Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Mesut Ozil Bantu Langsung Korban Gempa Turki, Kemasi Barang Bantuan, Bersama Lewati Masa Sulit

Mesut Ozil turut membantu para para korban gempa yang terjadi di Turki dan Suriah. Tidak hanya membantu materi, tapi juga membantu langsung tenaganya.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Mesut Ozil Bantu Langsung Korban Gempa Turki, Kemasi Barang Bantuan, Bersama Lewati Masa Sulit
Tangkapan layar Instagram/Mesut Ozil
Mesut Ozil turut membantu para para korban gempa yang terjadi di Turki dan Suriah. Tidak hanya membantu materi, tapi Mesut Ozil juga membantu dengan tenaganya. Memakai topi dan dan kemeja kotak-kota berwarna merah, Mesut Ozil tampak di antara beberapa relawan yang mengepak barang-barang bantuan untuk korban gempa Turki. 

TRIBUNNEWS.COM- Mesut Ozil turut membantu para para korban gempa yang terjadi di Turki dan Suriah.

Tidak hanya membantu materi, tapi Mesut Ozil juga membantu langsung dengan tenaganya.

Memakai topi dan dan kemeja kotak-kota berwarna merah, Mesut Ozil tampak di antara para pemain lainnya dan beberapa relawan mengepak barang-barang bantuan untuk korban gempa Turki.

"Bersama kita bisa mencapai apapun di masa sulit," tulis Ozil di akun Instagramnya.

Mesut Ozil bersama dengan para relawan bersama-sama mengemas barang-barang yang akan dikirimkan untuk para korban gempa.

Baju hangat dan jaket salah satu barang yang dibutukan untuk para korban gempa mengingat kondisi suhu dingin yang dihadapi para korban.

Barang-barang dimasukkan ke dalam kardus besar yang dipasang logo İstanbul Başakşehir F.K, salah satu klub sepak bola di Turki.

Berita Rekomendasi

Pesepak bola keturunan Turki yang berkebangsaan Jerman,

Beberapa foto tampak Ozil membantu memasukkan barang-barang yang dibutuhkan, membawa kardus-kardus berisi kebutuhan para korban gempa tersebut.

Tampak Ozil bersama para direktur, staf, dan para pemain sepak bola Istanbul Basaksehir bersama-sama bergotong royong bekerja membagikan barang-barang tersebut.

"Presiden Klub kami Göksel Gümüşdağ, Dewan Direksi, komite teknis, pemain sepak bola, dan staf kami memuat kotak bantuan yang mereka siapkan untuk dikirim ke warga kami yang terkena dampak bencana gempa bumi yang melumpuhkan negara kami, di truk bantuan kami," tulis akun Instagram Istanbul Basaksehir.

Korban Meninggal Lebih dari 15.000

Lebih dari 15.000 orang tewas dalam gempa Turki-Suriah, demikian laporan dari otoritas setempat.

Korban tewas setelah bencana gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah pada Senin telah meningkat menjadi setidaknya 15.383, menurut pihak berwenang.

Korban tewas di Turki melonjak lebih dari 3.000 dalam hitungan jam dan sekarang menjadi 12.391, menurut Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki pada Kamis.

Jumlah total kematian di Suriah mencapai setidaknya 2.992, termasuk 1.730 di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut, menurut kelompok pertahanan sipil "White Helmets",

Serta tambahan 1.262 kematian di bagian yang dikuasai pemerintah Suriah, menurut kepada media pemerintah Suriah.

Korban tewas akibat gempa bumi Turki-Suriah telah meningkat menjadi lebih dari 15.000.

Setidaknya 12.391 orang tewas di Turki, menurut pejabat, sementara setidaknya 2.992 tewas di Suriah.

Berpacu dengan Waktu

Mereka para korban berpacu dengan waktu.

Tim penyelamat bekerja sepanjang malam di Aleppo, Suriah.

Kelompok Pertahanan Sipil Suriah melanjutkan operasi pencarian sepanjang malam di bagian-bagian yang dikuasai pemberontak di Suriah saat upaya penyelamatan mendekati 72 jam yang dianggap para ahli bencana sebagai periode yang paling mungkin untuk menyelamatkan nyawa.

“Kami berpacu dengan waktu. Setiap menit berharga,” tweet kelompok oposisi, yang juga dikenal sebagai White Helmets.

Kelompok itu mengatakan ratusan orang masih terperangkap di reruntuhan di kota Jandires di provinsi Aleppo.

Anak-anak kami kedinginan, Para korban bermalam di mobil dan di tenda.

Suhu di kota Gaziantep, Turki yang dilanda gempa, anjlok hingga minus lima derajat Celcius (23 derajat Fahrenheit) pada Kamis pagi.

Tetapi ribuan keluarga menghabiskan malam di mobil dan tenda darurat,

terlalu takut untuk kembali ke rumah mereka – atau dilarang melakukannya.

Orang tua berjalan-jalan di kota menggendong anak-anak dengan selimut karena lebih hangat daripada duduk di tenda.

“Ketika kami duduk, itu menyakitkan, dan saya khawatir ada orang yang terjebak di bawah reruntuhan ini,” kata Melek Halici, yang membungkus putrinya yang berusia dua tahun dengan selimut saat mereka menyaksikan tim penyelamat bekerja sampai larut malam.

“Akhirnya, kami harus pergi ke tenda tapi saya tidak mau,” katanya kepada kantor berita AFP.

"Aku tidak tahan dingin tapi aku juga tidak berpikir untuk kembali ke apartemen kita."

Di sekitar Halicis, asap dari lusinan api memenuhi udara malam.

Supermarket dan bisnis lain memberikan palet kayu kepada keluarga untuk dibakar.

Beberapa orang menemukan perlindungan dengan tetangga atau kerabat.

Beberapa meninggalkan daerah itu.

Tetapi banyak juga yang sekarang tidak punya tempat untuk pulang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
11
9
1
1
21
6
15
28
2
Man. City
11
7
2
2
22
13
9
23
3
Chelsea
11
5
4
2
21
13
8
19
4
Arsenal
11
5
4
2
18
12
6
19
5
Nottm Forest
11
5
4
2
15
10
5
19

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas