Jelang Chelsea vs AC Milan di Liga Champions: Auba Kenang Momen Ronaldo Dimarahi Ancelotti
Jelang pertandingan Chelsea jumpa AC Milan, Aubameyang menceritakan kisah Ronaldo Luiz Nazario yang dimarahi Ancelotti karena terlalu gemuk.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan matchday ketiga Liga Champions antara Chelsea vs AC Milan memiliki tajuk reuni bagi sejumlah pemain.
Salah satunya bagi penyerang anyar Chelsea, Pierre-Emerick Aubameyang.
Aubameyang mengenang sejumlah cerita saat dirinya masih membela klub Liga Italia, AC Milan.
Laga lanjutan Liga Champions antara Chelsea vs AC Milan akan berlangsung di Stadion Stamford Bridge, Kamis (2/10/2022) pukul 02.00 WIB.
Baca juga: Prediksi Skor Inter Milan vs Barcelona, Liga Champions, Nerazzurri Rawan Kena Comeback di Kandang
Rossoneri, julukan AC Milan, menduduki posisi puncak klasemen Grup E. Jawara Liga Italia musim lalu ini membukukan empat poin, hasil dari satu kemenangan dan sekali imbang.
Sedangkan The Blues Chelsea, dari sepasang laga pembuka Liga Champions musim ini, mereka belum sekalipun meraih kemenangan.
Skuat asuhan Graham Potter ini membukukan sekali imbang dan satu kekalahan.
Hasilnya, Raheem Sterling dkk menduduki tangga keempat alias juru kunci klasemen dengan mengemas satu angka.
Artinya, laga ini tak cuma krusial bagi AC Milan, namun juga sangat penting untuk Chelsea yang masih berburu tiga poin perdana pada ajang Liga Champions.
Kenangan Aubameyang di San Siro
Sebelum resmi menjadi bagian klub Prancis, AS Saint-Etienne (2012), Aubameyang merupakan pemain milik AC Milan.
Dia adalah produk asli akademi Rossoneri. Namun waktunya banyak dihabiskan sebagai pemain pinjaman.
Aubameyang muda kesulitan untuk mendapatkan menit bermain.
Diakui penggawa Timnas Gabon ini, dia kalah saing dengan nama-nama tenar yang kala itu menghiasi skuat AC Milan.
Yap, AC Milan memang terkenal dengan skuat mewah pada awal tahun 2000-an.
Sejumlah pemain hebat seperti Ronaldo Luis Nazario, Paolo Maldini, Alessandro Nesta hingga Ricardo Kaka menjadi contohnya.
Sulit rasanya bagi Auba yang saat itu dinilai sebagai proyek masa depan Milan, bersaing dengan nama-nama tenar tersebut.
"Saat saya berada di tim utama, saya melihat Ronaldo, Paolo Maldini dan Nesta, jujur saja tim ini sangat kuat," terang Aubameyang, seperti yang dikutip dari laman Sempre Milan.
"Saat itu menjadi momen besar bagiku karena bisa banyak belajar dari bomber hebat seperti Ronaldo," sambung Aubameyang.
Namun ada momen yang tak bisa dia lupakan terhadap sosok legenda Brasil tersebut.
Yang paling membuat berkesan di hati Auba tatkala Ronaldo kena semprot pelatih AC Milan, Carlo Ancelotti.
Ronaldo 'Fenomeno' dimarahi Don Carletto karena badan bomber AC Milan itu yang terlalu gemuk.
"Ronaldo saat itu sedikit lebih gemuk, dan itu membuat Ancelotti marah," kenang Aubemeyang.
"Saya akan selalu ingat ketika Carlo Ancelotti memarahinya karena bentuk fisiknya dan kemudian Ronnie berkata kepadanya: 'Apa yang Anda ingin saya lakukan, lari atau cetak gol?'. Ancelotti menjawab: 'Skor', dan di pertandingan berikutnya Ronaldo mencetak dua gol," kisah pemain yang pernah membela Barcelona.
Dari pengalaman tersebut, Auba bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang striker harus memiliki mentalitas yang kuat dalam menghadapi tekanan. Entah itu dari sisi internal maupun pertandingan,
"Ini bagian yang harus dimiliki seorang striker. Striker harus kuat mental menghadapi tekanan apapun," pungkas Pierre-Emerick Aubameyang.
(Tribunnews.com/Giri)