Sandro Tonali & Ismael Bennacer: Revolusi Lini Tengah AC Milan Lupakan Franck Kessie
Kehilangan Franck Kessie yang memutuskan untuk hengkang ke Barcelona nyatanya tak memberi efek berarti bagi AC Milan di musim ini.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Kemampuan passing dan dribel Tonali membuat aliran bola di lini tengah menjadi lebih encer.
Tonali dapat membantu Milan keluar dari pressing lawan ketika menerima bola di kedalaman.
Baca juga: David Moyes Marah Kepada Pengendali VAR Karena Gol Pemainnya Dianulir Sehingga West Ham Kalah
Sejauh ini, Tonali sebagai gelandang memiliki akurasi passing yang apik, yakni ada di angka 87.6 persen.
Tak cuma itu, progresi umpan lambungnya juga mentereng yaitu di angka 15.11, ia hanya kalah dari gelandang Inter Milan, Marcelo Brozovic.
Kemampuan bertahan dan etos kerja Tonali juga sepantasnya mendapatkan pujian, ia menjadi penghalau serangan lawan dari lini tengah. Pioli yang sering bermain pragmatis bagi mengandalkan kinerga gelandangnya dalam urusan bertahan.
Catatan pressures Tonali berada di angka 19.12 per pertandingan, sedangkan catatan blocks eks pemain Brescia ini berada di angka 2.14 per pertandingan.
Tonali begitu ngotot dalam bermain, ia tak pernah berhenti berlari untuk mengalirkan bola dari tengah, sang pemain juga tak lupa akan tugasnya membantu Milan dalam bertahan.
"Jika bisa memiliki kemampuan para legenda, aku akan jadi pemain yang sempurna. Kupikir aku punya kesamaan dengan Pirlo,"
"Namun, aku pun selalu ngotot dalam bermain. Jadi, aku juga punya sedikit Gattuso dalam diriku," kata Tonali dilansir Football Italia.
Pioli memang pantas sumringah, kedalaman skuat Milan di lini tengah tak perlu diragukan lagi, ia juga memiliki satu regista handal untuk mendongkrak efisiensi skema yang diusungnya.
Keserbabisaan Ismael Bennacer
Ismael Bennacer adalah jawaban saat Milan membutuhkan keseimbangan dan kreatifitas permainan.
Pemain berdarah Aljazair tersebut memiliki karakter permainan ofensif dan apik dalam hal mengatur tempo serangan.
Bennacer di Milan bermain sebagai penghubung antara lini tengah dan depan, ia kerap turun menjemput bola kemudian melakukan progresi ke depan dengan umpan-umpan pendek dan melakukan dribel untuk menerobos lini tengah lawan.