Lawakan Sadio Mane Lupa Kakak Angkatan di Gala Penganugerahan Ballon d'Or 2022
Insiden lucu melibatkan bintang Bayern Munchen, Sadio Mane yang lupa dengan kakak angkatan dari klub FC Metz saat acara Ballon d'Or 2022.
Penulis: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Sadio Mane memang gagal menyabet penghargaan pemain terbaik dunia lewat trofi Ballon d'Or 2022.
Namun pemain yang dikenal berjiwa sosial tinggi ini mendapatkan penghargaan berupa Socrates Award.
Sadio Mane mendapatkan Socrates Award sebagai bentuk penghargaan bagi pemain yang memiliki aksi sosial tinggi.
Baca juga: Sadio Mane Mencetak Gol Bersejarah Saat Bayern Muenchen Unggul 4-2 dari Viktoria Plzen, Gol Ke-200
Untuk urusan Ballon d'Or 2022, penggawa Bayern Munchen ini kalah saing dari penyerang Real Madrid dan Timnas Prancis, Karim Benzema.
Namun sebelum momen pengumuman pemain terbaik di malam penganugerahan Ballon d'Or 2022, Sadio Mane terlibat dalam insiden lucu.
Sadio Mane yang tiba di Theater du Chatelet, Paris, untuk acara Ballon d'Or 2022 ini langsung disambut sesi wawancara.
Saat itu jurnalis yang melakukan interview adalah Messaoud Benterki.
Benterki pun bertanya kepada Mane: "Apakah Anda senang melihat Ludovic Obraniak lagi?", dikutip dari laman SportBible.
Namun siapa yang menyangka, Mane nampak bingung dengan pertanyaan Benterki.
"Siapa itu yang Anda tanyakan," jawab Mane dengan bingung.
Ludovic Obraniak sendiri juga menghadiri gala Ballon d'Or 2022 ini.
Sebagai catatan saja, Obraniak merupakan 'kakak tingkat' Sadio Mane di klub asal Prancis, FC Metz.
Obraniak lebih dulu membela FC Metz pada musim 2002 hingga 2007. Artinya, dia lebih dulu memperkuat klub Ligue 1 tersebut jauh sebelum Sadio Mane (2011-2012).
Obraniak yang tepat berada di samping Sadio Mane pun tak kuasa menahan tawa dengan jawaban sang 'junior'.
Dia pun menimpali untuk menutupi jawaban polos yang dilontarkan mantan penggawa Liverpool ini.
"Kami pernah bertemu dan berlatih bersama di Metz," jawab Obraniak.
Mane pun baru sadar dan tersenyum malu mendengar jawaban sang kakak tingkatnya di FC Metz tersebut.
Terlepas dari itu, Socartes Award baru ada pada tahun ini.
Nama penghargaan tersebut diambil dari nama mantan pesepakbola top Brasil, yang meninggal pada 2011.
Socrates aktif secara politik dan berjuang di tahun 1980-an untuk perubahan sosial, menyerukan kepada suporter dan pemain untuk memberontak melawan kediktatoran militer di negaranya pada saat itu.
Nah, Mane mendedikasikan kesuksesannya di dunia sepakbola dengan memperbaiki daerah asalnya, Casamance, di Senegal.
Pemain yang baru bergabung dengan Bayern Munchen pada musim ini tersebut memberikan sumbangan untuk membangun sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur.
(Tribunnews.com/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.