Akmal Marhali: Yang Baru Dihukum Sama Komdis Baru Panpel, Security Officer Dan Arema 250 Juta
Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan yang juga ketua Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali mengatakan rapat
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan yang juga ketua Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali mengatakan rapat koordinasi TGIPF bersama PSSI berlangsung seru.
Akmal menyebutkan pihak PSSI dalam rapat turut melontarkan berbagai pandangannya.
Meski demikian jalannya rapat tetap berlangsung kondusif.
“Di dalam seru, masih berjalan. Mereka kan punya pandangan mereka sendiri. Berkas mereka ada tapi kita juga punya, berkas itu kan mereka bawa tapi sebelum mereka bawa kita juga sudah punya,” kata Akmal kepada pewarta saat jeda rapat di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/10/2022).
“Situasi kondusif. Belum ada bantahan. PSSI kan punya aturan jadi PSSI membela aturan itu saja. Sampai sekarang belum ada kesimpulan, apa sih yang mau dilakukan PSSI kedepan, terus PSSI menilai kasus ini seperti apa, itu belum ada kesimpulan kesana,” jelasnya.
Penjelasan-penjelasan dari PSSI membuat jalannya rapat yang seharusnya selesai pada 13.30 WIB dan dilanjutkan rapat dengan Dirut PT LIB serta pihak Indosiar masih terus berlangsung.
Bahkan, Akmal sendiri mengaku dirinya masih belum sempat bertanya hingga rapat di jeda pada pukul 13.30, kemarin
Setidaknya ada tiga pertanyaan yang akan disampaikan kepada PSSI, salah satunya mengenai apakah PSSI akan menghukum dirinya sendiri.
“Di dalam baru yang nanya tiga orang baru Pak Rhenald Kasali, Pak Laode sama Pak Doni Monardo. Saya belum tanya. Tanyanya bergantian,” ujar Akmal.
“Saya akan tanya, PSSI mau menghukum apa dari kasus ini? Siapa saja yang mau dihukum sama PSSI. Dalam konteks football family. Apakah PSSI akan menghukum dirinya sendiri? Nah ini kan menarik,”
“Selama ini yang baru dihukum sama Komdis kan baru Panpel, Security Officer, sama Arema 250 juta. Baru 3. Nah nanti saya mau tanya itu,” pungkasnya.