FDSI Sesalkan Pernyataan Shin Tae-yong akan Ikut Mundur bila Iwan Bule Mundur dari Ketua PSSI
FDSI menyesalkan pernyataan Shin Tae-yong yang menyebut akan ikut mundur dari jabatannya andai Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mundur dari Ketua PSSI
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) Helmi Atmaja mengaku menyesalkan pernyataan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang menyebut akan ikut mundur dari jabatannya andai Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau iwan Bule mundur.
Helmi menilai, Shin Tae-yong semestinya fokus melatih Timnas Indonesia di berbagai kelompok umur yang menjadi tanggung jawabnya saat ini.
"Kita agak menyesalkan Shin Tae-yong ikut terpolarisasi dengan pendapat-pendapat ini, harusnya dia fokus saja untuk melatih," ungkap Helmi dalam program talkshow Overview Tribunnews, Kamis (13/10/2022).
Sementara mengenai adanya desakan agar Iwan Bule mundur dari Ketua PSSI, Helmi mengatakan pihaknya tidak berminat mengenai hal tersebut.
FDSI lebih memilih untuk fokus mengawal kelanjutan insiden tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu.
"Sejak awal, saya tidak berminat untuk menyampaikan bahwa Ketua PSSI harus mundur, karena saya yakin juga nggak akan beliau mau mundur, saya fokus untuk usut tuntas," tekannya.
Baca juga: Ketua PSSI Iwan Bule Akui Tragedi Kanjuruhan Tanggung Jawab PSSI
Menurutnya, jatuhnya seratusan korban yang juga menjadi perhatian dunia ini jauh lebih penting untuk diperhatikan ketimbang jabatan tertentu.
"Kalau saya pribadi, nyawa 132 orang jauh lebih berharga dibanding jabatan Ketua PSSI atau jabatan pelatih Timnas," ujarnya.
"Silahkan yang mau mundur, mundur, yang kita pikirkan hanyalah korban yang masih hidup dan bagaimana kasus ini dituntaskan," lanjutnya.
FDSI berharap kasus ini berjalan sesuai hukum dan tidak lambat dalam penyelesaian.
Helmi menyoroti tersangka tragedi Kanjuruhan yang sampai sekarang belum ditahan.
"Kalau memang sudah diumumkan tersangka segera ditahan, kalau mau ada tambahan tersangka silahkan diumumkan, kita tidak peduli mereka yang saling membela atau mempertahankan jabatan."
"Bagaimana agar hal ini tidak terjadi lagi," ungkapnya.
Baca juga: Aremania Bakal Gaungkan Terus Ganasnya Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan
Pernyataan Shin Tae-yong
Diketahui, Shin Tae-yong mengunggah belasungkawa dan simpatinya atas kesedihan yang sangat mendalam buat para korban Tragedi Kanjuruhan.
Diberitakan Tribunnews.com, lewat akun pribadinya di Instagram, Shin Tae-yong menyampaikan ucapan dukacita kepada para korban dan memberi pesan dukungan untuk keluarga yang ditinggalkan.
"Pertama-tama saya ingin mengucapkan turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan, Malang. Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari 2 anak," tulis Shin Tae-yong.
"Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarga korban. Saya ingin memberikan harapan kepada semua orang Indonesia yang tersakiti karena tragedi kali ini walaupun dukungan saya tidak dapat menjadi kekuatan yang besar bagi keluarga korban," imbuhnya.
"Cara saya untuk memberi harapan adalah memberikan hasil baik dengan berprestasi di sepak bola yang masyarakat sukai," Shin Tae-yong menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, juru taktik asal Korea Selatan itu juga membuat pernyataan mengejutkan.
Shin Tae-yong menyatakan akan mundur sebagai pelatih timnas Indonesia jika Ketua Umum PSSI harus mundur karena bentuk tanggung jawab.
Iwan Bule - sapaan akrab Mochamad Iriawan - sebelumnya didesak mundur karena dianggap sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.
Baca juga: Diperiksa Komnas HAM, PSSI Ditanya Soal Penjatuhan Hukuman Hingga Penembakan Gas Air Mata
Pernyataan Lengkap Shin Tae-yong:
Seseorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI.
Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri.
Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama.
Kita adalah 1 tim. Sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus.
Kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum.
Ketua Umum PSSI Dapat Pembelaan
Tuntutan agar Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mundur sebagai Ketua Umum PSSI memperoleh pembelaan dari berbagai pihak.
Salah satunya adalah Dewan Pembina PSSI, Agum Gumelar.
Agum yang sempat menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 1999-2003 ini mengatakan bahwa desakan agar Iwan Bule mundur sebagai Ketua Umum PSSI bukanlah jawaban.
Dirinya justru menganggap ketika Iwan Bule tetap menjadi Ketua Umum PSSi maka itu adalah bentuk tanggung jawab.
"Mundur bukan jawaban. Justru sebagai bentuk tanggung jawab sebagai Ketua Umum PSSI, tidak seharusnya mundur."
"Dia (Iriawan) harus menyelesaikan kasus ini sampai tuntas dan kemudian dijadikan pembelajaran untuk ke depannya agar kompetisi bisa lebih baik lagi," tuturnya dikutip dari laman PSSI.
Agum juga menambahkan agar keputusan penggantian Ketua Umum PSSI dilakukan saat Kongres Luar Biasa (KLB) pada akhir tahun 2023.
"Silakan bertarung di sana. Siapa yang terbaik pasti akan dipilih oleh pemilik suara," katanya.
Pembelaan juga dilakukan oleh Ketua Komisi Wasit PSSI, Ahmad Riyadh.
Senada dengan Agum, ia menganggap tidak mundurnya Iwan Bule adalah bentuk pertanggungjawaban atas tragedi Kanjuruhan.
"Pokoknya bentuk tanggung jawab tidak harus mundur dengan membuktikan PSSI menjadi lebih baik," kata Riyadh, Selasa (11/10/2022) dikutip dari Kompas.com.
Kendati begitu, ia menyebut desakan agar Iwan Bule mundur sebagai Ketua PSSI merupakan hak masyarakat dan dirinya tetap menghargai.
"Itu hak, terima kasih masyarakat sudah mengkritik," tuturnya.
Iwan Bule pun juga tegas menolak mundur dari jabatannya sebagai Ketua PSSI.
Dirinya menyebut penolakan mundur itu adalah bentuk tanggung jawab.
"Bentuk pertanggungjawaban saya adalah seperti sekarang (di Malang). Ini bentuk pertanggungjawaban seabgai Ketua Umum (PSSI)," katanya pada Selasa (5/10/2022) lalu di Malang.
Iwan Bule juga menegaskan dirinya akan mengawal Tragedi Kanjuruhan hingga tuntas.
"Saya kalau mau lepas tanggung jawab di Jakarta saja. Ini saya namanya mengunjungi, menunggui anggota gitu ya. (Saya berada) di Malang sampai selesai," tegasnya.
Sementara itu pemain Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam Bahar, juga memberikan pembelaannya pada Iwan Bule.
"This is true, Pak Iwan Bule masih yang terbaik untuk PSSI," tulis Asnawi di kolom komentar unggahan Shin Tae-yong.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Hasiolan Eko P Gultom)