Berbau Judi, Arema FC dan PSIS Semarang Hentikan Kerja Sama dengan Sponsor Situs Online
Klub Liga 1 Indonesia, Arema FC dan PSIS Semarang menghentikan kerja sama dengan situs online yang berbau judi.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Klub Liga 1 Indonesia, Arema FC dan PSIS Semarang menghentikan kerja sama dengan situs online yang berbau judi.
Diketahui, Indonesia Police Watch (IPW) meminta kepolisian agar menangkap dan memproses orang-orang yang terlibat pada masuknya rumah judi untuk mensponsori klub-klub sepak bola di Indonesia.
Arema FC dan PSIS Semarang pun langsung mengambil tindakan untuk menghentikan kerja sama.
Baca juga: Fakta Hasil Persebaya vs PSIS di BRI Liga 1: Gol Roket Marselino Putus Puasa Kemenangan Bajul Ijo
Respon Arema FC
Arema FC mendukung langkah banyak pihak untuk melakukan upaya penertiban dan pengawasan situs yang diduga kuat berbau judi.
Klub asal Malang tersebut mengucapkan minta maaf.
“Kami sampaikan permohonan maaf dan perlu kami tegaskan bahwa salah satu sponsor kami sejak awal kami sampaikan bahwa etentitasnya sebagai situs sepakbola nasional."
"Dan untuk sharing informasi tentu dibutuhkan,“ ungkap Manager Bisnis Yusiral Fitriandi dikutip dari aremafc.com Selasa (23/8/2022).
Menurut Inal panggilan akrab Yusrinal, pihaknya bukan pengelola situs tersebut.
Maka dari itu, pihak Arema FC tidak memiliki kewenangan dan tanggung jawab besar atas kebijakan redaksi juga isi konten yang terkait dengan situs tersebut.
“Kita sangat menghormati ada pihak yang melaporkan konten situs tersebut yang dianggap melanggar norma hukum."
"Dan kami tentunya perlu menjelaskan posisi kami, hanya sebagai pihak yang ditawarkan untuk bekerjasama iklan,” kata Yusiral Fitriandi.
Pihak Arema FC pun mengambil tindakan untuk mengakhiri kerja sama.
“Kita pertimbangkan untuk melakukan pemutusan kontrak untuk menghargai proses hukum yang berjalan."
"Sekaligus kami akan mulai menurunkan materi iklan yang sebelumnya terpasang,” tambah Yusiral Fitriandi.
Respon PSIS Semarang
Menurut Manajer Tim PSIS, Wisnu Adi, kerja sama antara PSIS dengan Skor 88 News merupakan kerja sama dengan portal berita, bukan dengan portal judi.
“Kami kerja sama dengan portal berita online, bukan dengan portal judi seperti yang saat ini ramai."
"Dalam pasal-pasal kerja sama juga dengan jelas disebutkan bahwa PSIS tidak bertanggung jawab terhadap isi berita dan konten yang ada dalam portal berita tersebut."
“Menyikapi yang saat ini tengah gaduh, maka kami per hari ini, Skor 88 News kami takedown dari logo yang menempel di jersey latihan,” kata Wisnu Adi, dikutip dari psis.co.id, Selasa (23/8/2022).
Mewakili manajemen PSIS, Wisnu Adi juga menyampaikan komitmennya untuk mengakhiri kerja sama dengan Skor 88 News yang ditengarai sebagai portal judi.
“Kami dari awal juga komitmen bahwa PSIS kerja sama dengan portal berita online, bukan dengan portal judi dan kami juga putuskan bahwa PSIS telah membatalkan kerja sama dengan Skor 88 News yang ditengarai sebagai portal judi,” tegas Wisnu.
Manajemen PSIS juga meminta maaf atas kegaduhan yang telah terjadi dalam pemberitaan akhir-akhir ini.
“Atas nama manajemen PSIS, kami juga memohon maaf jika terjadi kegaduhan akhir-akhir ini karena ramainya pemberitaan mengenai hal tersebut,” pungkas Wisnu.
Baca juga: Jadwal BRI Liga 1 2022 Pekan 6: Potensi Debut Luis Milla di Persib, Arema & Persija Main Kandang
Respon PSSI
Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Yunus Nusi mengatakan bahwa selama ini PSSI dan PT LIB tidak ikut bekerja sama dengan yang dilakukan antara klub dan situs online tersebut.
Jika kerja sama tersebut dianggap meresahkan maka PSSI dalam waktu dekat akan mengundang klub-klub tersebut.
"Kami akan mengundang klub-klub yang dilaporkan tersebut, dan apabila ternyata ini diduga kuat melanggar etis bahkan melanggar hukum tentu kami akan memanggil karena mereka adalah anggota kami dan akan kami mintai klarifikasi." kata Yunus Nusi.
Yunus menambahkan, secara umum PSSI akan mengambil sikap menyarakan untuk mengambil langkah terbaik, karena prinsipnya sepak bola itu untuk semua dan harus membahagiakan.
"Tidak boleh sepak bola itu meresahkan. Jadi dipastikan para anggota kami untuk mengambil langkah terbaik. Sebelum ada hal-hal yang meresahkan Saya sarankan agar dihentikan dulu kerja sama itu," pungkas Yunus Nusi dikutip dari situs pssi.org Selasa (23/8/2022).
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.