Hanya saja hal itu tak membuat Malaysia takut menghadapi Thailand yang juga berstatus sebagai raja Piala AFF.

Mentalitas, faktor tuan rumah, keberpihakan rekor pertemuan dan keberadaan pelatih Kim Pan-gon menjadi modal Malaysia bisa menciptakan kejutan di semifinal.

Pertama soal aspek mentalitas, dimana Malaysia sejauh ini telah membuktikan mentalnya bahwa mereka bisa berbicara banyak di Piala AFF edisi kali ini.

Keberhasilan Malaysia lolos ke Piala Asia 2023 beberapa waktu lalu juga membuat mental bertanding mereka meningkat pesat.

Terbukti, Malaysia tak gentar setelah kalah telak melawan Vietnam lalu mampu menghancurkan impian Singapura pada laga penentuan Grup B Piala AFF 2022.

Kedua soal faktor tuan rumah, dimana Malaysia sudah beberapa kali memecahkan rekor penonton terbanyak dalam ajang Piala AFF tahun ini.

Tak kurang dari 50.000 penonton selalu hadir ketika Malaysia bertanding menghadapi lawannya di Stadion Bukit Jalil.

Hal itu menandakan antuasiasme para pendukung Malaysia saat mendukung timnya untuk meraih kemenangan benar-benar tinggi.

Kini, keberadaan para pendukung fanatik tersebut sepertinya akan kembali memompa daya juang para pemain Malaysia untuk bisa mengalahkan Thailand dalam laga ini.

Ketiga soal keberpihak rekor pertemuan, Malaysia ternyata punya catatan apik setiap kali bertemu Thailand.

Dari enam pertemuan dalam sembilan tahun terakhir antar kedua tim, Malaysia ternyata belum pernah menelan sekalipun kekalahan melawan Thailand.

Tim Harimau Malaya bahkan mampu meraih empat kemenangan, sementara dua sisa laga lainnya berakhir dengan hasil imbang.

Catatan rekor pertemuan tersebut tentu akan sangat berguna untuk mendongkrak ambisi pemain Malaysia untuk setidaknya melanjutkan tren positif tersebut.

Meskipun kalah secara kualitas skuad dan pengalaman, rekor pertemuan yang memihak Malaysia barangkali bisa mengubah jalannya pertandingan.