Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Strategi “Bunglon” Shin Tae-yong

Banyak faktor yang menyebabkan Indonesia terakhir mampu meraih kemenangan enam kali berturur-turut.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Strategi “Bunglon” Shin Tae-yong
Istimewa
Wina Armada Sukardi 

Oleh Wina Armada Sukardi

Analis sepak bola

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia di bawah kepelatihan Shin Tae-yong (STY), dalam enam pertandingan terakhir berturut-turut menorehkan kemenangan. Dalam Penyisihan Piala Asia, Indonesia melibas Nepal 7-0.

Kemudian dalam Penyisihan Piala Asia U20 Indonesia melumat semua lawan-lawannya. Timor Leste dihajar pasukan Indonesia dengan skor 4-0, dan kemudian Indonesia membantai Hongkong 5 - 1. Pada akhir penyisihan Indonesia membenamkan Vietnam 3 -2. Indonesia pun lolos ke Piala U20 Asia.

Terakhir dalam dua pertandingan FIFA Match Day yang panas, Indonesia selalu “memakan” Curacao dengan 3 -2 dan 2- 1. Pada kedua pertandingan itu, terutama pertandingan terakhir, Curacao bermain kasar. Jika wasit lebih jeli , sudah layak ada tiga pemain Curacao lagi yang kena kartu merah.

Banyak faktor yang menyebabkan Indonesia terakhir mampu meraih kemenangan enam kali berturur-turut. Kendati begitu, dari sekian banyak faktor itu, ada satu faktor yang menonjol, yakni strategi bunglon dari STY.

Strategi Bunglon
Apa itu strategi “bunglon?” Istilah itu diambil dari nama binatang bernama bunglon. Dalam bahasa Ingris disebut chamaeleon. Bunglon yang panjangnya rata-rata 5, 5 cm memiliki kemampuan mengubah warna kulitnya untuk beradaptasi dengan lingkungan. Perubahan warna kulit dapat mengikuti warna di sekitar lingkungannya dan juga berdasarkan “suasana hati” si bunglon sendiri.

Warna yang dipantulkan tergantung pada warna ruang lingkungan sekitarnya, sehingga mempengaruhi pigmen atau warna asli kulit bunglon yang terlihat mata manusia atau hewan yang melihat bunglon tersebut.

Berita Rekomendasi

Selain itu, bunglon memiliki keunikan pada matanya, yaitu matanya yang bisa bergerak ke arah berbeda di satu waktu. Hal ini membuat bunglon bisa memindai kondisi sekelilingnya dengan cepat tanpa perlu menggerakkan kepalanya.

Pendek kata, bunglon dapat mengubah diri untuk menipu lawan dan mangsanya serta memiliki “pengawasan” mata yang menyeluruh. Nah, STY nampaknya kiwari (kini) lebih banyak menerapkan strategi bunglon, terutama menghadapi lawan-lawan yang lebih tangguh.

Setelah menghadapi Timor Leste, waktu menghadapi Hongkong di penyisihan U20 , STY mengganti seluruh pemain, kecuali dua orang saja yang dia pertahankan. Keduanya adalah Cahya Supriyadi di posisi kiper, dan Rahmat Beri Santoso sebagai winger kiri. Tak ada lagi nama-nama pemain seperti Marselino Ferdinan, Hokky Caraka maupun Arkhan Fikri.

Adapun sembilan pemain yang dimasukkan yang sebelumnya menduduki bench kala Indonesia melumat Timor Leste 4-0. Diantaranya adalah Barnabas Sobor, Alfriyanto Nico dan Rabbani Tasnim.

Saat melawan Vietnam kembali nama-nama pemain intinya diturunkan lagi. Dengan begitu Vietnam tidak dapat memantau kekuatan tim Indonesia, apalagi mempelajari pemain-pemain tertentu dari Indonesia. Hasilnya Indonesia menang 3 -2.

Dari Formasi Sampai Pemain
Strategi bunglon pada intinya melakukan sejumlah perubahan dan pertukaran dari pertandingan ke pertandingan.Perubahan itu mencakup tiga hal: perubahan pemain, formasi dan strategi itu sendiri.

Strategi bunglon ini sangat kentara dipakai manakala Indonesia melawan Curacao. Menghadapi kesebelasan yang peringkatnya berbeda 71 itu, STY mengecoh mereka mengandalkan strategi bunglon.

Pada pertandingan pertama pelatih asal Korea Selatan itu menggunakan formasi 3-4-3-1. Di laga kedua ini skuad Garuda mengubahnya lebih memakai formasi 4-2-3-1.
Formasi ini juga yang dipakai Timnas Indonesia saat berlaga di Kualifikasi Piala Asia 2022.

Sewaktu awal-awal menangani kesebelasan Indonesia, melawan tim kuat STY cenderung menerapkan formasi bertahan 5-2-3. Indonesia hanya mengandalkan serangan balik. Waktu itu STY belum terlalu mengenal dan “hafal” peta persepakbolaan Indonesia, di samping belum juga menemukan pemain-pemain handal, khususnya pada posisi penyerang tengah.

Setelah sekitar dua tahun, STY sudah memahami peta persepakbolaan Indonesia. Sebaliknya pemain Indonesia juga sudah memahami filosofi sepak bola STY. Apalagi seiring dengan waktu STY sudah pula menemukan striker-striker andal di Indonesia. Sejak itu mulailah STY mempermainkan strategi bunglonya.

Dia mengubah formasi kesebelasan sekaligus merotasi para pemainnya , atau kalau pun ada pemain yang sama, posisi pemain itu sering diubahnya. Pemain sering diletakan pada “posisi bayangan” atau semu, membuat lawan sering terkecoh. Misalnya penyerang ditarik agak mundur menjadi pemain tengah, sehingga lawan yang ingin mengawalnya membuka ruang bagi pemain Indonesia.

Kala menghadapi Curacao di laga pertama, jelas ada beberapa pemain tampil apik. Sebut saja Marc Klok. Pemain ini berhasil mengatur irama permainan kesebelasan Indonesia kala itu, bahkan ikut menyumbangkan satu gol pertama untuk Indonesia.

Sebagai pemain yang tampil bagus, tentu dia menjadi perhatian dari pelatih lawan. Pastilah pelatih lawan sudah membuat perhitungan bagaimana meredam Marc Klok agar tidak efektif. Tapi pada pertandingan kedua, Marc Klok justru sama sekali tidak diturunkan STY. Walhasil lawannya menjadi tertipu. Curacao menjadi frustasi, main kasar dan akhirnya keok 1-2 dari Indonesia.

Manfaat Stretegi Bunglon
Strategi bunglon jika diterapkan dengan jitu, memberikan segudang manfaat. Pertama, pihak lawan tidak dapat menditeksi peta kesebelasan kita. Berbeda dengan formasi “konvensional” yang dapat mudah terbaca lawan, pada strategi bunglon lawan menjadi bingung harus menghadapi kesebelasan yang memakai strategi bunglon.

Kedua, seperti bunglon dalam kehidupan nyata sehari-hari yang dapat mengecoh mangsa dan lawannya, strategi bunglon juga dalam sepak bola berguna untuk mengecoh lawan. Adanya strategi bunglon membuat persiapan lawan menghadapi kesebelasan yang menerapkan strategi bunglon menjadi kacau balau. Itulah sebabnya gawang Curacao hanya dalam waktu tiga menit sudah berhasil dibobol Indonesia.

Ketiga, strategi bunglon dapat segera menangkap pola-pola yang diterapkan lawan, sekaligus dengan kelemahannya. Dengan begitu kita pun dapat menghadapinya dengan strategi yang lebih jitu.

Keempat, strategi bunglon bagus juga untuk merotasi pemain agar dapat beristirahat tanpa lawan mengetahui maksud sebenarnya dari rotasi yang dilakukan. Lawan bakal mengira pemain yang “diistirahatkan” lantaran memang menyesuaikan dengan strategi yang akan diterapkan. Mereka dibuat terkecoh pemain yang diistirahatkan memang untuk menyimpan tenaganya.
Dengan kata lain, strategi bunglon untuk menipu lawan sehingga bingung sekaligus “menerkamnya” ketika mereka dilanda kekacauan.

Syarat Penerapan Strategi Bunglon
Untuk menerapkan strategi bunglon sebenarnya bukan perkara mudah. Kualitas antara pemain secara umum harus merata. Jika pun ada perbedaan, tidaklah boleh memiliki gradasi yang besar. Hal ini lantaran semua pemain harus siap dan mampu dimainkan kapan saja. Lawan siapa saja. Dengan kata lain, perlu ada stock pemain yang memadai.

Di kesebelasan Indonesia, STY kiwari (kini) sudah memiliki stock itu. Rata-rata pemain yang dipilihnya telah berada pada level permainan yang relatif sama. Kalaupun ada perbedaan, tidaklah begitu signifikan. Maka STY dapat leluasa menerapkan strategi bunglonnya.

Syarat berikutnya, kita perlu punya materi pemain yang baik di segala sektor. Ini agar pemakaian strategi bunglon tidak menjadi pincang dan justeru menjadi titik lemah kesebelasan sendiri serta dapat menjadi bumerang.

Di lihat dari kesebelasan Indonesia, STY sudah leluasa memilih anak-anak asuhnya. Di depan yang sebelumnya Indonesia kekurangan striker, kini STY malah punya beberapa opsi.

Selanjutnya, untuk memainkan strategi bunglon, para pemain dituntut memiliki fisik yang kuat, kokoh dan prima. Sebelum ditangani STY sebenarnya secara teknikal, Indonesia juga sudah lumayan. Hanya saja fisiknya buruk minta ampun. Mereka hanya kuat bermain baik selama 45 menit saja. Selepas itu, tidak mampu konsentrasi apalagi mengembangkan permainan.

Makanya pada babak kedua sebelum ditangani STY umumnya jelas terlihat stamina mereka melorot tajam sehingga seperi tidak dapat bermain sepak bola lagi.

Di tangan STY kelemahan fisik itu sudah mulai diperbaiki. Walaupun belum prima, namun para pemain Indonesia staminya relatif sudah memadai dan mampu bertanding penuh 90 menit. Oleh karenanya STY dapat menerapkan strategi bunglon dengan baik.

Last but not least untuk berjalan lancar dalam penggunaan strategi bunglon, para pemain harus memiliki mental bertarung yang kuat. Harus percaya diri. Menghadapi lawan seberat apapun tak boleh minder. Wajib memiliki semangat tidak mau menyerah kalah.

Aspek mental ini pun nampaknya sudah berhasil digenjot oleh STY. Para pemain Indonesia kini tak lagi kecut, bahkan berani bertarung dengan semangat dan rasa percaya diri yang besar.

Terbukti sewaktu melawan Curacao, para pemain Indonesia tampil percaya diri luar biasa, pantang menyerah, yakin dapat mengalahkan lawan, meski sudah tertinggal. Maka STY dapat menggunakan strategi bunglon dengan baik saat mempermalukan Curacao dua kali: 3 -2 dan 2 -1.

Kita juga melihat para pemain Curacao yang sarat pengalaman menjadi frustasi, main kasar (memakai tangan). Harusnya wasit dari Laos memberikan empat kartu merah buat Curacao itu.
Di balik itu semua, kekalahan Curacao dari Indonesia tak lain tak bukan merupakan korban strategi bunglon dari STY.**

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
19
14
4
1
47
19
28
46
2
Arsenal
20
11
7
2
39
18
21
40
3
Nottm Forest
20
12
4
4
29
19
10
40
4
Chelsea
20
10
6
4
39
24
15
36
5
Newcastle
20
10
5
5
34
22
12
35
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas