Pemain Ajax Pindah ke Banyak Klub, Cuma Manchester United yang jadi Sasaran Amarah
Keputusan Manchester United mendatangkan Antony membuat Ajax marah besar selama melakukan bisnis di bursa transfer musim panas lalu
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Manchester United dan Ajax Amsterdam menjadi beberapa tim yang mendapat sorotan selama bursa transfer dibuka.
Pasalnya, Ajax Amsterdam dan Manchester United kerap terlibat dalam perpindahan pemain dan bahkan pelatih.
Sebagaimana diketahui, Erik Ten Hag merupakan pelatih Ajax Amsterdam sebelum hijrah ke Manchester United.
Baca juga: Kekompakan Real Madrid dan Manchester United Lewat Gol Rumit Hazard dan Antony
Demikian pula dengan beberapa pemain anyar MU musim ini.
Pemain seperti Lisandro Martinez dan Antony akhirnya mengikuti jejak Ten Hag untuk bermain di Manchester United.
Di luar kedua pemain itu, Ajax sebenarnya kehilangan cukup banyak pemain di bursa transfer tahun ini.
Andre Onana, Nico Tagliafico, Noussair Mazraoui, Ryan Gravenberch dan Sebastien Haller menjadi beberapa contoh pemain yang meninggalkan klub tersebut.
Bayern Munchen juga sejatinya mendapatkan dua mantan pemain Ajax.
Gravenbach dan Mazraoui memutuskan untuk bergabung bersama Die Roten pada musim ini.
Sedangkan Andre Onana bergabung dengan Inter Milan di Liga Italia.
Meski demikian, cuma Manchester United yang menjadi sasaran kemarahan Ajax Amsterdam.
Juara bertahan Liga Belanda itu tak senang dengan pendekatan frontal yang dilakukan Setan Merah untuk mendatangkan Antony.
Pasalnya, penawaran gila-gilaan Manchester United datang di ujung bursa transfer musim panas lalu.
Itu membuat Ajax tak bisa mencari pengganti Antony yang sebenarnya menempati pos wing kanan.
Ajax sebenarnya ingin mempertahankan sang pemain.
Akan tetapi, Antony membuat situasi tambah sulit dengan melakukan protes dan mogok latihan.
Hal tersebut membuat Ajax tak memiliki banyak pilihan kecuali melego Antony ke MU.
"Manchester United datang di saat yang tidak tepat," ungkap Direktur Olahraga Ajax, Gerry Hamstra dikutip dari laman Daily Mail.
"Beberapa hari jelang bursa transfer berakhir situasinya semakin buruk bagi Ajax."
"Sangat sulit bagi kami membuat manajer baru dengan skuad yang mengalami banyak perubahan."
"Kami berpikir kami kehilangan terlalu banyak pemain utama yang selalu menghiasi starting eleven."
"Kami memiliki musim panas yang berbeda dari prakiraan," sambungnya.
(Tribunnews.com/Guruh)