Sorotan Pelatih UEA Seusai Kalah dari Indonesia, Pemain Emosional, Stadion Pakansari Perlu Renovasi
Rumput stadion Pakansari jadi sorotan pelatih UEA seusai kalah dari Timnas U-17 Indonesia. Dia juga mengakui pemainnya gugup dan emosional
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Alberto Gonzales mengaku bahwa timnya tak bisa menerapkan taktik dengan sempurna.
Hal itu disebabkan oleh kondisi lapangan yang basah akibat terkena rintikan hujan, sehingga permukaan rumput menjadi sedikit licin.
Pelatih asal Spanyol itu menjelaskan bahwa timnya terkenal dengan permainan cepat.
Ia bisa saja memainkan taktik direct football atau bermain umpan jauh, akan tetapi itu bukan identitas timnya.
"Bermain di turnamen seperti ini, harus melihat kondisi, hujan, waktu," ucap Alberto Gonzales dalam sesi konferensi pers seusai laga.
"Tentu kondisi ini dengan bertanding 2 hari sekali tidak menguntungkan tim manapun terutama untuk memainkan bola."
"Tim akan bermain lebih direct, mungkin saya bisa mengerti tetapi itu bukan tim kami."
"Tim kami ambisius, kami ingin mengontrol game dan mendominasi."
"Dan situasi macam ini, lapangan tidak menguntunkan buat kami tetapi semua tim," tambahnya.
Alberto pun memberikan beberapa saran yang harus terkait masalah lapangan seperti ini.
Akan tetapi, Alberto mengakui saran ini bukan ia berikan kepada Indonesia dan AFC selaku induk sepak bola Asia.
Alberto menjelaskan bahwa sepak bola memerlukan rumput yang lebih baik dari pada ini.
Oleh karenanya, beberapa stadion harus melakukan renovasi untuk menambahkan rumput yang terbaik.
"Ini rekomendasi yang saya ingin katakan, namun bukan untuk Indonesia dan AFC."