Profil Doni Setiabudi, CEO Bandung Premier League, Lolos Verifikasi Calon Ketum PSSI, Waketum & Exco
Siapakah sebenarnya sosok Doni Setiabudi ini? Seperti apa profil Doni Setiabudi? Berikut selengkapnya.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Profil Doni Setiabudi barangkali masih sedikit diketahui publik lantaran kurang familier dibanding nama Erick Thohir serta La Nyalla Mattalitti.
Doni Setiabudi lolos dalam verifikasi pendaftaran calon Ketua Umum PSSI bersama empat nama lainnya, yakni La Nyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Erick Thohir dan Fery Djemy Francis.
Doni Setiabudi sebelumnya mendafarkan diri untuk mengisi tiga posisi penting di PSSI, yakni Ketua Umum, Wakil Ketua Umum serta Anggota Exco PSSI.
Dari tiga lowongan yang ia lamar, semuanya kini diterima. Namun demikian pengumuman Daftar Calon Tetap nantinya akan diumumkan pada 6 Pebruari 2023.
Lantas siapakah sebenarnya sosok Doni Setiabudi ini? Seperti apa profil Doni Setiabudi? Berikut selengkapnya.
Baca juga: Doni Setiabudi Nyalon Tiga Posisi di PSSI, Posisi Ini yang Diincar CE0 Bandung Premier League
Profil Doni Setiabudi
Doni Setiabudi akrab disapa dengan panggilan kang Jalu. Ini merupakan kali kedua Doni mendaftar ke dalam jajaran PSSI.
Doni sebelumnya pernah mencoba maju sebagai bakal calon wakil ketua umum PSSI pada 2019. Ketika itu, ia mendampingi Arif Wicaksono sebagai ketua umum.
Namun, ia tidak lolos verifikasi karena belum sampai lima tahun berkecimpung di sepak bola Tanah Air.
Akan tetapi untuk periode ini, Doni bisa masuk dalam bursa ketua dan wakil umum PSSI lantaran sudah berkecimpung cukup lama di sepak bola Indonesia.
Doni Setiabudi merupakan CEO Bandung Premier League, sebuah kompetisi Sepakbola amatir yang bernuansa profesional di Indonesia.
Bandung Premier League didirikan pada 2017 lalu dan kini masih tetap eksis berjalan di bawah pimpinan Doni Setiabudi.
Kompetisi ini sempat viral lantaran melakukan gebrakan dengan meniru sistem VAR (Video assistant referee) layaknya sepakbola maju di Eropa.
Doni pernah menjelaskan alasannya meniru sistem VAR, yakni sering terjadi perkelahian akibat tidak menerima keputusan wasit, terutama setelah season ketiga.
"Saya sempat merenung, dan istri memberi masukan, nyari solusi atau menghentikan kompetisi," ujarnya.
Baca juga: Doni Setiabudi tak Mudah Mengembangkan Bandung Premier League
Pergelaran Piala Dunia 2018 pun menjadi kebangkitan Bandung Premier League. Kala itu, pihaknya mencoba menggunakan sistem VAR (video assistant referee).
Pertama kali, pihaknya menggunakan GoPro namun terhambat oleh akses internet, lantas pihaknya beralih dengan menggunakan cctv.
"Saya masih ingat, dulu ada pertandingan dengan skor 0-0 hingga menit akhir. Menit 90'an terjadi hands ball, dan wasit tidak melihat. Akhirnya cctv pun dicek, baru diputuskan penalti. Saat itu tidak ada lagi yang protes karena memang adil dengan adanya cctv," ujarnya.
Penggunaan teknologi di pertandingan pun membuat kualitas kompetisi Bandung Premier League semakin membaik.
Selain menjadi CEO Bandung Premier League, Doni Setiabudi juga sempat terjun ke dunia sepak bola profesional Tanah Air.
Ia penah ikut mengurus klub AHHA PS Pati, yang saat ini bernama FC Bekasi City.
Namun karier Doni sebagai manajer FC Bekasi City tak bertahan lama, pada Oktober 2021 dirinya memutuskan mundur dari jabatan usai gagal membawa timnya raih tiket promosi.
Baca juga: Doni Setiabudi: Akar Masalah Sepakbola Indonesia Memang Di Federasi
Fokus Benahi Federasi
Saat menyerahkan berkas pendaftaran pada pertengahan Januari lalu, Doni mengungkap dirinya akan fokus membersihkan federasi jika terpilih sebagai Ketum PSSI.
Ia sudah mempersiapkan diri dengan baik setelah pada periode sebelumnya ditolak saat mengajukan pendaftaran.
"Jadi, sudah empat tahun berlalu, sudah pasti saya bisa lalui syarat itu. Kedua, setelah saya pelajari, memang akar masalah sepak bola Indonesia memang di federasi," ungkap Doni.
"Saya tidak bisa teriak-teriak di luar, di TV, tanpa membersihkan federasi. Karena kalau federasi tidak bersih, sepak bola Indonesia tidak akan jalan," terang Doni.
(Tribunnews.com/Tio)