, banyak yang meragukan ketajaman Ster di The Blues.
Salah satu yang skeptis adalah pengamat sepak bola, Gary Neville.

Mantan pemain Manchester United ini meyakini Sterling akan menghadapi kesulitan di klub barunya, seiring dengan kesulitan Chelsea mendatangkan pemain incarannya.

"Dia akan merasa lebih sulit di Chelsea, jauh lebih sulit, karena dia bermain di tim yang baru, bukan bermain dengan tim yang familiar," kata Neville kepada saluran YouTube The Overlap.

Namun, sejauh ini penampilan Sterling terbilang cukup menjanjikan selama uji coba pra-musim.

Dari tiga kali uji coba, dia mengemas sebiji gol di laga terakhir saat Chelsea mengalahkan Udinese 1-3.

Rapornya kontra Everton juga terbilang lumayan. Dari 20 laga saat membela Liverpool, dan Manchester City, Ster mempersembahkan 13 kemenangan, enam seri, dan hanya sekali kalah, dengan sumbangan lima gol, serta tiga assists.

Jadi, sekali pun dinilai bakal melempem, setidaknya Ster punya modal bagus di laga debut kompetitifnya bersama Chelsea.

Dan bukan tak mungkin, penyerang Inggris berusia 27 tahun ini akan termotivasi untuk membungkam mereka yang meragukannya.

Dikutip dari situs Whoscore, Ster kemungkinan dipasang sebagai penyerang sayap kiri di samping Mason Mount di kanan, dengan Kai Havertz sebagai ujung tombak dalam formasi 3-4-2-1.

Di lini belakang, pemain anyar Koulibaly, yang baru didatangkan dari Napoli akan berpartner bersama duo bek senior Thiago Silva, dan Cesar Azpilicueta.

Koulibaly sudah lama jadi incaran The Blues.

Pemain yang sempat jadi ikon Napoli karena penampilannya yang konsisten di lini belakang ini, didatangkan dengan mahar 32 juta pound.

Di atas kertas, trio Koulibaly-Silva-Azpilicueta akan jadi tembok yang sulit ditembus para penyerang lawan.

Ditambah lagi di belakangnya di bawah mistar kokoh berdiri kiper terbaik FIFA 2021, Benjamin Mendy.

Bagi pelatih Everton, Frank Lampard, melawan Chelsea di laga pembuka adalah sebuah mimpi buruk.

Mantan gelandang kenamaan The Blues ini mengaku kondisi timnya belum terlalu siap untuk langsung menghadapi tim yang musim lalu berada di peringkat tiga Liga Primer ini.

The Tofees musim ini kehilangan pemain bintangnya, Richarlison yang menyeberang ke Tottenham Hotspur.

Sementara sang mesin gol, Dominic Calvert-Lewin absen karena cedera, dan harus minggir selama enam pekan.

"Ini akan menjadi laga pembuka yang sangat sulit," Lampard mengakui dalam konferensi pers pra-pertandingan, kemarin.
"Chelsea selalu menjadi lawan yang tak menyenangkan, karena mereka punya skuat yang berkualitas, dan pelatih berpengalaman."

Musim lalu, Everton harus berjuang untuk bisa lolos dari jerat degradasi. Mereka akhirnya selamat setelah hanya terpaut empat poin dari Burnley yang terdegradasi.

Celakanya lagi, di laga malam nanti, beberapa pemain andalan Everton juga tak bisa diturunkan.

Salomon Rondon terkena hukuman main, sedang Tom Davies, Andre Gomes, dan Andros Townsend masih menepi karena cedera, dengan Seamus Coleman masih dalam pemulihan.

Jelas, ini bukan kondisi ideal untuk bertempur melawan pasukan The Blues.

Musim lalu, Everton menekuk Chelsea 1-0 di Goodison Park lewat gol Richarlison memanfaatkan assist dari Demarai Gray.

Sebelumnya di Stamford Bridge mereka juga bisa menahan imbang tim dari London itu dengan skor 1-1.

Di kubu Chelsea, Thomas Tuchel bisa leluasa memilih para pemain terbaiknya.

Pasalnya, tim secara keseluruhan dalam kondisi bugar, perkecualian adalah Timo Werner yang kurang fit, dan kabarnya sedang dalam negoisasi dengan sejumlah klub untuk hengkang. (Tribunnews/den)