Momen Terberat David Beckham, Singgung AC Milan hingga Kartu Merah di Piala Dunia
David Beckham mengaku bahwa cedera tendon achilles dan kartu merah yang ia dapatkan di Piala Dunia 1998 adalah momen tersulit dan terberatnya.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Legenda Timnas Inggris, David Beckham, baru-baru ini mengungkapkan momen tersulit dan terberatnya sebagai seorang pesepak bola.
David Beckham mengaku bahwa cedera tendon achilles dan kartu merah yang ia dapatkan di Piala Dunia 1998 adalah momen tersulit dan terberatnya.
Hal tersebut David Beckham sampaikan dalam sebuah wawancara YouTube LADbible TV, Rabu (9/11/2022).
Seperti yang diketahui, David Beckham pernah mengalami cedera tendon achilles ketika dirinya berseragam AC Milan.
Dan ketika melawan Argentina di Piala Dunia 1998, David Beckham mendapat kartu merah.
Baca juga: Serial Save Our Squad with David Beckham Tayang 9 November
Cedera Tendon Achilles jadi Momen Tersulit
Dikutip dari LADbible TV, Beckham mengaku bahwa ia menjalani momen yang sangat sulit ketika mengalami cedera tendon achilles.
"Saya pikir saya mengalami beberapa momen sulit."
"Saya mendapat cedera parah ketika saya bermain untuk AC Milan."
"Achilles saya pecah dan diberitahu oleh ahli bedah bahwa saya mungkin tidak bisa bermain lagi."
"Itu adalah momen yang sangat sulit," kata Beckham.
Baca juga: David Beckham Harapkan Cristiano Ronaldo Bertahan Manchester United
Kartu Merah Piala Dunia 1998 jadi Momen Terberat
Selain menjalani masa-masa sulit ketika mengalami cedera, Beckham juga pernah mengalami momen terberat sebagai pesepak bola.
Momen terberat Beckam adalah ketika dirinya mendapat kartu merah di Piala Dunia 1998 melawan Argentina.
Ketika itu, ia masih berseragam Manchester United.
Dan beruntungnya, ia masih mendapat dukungan dari Sir Alex Ferguson, mantan pelatih Manchester United.
“Tetapi momen terberat adalah ketika saya mendapat kartu merah di Piala Dunia melawan Argentina."
"Orang-orang meragukan saya sebagai pemain, sebagai seorang profesional, dan saya melewati masa-masa sulit, di dalam dan di luar lapangan."
"Tapi saya berada di Manchester United saat itu dan saya memiliki manajer hebat, Sir Alex Ferguson, yang mendukung saya."
"Itu adalah tim yang hebat dengan rekan satu tim yang hebat, dan yang lebih penting, para penggemar di Manchester United membuat saya melewati saat-saat sulit," pungkas Beckham.
(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)