Cremonese vs Inter: Awas Kejutan Tim Juru Kunci, Live on Bein Sports 3 Minggu 29 Jan Pukul 00.00 WIB
Euforia Inter Milan memasuki tahun 2023 ini meredup dengan cepat. Inter Milan Sempat tampil menjanjikan dengan mengemas enam kemenangan dari 7 laga.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Euforia Inter Milan memasuki tahun 2023 ini meredup dengan cepat.
Inter Milan Sempat tampil menjanjikan dengan mengemas enam kemenangan dari tujuh laga terakhir, skuat asuhan Simone Inzaghi ini percaya diri masih pantas diperhitungkan sebagai kandidat juara.
Namun, kekalahan 0-1 dari Empoli dalam laga terakhir di Giuseppe Meazza seperti menyiram euforia yang sempat mulai memanas di Inter Milan.
Kekalahan tak terduga yang menyisakan rasa pahit di tenggorokan para pemain.
Diusirnya Stefan de Vrij membuat Nerazzurri harus bermain dengan 10 pemain sejak akhir babak pertama.
Di awal babak kedua, bintang Muda Empoli, Tommaso Baldanzi membobol gawang Inter, dan Nerazzurri tak mampu membalas sampai laga berakhir.
La Beneamata pun tertahan di peringkat empat dengan 37 poin dari 19.
Impian tentang scudetto rasanya sudah harus dilupakan mengingat Napoli jauh di puncak sana dengan selisih 13 poin.
Justru, yang harus diwaspadai adalah jangan sampai mereka tergeser dari zona Champions.
Ada ancaman disalip AS Roma yang punya poin sama, 37, dan Atalanta yang mengintip di peringkat enam dengan 35 poin.
Kekalahan dari Empoli memberikan catatan suram. Skuat asuhan Simone Inzaghi ini total kalah enam kali di paruh pertama kampanye Serie A.
Itu jadi catatan terburuk sejak musim 2016-17 yang bergejolak, di mana Frank de Boer, Stefano Vecchi dan Stefano Pioli masing-masing memegang peran manajer untuk waktu yang singkat.
Belakangan, La Beneamata mulai bangkit.
Mereka memenangkan delapan dari sebelas laga terakhir di papan atas -- termasuk melawan pemuncak klasemen Napoli.
Sayangnya, saat sedang menggeliat, mereka justru terjungkal di tangan Empoli.
Pasukan Nerazzurri dituntut untuk segera bangkit membuka lagi jalur kemenangan.
Dan mereka beruntung lantaran lawan mereka selanjutnya adalah Cremonese pada pekan ke-20 Serie A di Stadion Giovanni Zini, Cremona, Minggu (29/1) dini hari.
Tim dari Lombardy ini adalah juru kunci di klasemen sementara.
Tak hanya terpuruk di peringkat buncit, Cremonese juga tercatat menjadi tim kedua sejak 2004 yang tanpa kemenangan selama paruh pertama kampanye Serie A.
Sebenarnya, mereka nyaris mendapat kemenangan setelah memimpin 1-0 atas Bologna di Dall'Ara pada laga terakhir.
Sayangnya, keunggulan lewat penalti dari David Okereke itu dibatalkan oleh gol bunuh diri Vlad Chiriches.
Yang harus digaris-bawahi, hasil imbang itu merupakan raihan satu poin itu pertama Cremonese dalam empat laga terakhir, di mana yang lainnya berisi kekalahan.
Pelatih anyar, Davide Ballardini berada di balik hasil imbang tersebut.
Sebelumnya, pelatih yang menggantikan Massimiliano Alvini ini juga membawa si juru kunci membuat kejutan dengan menggulingkan pemuncak Serie A, Napoli 5-4 lewat drama adu penalti.
Sebelumnya, kedua tim bermain imbang 2-2 di waktu normal. La Partenopei memang banyak mengandalkan pemain pengganti, sebelum memasukkan para pemain pilar di babak tambahan.
Tapi, bagaimana pun harus diakui sentuhan Ballardini memang memberikan perbedaan.
Inter karenanya harus ekstra-waspada. Jangan sampai mereka jadi korban berikutnya dari semangat perubahan yang diembuskan Ballardini.
(Tribunnews/den)
Prakiraan Formasi
Cremonese 3-5-2
Carnesecchi; Bianchetti, Chiriches, Ferrari; Sernicola, Benassi, Castagnetti, Meite, Valeri; Okereke, Ciofani
Inter Milan 3-5-2
Onana; Skriniar, Acerbi, Bastoni; Dumfries, Gagliardini, Calhanoglu, Mkhitaryan, Dimarco; Martinez, Dzeko