Sorotan PSIS vs Persis, Rusuh di Jatidiri, Laga Tanpa Penonton, Embusan Gas Air Mata ke Lapangan
PSIS Semarang vs Persis Solo, laga sempat dihentikan akibat isu keamanan hingga penalti aneh yang mewarnai pertandingan. Rusuh di Jatidiri
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sorotan PSIS vs Persis, Rusuh di Jatidiri, Laga Tanpa Penonton, Embusan Gas Air Mata ke Lapangan
TRIBUNNEWS.COM - Kerusuhan sempat terjadi di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah saat laga PSIS Semarang vs Persis Solo pada pekan ke-25 Liga 1 2022/23, Jumat (17/2/2023).
Kerusuhan terjadi antara aparat keamanan dan suporter PSIS Semarang.
Laga PSIS Semarang dan Persis Solo itu berakhir dengan skor imbang 1-1.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut sorotan laga PSIS Semarang vs Persis Solo dalam laga panas bertajuk Derbi Jateng, mulai dari laga yang sempat dihentikan akibat isu keamanan hingga penalti aneh yang mewarnai pertandingan.
Baca juga: Dua Menteri di Pucuk PSSI, Cuma Ratu Tisha yang Full Time Job, Jadi Waketum II Meski Unggul Jauh
Rusuh di Stadion Jatidiri
Aparat keamanan dan ribuan suporter dilaporkan saling dorong di gerbang Stadion Jatidiri, Semarang.
Laga itu memang tidak mendapat izin kepolisian untuk digelar dengan dihadiri penonton.
Kerusuhan pecah dan sempat membuat laga dihentikan 15 menit menjelang peluit akhir.
Baca juga: Daftar Lengkap Kepengurusan PSSI Periode 2023-2027 Hasil Kongres Luar Biasa 16 Februari 2023
Wasit tiba-tiba menghentikan pertandingan, sebuah pemandangan aneh mengingat ini laga tanpa penonton.
Komentator laga, Rendra Soedjono hanya menjelaskan pertandingan dihentikan akibat problem keamanan.
Dari informasi yang dilansir Tribun Jateng, embusan gas air mata tercium masuk ke lapangan
Di media sosial, beredar video gas air mata ditembakkan oleh aparat kepada kerumunan suporter yang berada di sekitar Stadion Jatidiri.
Dilaporkan, sebelumnya Panpel PSIS sudah mengumumkan jika laga itu harus digelar tanpa penonton.
Disebutkan, PSIS Semarang sudah menyiapkan refund uang bagi suporter yang sudah membeli tiket.
Laga Terakhir M Ridwan?
PSIS yang tampil di lapangan cemerlang Stadion Jatidiri terlihat tampil energik di bawah asuhan M Ridwan.
Laga ini kemungkinan akan menjadi kali terakhir M Ridwan sebagai caretaker, mengingat manajemen PSIS telah menunjuk Gilbert Agius.
Pasukan muda Mahesa Jenar tampak lebih dekat dengan gol dengan dua peluang "hampir" pada awal babak pertama.
Sepakan voli Wahyu Prats saat sepak pojok disapu oleh Chrystna Bhagascara di garis gawang, hal yang sama dilakukan Gavin Kwan saat menyambut sepakan Wawan Febrianto.
Vitinha Eksplosif
Di luar dua pemain itu, PSIS juga terus mengancam terutama memanfaatkan eksplosivitas pemain asing anyar, Vitinha.
Di kubu seberang, Persis memulai laga dengan lambat dan mencoba menyerap semua serangan PSIS, untuk kemudian sesekali menyengat.
Sengatan Persis itu sempat menghasilkan upaya Gavin Kwan yang membentur tiang, juga tendangan jarak jauh Ferdinand Sinaga yang menyamping tipis.
Usai turun minum, kedua tim sejatinya memasukkan pemain asing untuk memperkuat tim, seperti Taisei Marukawa dan Fernando Rodriguez.
Namun peluang yang diciptakan justru lebih sedikit, dengan Taisei Marukawa cuma mendapatkan satu peluang di dalam kotak yang disetop Gianluca Pandeynuwu.
Penalti 'Alien'
Selepas laga dilanjutkan, PSIS meneruskan momentum menguasai laga, dan mendapatkan penalti yang jarang diberikan wasit Liga 1.
Sutanto Tan dianggap memeluk terlalu erat Hari Nur dalam situasi sepak pojok, yang kali ini dianggap pelanggaran oleh wasit.
Aksi tersebut memang kerap dinilai sebagai pelanggaran di liga-liga Eropa, tetapi terlihat seperti keputusan alien di Liga 1.
Septian David Maulana tanpa ampun mengantarkan bola dengan telak ke gawang Persis. Skor 1-0 untuk PSIS.
Kartu Merah Irfan Jauhari
Pada menit ke-89, Irfan Jauhari mendribel dengan penuh tenaga dan melepas tembakan yang mengoyak jala PSIS. 1-1.
Ia merayakan dengan liar dan membuka baju, yang langsung berbuah kartu merah akibat ia sudah menerima kartu kuning.
Hasil 1-1 bertahan hingga peluit akhir.
Susunan pemain
PSIS Semarang: 30-Muhammad Adi Satryo; 13-Bayu Fiqri (27-Meru Kimura 46'), 46-Fredyan Wahyu, 5-Wahyu Prasetyo, 19-Alfeandra Dewangga, 29-Septian David Maulana, 18-Damas Damar (71-Lutfhi Kamal 64'), 56-Ridho Syuhada, 23-Wawan Febriyanto (7-Taisei Marukawa 45'), 10-Vitinho, 22-Hari Nur Yulianto.
Caretaker: M Ridwan
Persis Solo: 31-Gianluca Pandeynuwu; 26-Rian Miziar, 22-Sutanto Tan, 16-Bhagascara, 11-Gavin Kwan, 8-Taufiq Febriyanto (19-Fernando Rodriguez 62'), 87-Shulton Fajar, 66-Alfath Fathier, 20-Ryo Matsumura, 6-Ferdinand Sinaga, 9-Samsul Arif (7-Irfan Jauhari 62').
Pelatih: Leonardo Medina
(oln/*/TribunJateng/BolaNas)