Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Milan Bukan Badut Liga Champions, Pioli Bandingkan Rossoneri dan Chelsea, Saelemaekers: Kami Kuat!

Meski meraih hasil seri lawan Salzburg, AC Milan juga menunjukkan kalau mereka bukan badut yang cuma bisa jadi penggembira di Liga Champions

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Milan Bukan Badut Liga Champions, Pioli Bandingkan Rossoneri dan Chelsea, Saelemaekers: Kami Kuat!
JOE KLAMAR / AFP
Pemain depan AC Milan Belgia Alexis Saelemaekers (tengah) mencetak gol melewati kiper Salzburg Philipp Koehn selama pertandingan sepak bola Grup E Liga Champions FC Salzburg v AC Milan pada 6 September 2022, di Salzburg, Austria. 

Milan Bukan Badut Liga Champions, Pioli Bandingkan Rossoneri dengan Chelsea, Saelemaekers: Kami Kuat!

TRIBUNNEWS.COM - Hasil imbang 1-1 yang diraih AC Milan di kandang RB Salzburg pada matchday pertama fase Grup E Liga Champions 2022, Rabu (7/9/2022) banyak dianggap sebagai sebuah cela.

Beberapa komentar di media sosial bahkan mencemooh, Milan, sang juara bertahan Serie A Liga Italia, kembali menunjukkan kalau rossoneri berbakat menjadi 'badut' di ajang Liga Champions.

Memori musim lalu di mana AC Milan tak lolos fase grup Liga Champions -cuma jadi penggembira dengan menempati posisi juri kunci di klasemen grup- kembali menggelayut.

Baca juga: Milan Bungkam Inter, Calhanoglu Kena Mental, Leao Mau Bertahan Tapi Minta Gaji Setara Vlahovic

Baca juga: Mario Balotelli Ingin Kembali ke AC Milan, Yacine Adli Si Mozart yang Tersisih di Rossoneri

Tapi kenyataannya, Liga Champions musim ini benar-benar berbeda, dari sisi persaingan maupun dari sisi kekuatan AC Milan sendiri.

RB Salzburg, lawan AC Milan semalam, bukan lah tim sembarangan. Musim lalu, mereka menjadi satu di antara sedikit tim yang tak terkalahkan di laga kandang pada ajang Liga Champions, termasuk melawan Bayern Muenchen.

Selain itu, AC Milan juga menunjukkan kalau mereka bukan badut yang cuma bisa jadi penggembira.

Berita Rekomendasi

Statistik yang dilansir OptaPaolo menunjukkan, AC Milan mendominasi jalannya pertandingan dengan catatan 65,1 persen penguasaan bola.

Persentase penguasaan bola itu adalah rasio tertinggi AC Milan di Liga Champions setidaknya sejak musim 2003/2004 silam.

Baca juga: Fofana Ngelawak Saat Chelsea Keok di Liga Champions, Mirip Harry Maguire, Tuchel: Salahkan Saya

Milan bahkan hampir saja menang jika peluang Rafael Leao pada menit akhir berhasil menjadi gol. Sayng peluang itu mentah dan skor tetap imbang 1-1.

Pelatih AC Milan, Stefano Pioli, mengaku, memang menyesali hasil imbang ini, di mana rossoneri seharusnya bisa memanfaatkan peluang besar untuk menang.

Namun, di sisi lain, Stefano Pioli menyebut permainan AC Milan, cukup, meski bukan penampilan terbaik mereka.

Stefano Pioli juga menyinggung soal kekalahan yang diterima Chelsea dari Dinamo Zagreb 0-1. Hasil ini, kata dia, menunjukkan kalau tidak ada pertandingan mudah di Grup E.

Baca juga: Harga Rafael Leao Layak Rp 5,9 Triliun di Milan, Chelsea Belum Menyerah, Pioli: Dia Tak Bikin Onar

Gelandang Salzburg Dijon Kameri dan bek AC Milan Ismael Bennacer bersaing memperebutkan bola selama pertandingan Grup E Liga Champions FC Salzburg v AC Milan pada 6 September 2022.
Gelandang Salzburg Dijon Kameri dan bek AC Milan Ismael Bennacer bersaing memperebutkan bola selama pertandingan Grup E Liga Champions FC Salzburg v AC Milan pada 6 September 2022. (JOE KLAMAR / AFP)

Milan, sirat Stefano Pioli, menunjukkan mentalitas sangat baik -jauh dari kata badut- hingga mampu menyamakan kedudukan lewat Alesis Saelemaekers.

"Ini hasil yang bagus dengan performa yang cukup, tapi bukan performa level tinggi. Jika Anda tidak mengangkat level kualitas dan tempo, itu akan membawa bahaya. Kami pulih dari awal yang buruk, mereka memulai dengan lebih baik, kami harus melakukan yang lebih baik."

“Ini adalah pertandingan yang sulit dan kami berjuang keras melawan lawan yang kuat, kami menginginkan kemenangan, tetapi kami (seharusnya) bisa melakukannya dengan lebih baik,” kata Stefano Pioli kepada Sky Sport Italia.

"Para pemain tahu kapan mereka melakukannya dengan baik. Hari ini, terutama di awal, kami selalu berada di urutan kedua dalam penguasaan bola dan Salzburg mampu melakukan serangan balik yang cepat. Mereka menciptakan situasi berbahaya, begitu juga kami, tetapi kami tidak cukup tajam dalam menguasai sentuhan akhir," jelasnya.

“Saya pikir kami terlalu lambat dalam konstruksi, karena Salzburg tidak menekan agresif seperti yang kami kira dan kami bisa menciptakan lebih banyak peluang dengan mengubah serangan. Saya ingin melihat tim lebih kompak, tidak terlalu tegang dan itu akan memungkinkan kami untuk bermain lebih banyak di separuh lapangan mereka."

Gelandang AC Milan Brahim Diaz melompat ketika kiper Salzburg dari Swiss Philipp Koehn (Bawah) melakukan penyelamatan selama pertandingan Grup E Liga Champions FC Salzburg v AC Milan pada 6 September 2022.
Gelandang AC Milan Brahim Diaz melompat ketika kiper Salzburg dari Swiss Philipp Koehn (Bawah) melakukan penyelamatan selama pertandingan Grup E Liga Champions FC Salzburg v AC Milan pada 6 September 2022. (JOE KLAMAR / AFP)

Milan memiliki 65,1 persen penguasaan bola atas Salzburg, tetapi pada akhirnya tidak menciptakan banyak peluang mencetak gol yang jelas.

“Kami menderita dalam serangan balik karena saya pikir kami tidak melakukan transisi dengan benar dan mereka selalu menekan bek sayap kami dengan seorang gelandang. Saya pikir itu bukan karena mereka menekan kami di lini tengah dan lebih karena kami tidak bergerak cukup cepat, tidak memilih umpan yang tepat," kata Stefano Pioli.

Dia juga menyinggung hasil mengejutkan yang diraih Chelsea saat kalah 0-1 dari Dinamo Zagreb, berkat gol Mislav Orsic.

Hasil itu membuat wakil Kroasia itu secara mengejutkan berada di puncak grup E Liga Champions ini disusul Milan dan Salzburg, serta Chelsea di posisi juru kunci.

Bagi Stefano Pioli, hasil ini menunjukkan, Milan berada di grup sulit. Semua tim punya kesempatan menang. 

Hasil seri Milan melawan tim yang mampu menahan imbang Bayern Muenchen, adalah hasil yang sama sekali menunjukkan cela atau bahkan sampai melabeli Milan sebagai badut Liga Champions.

“Hasil di Zagreb sejujurnya mengejutkan, tetapi itu harus mengajari kita semua bahwa dalam sepak bola tidak ada pertandingan yang mudah. Kami tahu Salzburg adalah tim yang tangguh, mereka tidak terkalahkan di kandang musim lalu di Liga Champions, bahkan melawan Bayern Munich,” kata Stefano Pioli.

Baca juga: Milan Bungkam Inter, Calhanoglu Kena Mental, Leao Mau Bertahan Tapi Minta Gaji Setara Vlahovic

Saelemaekers: Kami Kuat dan Harus Kuat di Eropa!

Pemain depan AC Milan Belgia Alexis Saelemaekers (tengah) mencetak gol melewati kiper Salzburg Philipp Koehn selama pertandingan sepak bola Grup E Liga Champions FC Salzburg v AC Milan pada 6 September 2022, di Salzburg, Austria.
Pemain depan AC Milan Belgia Alexis Saelemaekers (tengah) mencetak gol melewati kiper Salzburg Philipp Koehn selama pertandingan sepak bola Grup E Liga Champions FC Salzburg v AC Milan pada 6 September 2022, di Salzburg, Austria. (JOE KLAMAR / AFP)

Pada laga matchday pertama Grup E Liga Champions itu, AC Milan sempat tertinggal duluan dari RB Salzburg lewat gol yang dicetak Noah Okafor pada menit ke-28.

Namun Milan menyamakan kedudukan lewat pemain sayap mereka, Alexis Saelemaekers pada menit ke-40.

Gol Saelemaekers itu buah kerjasama dari Charles De Ketelaere dan Rafael Leao yang berujung dengan sebuah assit cut-back berbahaya yang dituntaskan Saelemaekers lewat sebuah tendangan terukur ke gawang lawan.

Tendangan itu kembali membuka keran gol Alexis Saelemaekers di ajang Liga Champions.

“Saya senang dengan gol itu, itu adalah pertandingan yang intens. Kami memiliki permainan yang bagus. Di Eropa, sepak bola berbeda dimainkan, tetapi kami kuat dan kami juga harus kuat di Eropa,” katanya saat diwawancar Sky Sport Italia dilansir MilanNews.

Baca juga: Liverpool Hampir Kalah dari Everon, Nunez Melempem Seusai Ditabok Klopp? Benarkah Coady Offside?

Tentang penampilannya di laga tersebut, pemain asal Belgia itu menyebut kini berada dalam kondisi sangat baik.

“Pada awalnya agak sulit, tetapi sekarang saya merasa baik. Saya berharap bisa terus seperti ini,” kata dia.

Tentang target Liga Champions, Alexis Saekemaekers enggan berbicara terlalu jauh. Menurutnya, Milan fokus untuk menghadapi satu demi satu laga yang akan mereka jalani.

 “Mari kita pikirkan satu pertandingan pada satu waktu dan kemudian lihat ke mana kita akan pergi. Kami ingin melakukan sesuatu yang baik,” kata dia. (oln/SM/MilanNews/Sky)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas