Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Polemik TC Jangka Panjang Timnas U20 Indonesia, Korsel dan Qatar Pernah Lakukan untuk Piala Dunia

Ulasan, Korea Selatan & Qatar pernah menghadapi pemusatan latihan jangka panjang untuk Piala Dunia. Masalah yang kini hinggap di Timnas U20 Indonesia.

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Polemik TC Jangka Panjang Timnas U20 Indonesia, Korsel dan Qatar Pernah Lakukan untuk Piala Dunia
JUNG YEON-JE / AFP
Pelatih sepak bola Belanda Guus Hiddink (C), yang memimpin tim nasional Korea Selatan finis keempat di Piala Dunia FIFA 2002, bercanda dengan para pemain Korea Selatan selama sesi latihan di Seoul pada 4 Juli 2012. Hiddink akan memimpin Skuad 2002 dalam pertandingan melawan bintang pendatang baru dari K-League domestik yang akan diadakan di Seoul pada tanggal 5 Juli, untuk merayakan peringatan 10 tahun Piala Dunia 2002. FOTO AFP / JUNG YEON-JE 

TRIBUNNEWS.COM - Polemik pemanggilan pemain dari klub untuk mengikuti pemusatan latihan Timnas U20 Indonesia jadi pembicaraan hangat belakangan ini.

Hal itu menyusul program pemusatan latihan jangka panjang yang direncanakan Shin Tae-yong serta hambatan dari klub untuk melepas pemainnya.

Dua tim dari Liga 1 yang hingga saat ini belum melepas pemainnya ke pemusatan latihan Timnas U20 Indonesia sejak awal Februari tersebut adala Persija dan Persib. Serta dua pemain yang saat ini berada di luar negeri.

Total ada sembilan dari 30 pemain yang belum bergabung dan menjalani pemusatan latihan.

Pemusatan latihan ini guna persiapan Timnas U20 Indonesia untuk Piala Asia U20 serta kerangka Piala Dunia U20 yang berlangsung di Indonesia pada Mei mendatang.

Baca juga: Hasil Pertemuan Persija dan Pihak Timnas Indonesia, Thomas Doll dan Shin Tae-yong Akhirnya Berdamai?

Terlepas dari kebijakan klub melepas pemain seperti Persija yang berdalih mempertahankan pemain karena pilar di Liga 1 serta memberikan menit mereka di kompetisi yang lebih kompetitif ketimbang pemusatan latihan.

Tapi, Shin Tae-yong bersikukuh agar dapat bekerja sama dan para klub melepas pemain yang dia inginkan.

BERITA REKOMENDASI

Seperti diketahui, tak ada ajang resmi untuk level muda kompetisi sepak bola sejak Tragedi Kanjuruhan.

Jangankan untuk jenjang level usia, Liga 2 dan Liga 3 pun harus dikahiri dengan penuh tanda tanya.

Namun, apakah yang diinginkan Shin Tae-yong dengan merencanakan pemusatan latihan Timnas U20 Indonesia lebih lama itu salah?

Program pemusatan latihan di era sepak bola modern memang tak banyak yang melakukannya.

Tapi, Qatar dan Korea Selatan pernah melakukan itu sebagai persiapan Piala Dunia. Event sepak bola tertinggi di seluruh dunia.


Qatar mengikuti jejak Korea Selatan yang mempersiapkan tim selama lima bulan sebelum Piala Dunia 2002.

Hasil itu berbuah pada keberhasilan Korea Selatan di Piala Dunia 2002 mencapai semifinal.

Korea Selatan jadi tim Asia pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia.

Hasil berbeda didapat Qatar yang hanya bertahan di babak fase grup setelah 3 laga gagal meraih poin.

Persiapan Qatar Jelang Piala Dunia 2022

Pelatih Qatar asal Spanyol Felix Sanchez (tengah) memimpin sesi latihan
Pelatih Qatar asal Spanyol Felix Sanchez (tengah) memimpin sesi latihan di Doha pada 16 November 2022, jelang turnamen sepak bola Piala Dunia Qatar 2022.

Piala Dunia 2022 ditetapkan menjadi turnamen yang unik, helatan akbar empat tahunan sepak bola dunia pertama yang digelar di Timur Tengah, Qatar.

Qatar yang menjadi tuan rumah melakukan pendekatan persiapan yang tidak biasa dengan tetap bersama di pemusatan latihan selama enam bulan, menurut laporan BBC.

Tim yang dikomandoi Felix Sanchez itu beranggotakan 27 pemain berkumpul sejak Juni 2022.

Bagian pertama dari pemusatan latihan Qatar berlangsung di Spanyol sebelum pindah ke Austria.

Di Austria, Qatar memainkan mini turnamen di mana lawannya adalah kontestan Piala Dunia 2022, yakni Maroko, Ghana, serta Jamaika (kecuali).

Program jangka pancang ini diharapkan bisa membangkitkan semangat tim dan pemahaman yang lebih mendalam dengan segala aspek karena mereka menyandang status sebagai tuan rumah.

Pemain-pemain kunci yang terlibat dari program jangka panjang Felix Sanchez juga berasal dari liga domestik, QSL.

Di antaranya, Almoez Ali dari Al-Duhail dan Akram Afif yang bermain untuk Al-Sadd.

Mereka tidak berpartisipasi dalam tujuh pertandingan pembuka untuk klub di QSL.

"Asosiasi Sepak Bola Qatar memiliki gagasan untuk melihat Korea Selatan mencapai semifinal Piala Dunia 2002," dalam Artikel BBC.

Program tersebut juga sempat dipertanyakan oleh seorang pejabat Liga Super Qatar (QSL) yang tidak disebutkan namanya kepada BBC.

"Idenya tidak sepenuhnya gila, tetapi ini adalah hal yang aneh untuk dilakukan," kata sumber tersebut.

"Itu terlalu lama, (mereka harus melakukannya dalam waktu panjang dalam jangka waktu yang lebih singkat). Mengeluarkan pemain dari pertandingan kompetitif sulit dari sudut pandang mental."

"Sulit untuk tetap bersama begitu lama. Para pemain mungkin kelelahan mental dan mereka bisa memutuskan untuk mempersingkat kamp (pemusatan latihan)," tambahnya,

"Tidak bermain secara kompetitif adalah kelemahan terbesar."

"Tidak ada yang menang atau kalah dalam pertandingan persahabatan. Tapi dengan menyatukan mereka semua, mereka bisa bermain lebih solid, dengan identitas kolektif yang lebih baik karena mereka tidak begitu kuat secara individual."

"Mereka tidak berlatih sepanjang waktu, mereka dapat membawa keluarga mereka untuk menginap dan memiliki waktu luang bersama atau mengizinkan mereka kembali ke Qatar beberapa hari."

"Kalau tidak, itu menjadi seperti kamp tentara dan ini bukan mentalitas negara," pungkasnya.

Upaya ini seperti apa yang dilakukan Shin Tae-yong.

Pelatih asal Korea Selatan itu sudah jalan sejak 2020 dengan Timnas Indonesia dan setidaknya mengerti bagaimana kekurangan pemain Tanah Air.

Bahkan tak jarang Shin Tae-yong menyindir soal olah dasar pemain yang harus dimulai dari awal dan diulang lagi dan lagi di berbagai level usia.

Mental dan motivasi juga tak lepas dari sorotan pelatih berusia 52 tahun itu.

Dan sebagai bagian rencananya untuk Piala Asia U20, Shin Tae-yong sudah mengajukan uji coba berupa mini turnamen menghadapi kontestan Piala Dunia U20 yakni Fiji, Guatemala, dan Republik Dominik pada pertengahan Februari, 17, 19, dan 22.

Tapi itu masih menunggu respons dari Menpora.

Gus Hidding dan Kebebasan Bersama Korea Selatan

Pelatih sepak bola Belanda Guus Hiddink dengan timnas Korea Selatan
Pelatih sepak bola Belanda Guus Hiddink (C), yang memimpin tim nasional Korea Selatan finis keempat di Piala Dunia FIFA 2002, bercanda dengan para pemain Korea Selatan selama sesi latihan di Seoul pada 4 Juli 2012. Hiddink akan memimpin Skuad 2002 dalam pertandingan melawan bintang pendatang baru dari K-League domestik yang akan diadakan di Seoul pada tanggal 5 Juli, untuk merayakan peringatan 10 tahun Piala Dunia 2002. FOTO AFP / JUNG YEON-JE

Keberhasilan Korea Selatan melaju ke semifinal Piala Dunia 2002 tak lepas dari peran Gus Hidding.

Meskipun diwarnai dengan kontroversi dan hasil mengecewakan sebelum Piala Dunia 2002, tapi akhirnya Korea Selatan jadi wakil Asia pertama yang menginjakkan kaki di semifinal.

Lawan yang mereka kalahkan seperti Portugal yang masih diperkuat Luis Figo di babak penyisihan grup dan Italia saat dibela Totti di babak 16 besar.

Korea Selatan bertindak sebagai tuan rumah Piala Dunia 2002 bersama Jerman.

Sebagai negara tuan rumah, Korea Selatan ditargetkan lolos ke babak 16 besar.

Saat itu, Korea Selatan ditangani oleh pelatih ternama Guus Hidding sejak ditunjuk pada 18 Desember 2000.

Korea Football Association (KFA) memberikan kebebasan untuk Guus Hiddink.

Dia boleh memilih pemain dan staff pelatih yang dia inginkan, serta melakukan banyak pemusatan latihan dalam jangka panjang.

Bahkan tak sedikit dia melanggar metode-metode atau aturan dalam sepak bola Korea Selatan ketika itu yang menyangkut kehidupan pribadi dan hal lainnya.

Guus Hidding bahkan hampir kena cut menyusul rentetan negatif yang diraih Korea Selatan.

Di Piala Konfederasi FIFA 2001, Korea Selatan mengawali turnamen dengan kekalahan 5-0 dari Prancis.

Hidding bahkan mendapat julukan 'Oh-dae-ppang' dari Wartawan Korea Selatan yang artinya lima banding nol.

Hasil tersebut adalah rentetan beruntun karena sebelumnya kalah 5-0 dari Republik Ceko di laga uji coba.

Korea Selatan berhasil menang tipis dari Meksiko dan Australia setelah lawan Prancis. Tapi hasil itu tidak bisa membuat mereka lolos ke babak 16 besar karena kalah agregat gol dari Australia.

Setelah itu, Korea Selatan menunjukkan progres di Piala Emas Concacaf 2002 dengan menempati peringkat 4 tanpa kekalahan.

Laga uji coba lawan tim-tim Eropa pun diselesaikan dengan baik jelang Piala Dunia 2002.

Dalam ulasan yang ditulis Brunch, faktor 'kebebasan' yang diberikan KFA dan 'sesuka hati' yang dilakukan Guus Hidding itu berperan besar dalam kelangsungan tim.

Contohnya ketika mengatasi masalah cedera Lee Young-pyo di awal Piala Dunia. Hidding benar-benar egois bahkan di bidang yang bukan bidangnya.

Dia juga membuat membuat spesialis video untuk dianalisis oleh staf pelatih.

Hiddink juga pernah dianggap tidak kooperatif dengan asosiasi (mengabaikan permintaan asosiasi), dia berbicara kasar (mengeluh kepada Chung Mong-joon, Presiden KFA setiap kali dia tidak menyukainya), dan semua pilihannya adalah pada tingkat yang berbeda dari pelatih yang ada (dunia sepak bola Korea dalam arti negatif).

Tapi, semua itu masih bisa ditolerir.

Dan hasilnya seperti apa yang didapat Korea Selatan di Piala Dunia 2002.

Satu-satunya syarat Hiddink ketika itu adalah rencana jangka panjang, dia tidak akan mengambil posisi sebagai pelatih jika tidak disetujui sejak awal penunjukkan dirinya.

(Tribunnews.com/Sina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo
10
6
3
1
16
6
10
21
2
Persebaya
10
6
3
1
9
5
4
21
3
Persib
10
5
5
0
18
8
10
20
4
Bali United
10
6
2
2
16
8
8
20
5
Persija Jakarta
10
5
3
2
15
9
6
18
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas