Menakar Kelayakkan Gavi Raih Kopa Trophy 2022 di Malam Penghargaan Ballon d'Or
Suksesnya gelandang Barcelona, Gavi meraih trofi individu Kopa Trophy 2022 menuai pro dan kontra.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Suksesnya gelandang Barcelona, Gavi meraih trofi individu Kopa Trophy 2022 menuai pro dan kontra.
Pasalnya, Gavi menyingkirkan nama-nama elite seperti Jamal Musiala, Bukayo Saka, hingga wonderkid Borussia Dortmund, Jude Bellingham.
Nama-nama di atas tampil melejit bersama klubnya masing-masing dengan rentetan gol dan assist.
Baca juga: Karim Benzema di Real Madrid: Trofi, Rekor, dan Ballon dOr 2022
Gavi dianggap tak terlalu berperan penting dalam penampilannya bersama Barcelona.
Pasalnya, Blaugrana musim lalu tengah menghadapi situasi pelik.
Gagal meraih gelar Liga Spanyol plus turun kasta ke Liga Eropa setelah hanya menjadi peringkat ketiga di babak penyisihan grup Liga Champions.
Namun, menjalani debut bersama tim sekelas Barcelona di usia 17 tahun dan langsung menjadi pilihan utama adalah sebuah torehan yang mentereng.
Secara statistik, peran Gavi di lini tengah juga begitu mentereng.
Mengisi lini tengah Barcelona bersama Sergio Busquets hingga Frenkie De Jong tak membuat Gavi berkeringat dingin.
Atribut Spesial Gavi
Dilansir FBref, ia menjadi gelandang Barcelona dengan umpan ke sepertiga akhir paling mencolok dengan catatan 4.12 per pertandingannya.
Tak hanya itu, selain sibuk membantu lini depan, statistik bertahan Gavi juga apik.
Pressure pria asal Spanyol itu berada di angka 3.11 per pertandingannya, terbanyak kedua di Blaugrana setelah Pedri.
Ya, Pemain bernama panjang Pablo Martin Paez Gavira ini sebenarnya sudah menarik perhatian saat ia berhasil menembus skuat utama Barcelona.
Gavi bermain di posisi gelandang dan digadang-gadang sebagai titisan Andres Iniesta.
Kreativitas dan kemampuan dribelnya yang mumpuni membuat Gavi digadang-gadang menjadi penerus maestro Barcelona itu.
Di awal-awal kariernya, Gavi bermain sebagai penyerang sayap dan penyerang tengah.
Namun, berkat visi bermainnya yang di atas rata-rata membuat ia digeser sebagai seorang gelandang.
Perpindahan posisi tersebut menjadi berkah sendiri untuk Gavi, ia dipanggil ke skuat utama Barcelona dan akan melakoni debutnya untuk Timnas Spanyol di usia 17 tahun.
Baca juga: Pidato Karim Benzema Setelah Meraih Penghargaan Ballon DOr, Sebut Dua Orang yang Menjadi Idolanya
Gavi datang sebagai bukti bahwa La Masia belum habis, kepercayaan Enrique memanggilnya ke dalam skuat Timnas Spanyol menjadi bukti ia adalah bakat yang menjanjikan.
"Dia sangatlah berbakat, Gavi mampu mengubah apa yang akan dia lakukan dalam sekian detik, visinya bermainnya sangat baik," Puji Franc Antiga, salah satu pelatih La Masia dilansir Goal.
Dia juga dapat berimprovisasi dalam situasi permainan apa pun, ia adalah pemain langka dengan kemampuan seperti ini,"lanjutnya
Bermain sebagai gelandang dengan skema 4-3-3 bersama Cadete A dua musim lalu, Gavi sukses mencetak lebih dari 10 gol.
Torehannya tersebut membawanya tampil untuk Barcelona dalam laga pramusim saat usianya masih 16 tahun.
Setahun kemudian, ia berhasil masuk skuat utama Barcelona untuk melakoni laga-laga di Liga Spanyol dan Liga Champions.
Performanya terus melesat hingga menjadi bagian Timnas Spanyol untuk laga UEFA Nations League tahun ini, menggeser gelandang-gelandang elit seperti Fabian Ruiz dan Brahim Diaz.
(Tribunnews.com/Deivor)