Rachmat Irianto hingga Piala Asia, Deretan Trending Twitter Usai Indonesia Gugur di Piala AFF 2022
Sederet topik bermunculan di kolom trending Twitter berkaitan dengan hasil Vietnam vs Timnas Indonesia yang berakhir dengan 2-0
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Sederet topik bermunculan di kolom trending Twitter wilayah Indonesia pada Selasa (10/1/2023) pagi.
Nama-nama tersebut menjadi populer alias banyak dicuitkan berkaitan dengan hasil Vietnam vs Timnas Indonesia yang berakhir dengan 2-0, Senin (9/1/2023) tadi malam.
Mulai dari nama pemain timnas, pelatih hingga gelaran Piala Asia pun disebut-sebut.
Dari sisi pemain, ada nama gelandang tengah Rachmat Irianto misalnya, tak sedikit kicauan menyesalkan absennya gelandang Persib Bandung itu.
Kemudian ada inisial STY (Shin Tae-yong), nama pelatih kepala Timnas Indonesia ini juga populer dicuitkan terkait prestasi.
Selain nama pemain Garuda, kicauan perhelatan Piala Asia ramai dibicarakan.
Pengguna media sosial yang mencuitkan hal tersebut kebanyakan memberi motivasi agar Timnas Indonesia segera bangkit dari Piala AFF untuk menatap laga-laga selanjutnya, termasuk AFC Cup.
Untuk diketahui, Piala Asia akan digelar tengah tahun ini, tepatnya pada 16 Juni 2023 - 16 Juli 2023.
Baca juga: Timnas Indonesia Mentok Lagi di Semifinal Piala AFF, STY Tak Sepenuhnya Salah
Piala Asia 2023 diikuti oleh 24 tim, lima di antaranya adalah tim nasional dari Asia Tenggara, termasuk Timnas Indonesia yang berhasil lolos sejak terakhir mencicipnya pada 2007 (16 tahun lalu).
Adapun inilah barisan topik yang populer di twitter berdasarkan penelusura Tribunnews.com pada Selasa pagi:
1. Asnawi = 8.080 cuitan
2. Piala Asia
3. Jordi Amat = 1.433 cuitan
4. Irianto = 1.906 cuitan
5. STY
Nasib STY?
Timnas Indonesia lagi-lagi menelan pil pahit kala tampil di kancah Piala AFF.
Pada ajang Piala AFF 2022 kali ini, Timnas Indonesia mengakhiri kiprah di babak semifinal selepas kalah dari Vietnam dengan agregat 0-2, Senin (9/1/2023).
Suporter dan pecinta sepak bola pada umumnya barangkali penasaran mengapa Timnas Indonesia masih belum bisa mengakhiri puasa gelar AFF lewat Piala AFF 2022 ini.
Baca juga: Hancurkan Mimpi Timnas Indonesia, Vietnam Perpanjang Rekor Fenomenal dalam Sejarah Piala AFF
Mau tak mau posisi pelatih kepala timnas, Shin Tae-yong menjadi buah bibir terkini.
Taktik dan strategi Shin Tae-yong di Piala AFF 2022 ini tak berjalan sesuai kehendaknya.
Pria asal Korea Selatan ini berulang kali mengisyaratkan skuad Garuda akan bermain menawan di hadapan lawan-lawannya.
Namun, Garuda melalui laga fase grup dan fase knockout dengan performa yang bisa dibilang berkebalikan dengan kehendak sang pelatih.
Shin Tae-yong bahkan terang-terangan tak puas dengan apa yang ditampilkan anak asuhnya.
Selepas kemenangan melawan Filipina di fase grup, STY marah besar kepada Marc Klok dan kolega.
Reaksi yang ditunjukkan pelatih berusia 52 tahun itu mengisyaratkan ia benar-benar tak puas dan gusar dengan permainan Timnas Indonesia.
Meski demikian, kurang adil rasanya menimpakan segala tanggung jawab di pundak Shin Tae-yong.
Mantan juru taktik timnas Korea Selatan itu sudah mati-matian menggembleng kemampuan para pemain dengan melakukan pemusatan latihan di Bali cukup lama.
Satu di antara tujuan pemusatan latihan itu dilakukan adalah untuk mengatasi masalah kebugaran para pemain yang lama tak berkompetisi.
Ya, mandeknya Liga 1 selama kurang lebih 3 bulan lamanya ikut andil dalam membentuk permainan timnas yang kurang ideal.
Sebagaimana diketahui, Liga 1 2022/2023 mandek pada 3 Oktober 2022 silam.
Dengan berbagai pertimbangan, kompetisi tertinggi di Nusantara ini bergulir lagi pada 5 Desember 2022 lalu.
Jeda sepanjang itu membuat para pemain kurang maksimal dalam menampilkan performanya di atas lapangan.
Para pemain yang terbiasa mengolah bola dengan kompetitif dan rutin di kancah Liga 1 kehilangan sarana asah skill mereka dalam jangka waktu yang tak sebentar.
Para pemain pastinya memerlukan waktu untuk tune in lagi dengan atmosfer dan mengasah lagi skill mereka pascakompetisi terhenti.
Gemblengan Shin Tae-yong sekira dua bulan lamanya di Bali nyatanya belum berhasil mengangkat permainan para pemain.
Memang pemusatan latihan itu bisa meningkatkan fisik para pemain, sebagaimana yang diakui Shin Tae-yong dalam beberapa kesempatan.
Sayangnya, progress tersebut langsung dibenturkan dengan kompetisi Piala AFF 2022 yang super kompetitif.
Rasanya wajar Timnas Indonesia menang atas Brunei, Filipina dan Kamboja.
Level skuad Garuda memang sudah berada di atas ketiga negara tersebut.
Akan tetapi, mandeknya kompetisi sangat terasa dampaknya saat para pemain menghadapi tim-tim yang selevel atau lebih tinggi.
Mereka keteteran meladeni trik-trik dan strategi yang membuat lini belakang kedodoran.
Belum lagi menghitung faktor-faktor provokasi dan psywar yang harus dihadapi para pemain di Piala AFF 2022.
Dengan kata lain, Shin Tae-yong tak bisa disalahkan 100 persen dengan gugurnya timnas di semifinal Piala AFF 2022 ini.
Mandeknya kompetisi Liga 1 suka tidak suka juga berpengaruh pada penampilan para pemain.
Alhasil, pembenahan dan penataan kompetisi ke depannya menjadi sesuatu yang wajib dilakukan PT LIB dan PSSI sebagai dua di antara pengampu kepentingan sepak bola Indonesia.
Timnas Indonesia pun harus puas kembali menggelar karpet merah bagi Vietnam yang mengalahkan mereka dan melaju ke final Piala AFF 2022 kali ini.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Guruh)