Pakar Ahli Gizi Tak Sarankan Tiru Diet Ala Erling Haaland, Risiko Susah Tidur hingga Alami Mulas
Pakar ahli gizi dari The Body Lab, Melanie Wilkinson, tak menyarankan orang awam meniru cara diet Erling Haaland karena bisa mengakibatkan mulas.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pakar ahli gizi dari The Body Lab, Melanie Wilkinson, tidak menyarankan untuk meniru diet yang biasa diterapkan penyerang Manchester City, Erling Haaland.
Menurut Melanie Wilkinson, diet yang dilakukan Erling Haaland tergolong penuh risiko bagi 'orang awam', apalagi bukan dari kalangan atlet.
Berbagai risiko akan dihadapi, mulai sulit tidur, perut kembung hingga mengalami mulas.
Baca juga: Sempat Dikira Pesaing Erling Haaland, Darwin Nunez Malah Rajin Panen Hujatan di Liverpool
Sebagaimana yang diketahui, diet 'aneh' dilakukan oleh Erling Haaland. Dia hanya mengkonsumsi total 6000 kalori per hari.
Kalori tersebut diperoleh Haaland dengan mengkonsumsi jeroan, seperti hati sapi.
"Orang mengatakan daging itu buruk untuk Anda, tapi yang mana? Daging yang Anda dapatkan di McDonald's? Atau sapi lokal yang makan rumput di sebelah sana? Saya sendiri makan jantung dan hati," ucap Erling Haaland dalam film dokumenter "Haaland: The Big Decision".
Dan diet ini memang cocok untuk Erling Haaland. Buktinya dia mampu tampil gacor di sejumlah tim yang dia bela, seperti RB Salzburg, Borussia Dortmund dan musim ini bersama Manchester City.
Total di semua ajang bersama Manchester City, Haaland membukukan 25 pertandingan dan mengukir 30 gol.
Namun ahli gizi dari The Body Lab, Melanie Wilkinson, tak menyarankan diet yang dilakukan Haaland untuk ditiru orang awam. Artinya, tidak semua bisa meniru pola makan yang dimiliki bomber Manchester City ini.
Bahkan atlet pun harus mendapatkan pendampingan dari tim dokter untuk melakukan diet seperti yang dilakukan penyerang berusia 22 tahun tersebut.
Ada berbagai dampak 'kejutan' jika dipaksa pola makan Erling Haaland bagi masyarakat umum.
"Anda mungkin merasa sangat lamban selama seluruh proses (kegiatan). Hal lain yang mungkin Anda alami adalah gangguan tidur, perubahan pencernaan, dan berpotensi mulas," terang Melanie, seperti yang dikutip dari Sportbible.
"Tidak semua (orang) bisa melakukan diet sepertinya (Haaland)," sambung sang pakar akhli gizi.
Meski diakui oleh Melanie, jika diet ala Haaland dengan menyantap jeroan sapi dapat mencukupi kebutuhan seorang atlet. Namun yang menjadi catatannya, jumlah kalori yang berada dalam jeroan sapi juga tak bisa dikesampingkan.
“Makanan tersebut tinggi zat besi yang terkait dengan kapasitas pembawa oksigen,” jelas Melanie.
“Meskipun lebih tinggi kolesterol, jeroan adalah makanan yang sangat padat nutrisi, kaya mikronutrien. Ini juga merupakan bentuk protein yang tersedia secara hayati dan memiliki profil asam amino yang baik," sambungnya.
Dia mengingatkan bahwa setiap diet yang dilakukan individu akan berbeda penerapannya. Dan tentu saja, dengan kondisi masing-masing orang, diet satu dengan yang lain tidak bisa dikomparisikan secara utuh.
“Ini sangat bergantung pada individu, tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua,” jelas Melanie.
“Seorang pesepakbola mungkin melakukan analisis genetik sebelumnya untuk menilai sumber makanan preferensial mereka," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Giri)